Motif Terjadinya Konflik Intoleransi Pada Masyarakat Nusa Tenggara Barat

Authors

  • Wayan Resmini Universitas Muhammadiyah Mataram
  • Abdul Sakban Universitas Muhammadiyah Mataram
  • Julae Pani Universitas Muhammadiyah Mataram

DOI:

https://doi.org/10.31764/civicus.v10i1.11530

Keywords:

Motif, Konflik, Intoleransi

Abstract

Komitmen pemerintah daerah untuk memberikan perlindungan terhadap dokumen yang bersifat tradisional masih rendah sehingga hukum adat yang ada di masyarakat belum menunjukkan eksistensi sebagai pengontrol sosial. Tujuan penelitian ini untuk mengidentifikasi motif terjadinya konflik intoleransi pada masyarakat Nusa Tenggara Barat. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif analitis dan studi kasus. Metode pengumpulan data menggunakan studi kepustakaan, pengamatan, wawancara, dan analisis dokumen.  Analisis data menggunakan model analisis interaktif dengan tahapan reduksi data menyederhanakan data dan penyajian data serta penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menujukkan bahwa motif konflik intoleransi pada masyarakat Nusa Tenggara Barat diperngaruhi oleh kurangnya lapangan pekerjaan, rendahnya ekonomi masyarakat, masalah asmara, kurang sosialisasi untuk bertoleransi, dan konsumsi minuman yang memabukan khususnya para remaja. Selain itu peran pemerintah daerah belum maksimal sehingga mampu menekan berkurangnya konflik intoleransi.

 

The community's customary law has yet to demonstrate its presence as a social controller due to the local government's weak commitment to protecting traditional documents. The goal of this study is to pinpoint the causes of intolerant disputes among West Nusa Tenggara residents. This study used a qualitative technique, a descriptive analytical framework, and case studies. methods for gathering data that include document analysis, observation, interviews, and literature study. Data analysis employs an interactive analysis paradigm with steps of data simplification, data presentation, and data inference. The study's findings indicate that the lack of employment opportunities, the community's poor economy, problems with romance, a lack of socialization for tolerance, and alcohol consumption, particularly among teenagers, all have an impact on the conflicting causes of intolerance among the people of West Nusa Tenggara. Additionally, local governments' potential to lessen intolerance-related disputes has not been fully utilized.

References

Y. Tajudin, “Manajemen Dakwah Organisasi Islam: Menjawab Konflik Keberagamaan dan Intoleransi Kaum Radikal,†TADBIR J. Manaj. Dakwah, vol. 1, no. 2, 2016.

N. Fuad, “Penanaman toleransi beragama pada anak melalui pendidikan,†Soc. Dei J. Agama dan Masy., vol. 2, no. 1, p. 252, 2015.

L. Herlina, “Disintegrasi sosial dalam konten media sosial Facebook,†TEMALI J. Pembang. Sos., vol. 1, no. 2, pp. 232–258, 2018.

R. Praselanova, “Komunikasi Resolusi Intoleransi Beragama Di Media Sosial,†Wasilatuna J. Komun. Dan Penyiaran Islam, vol. 3, no. 1, pp. 76–96, 2020.

M. Arqi, T. Chusniyah, and A. B. Priyambodo, “Persepsi Ancaman sebagai Prediktor Intoleransi Politik Terhadap Jamaah Ahmadiyah pada Jamaah Nahdlatul Wathan Pancor Lombok Timur,†Univ. Negeri Malang, 2016.

R. P. D. Lesmana and M. Syafiq, “Fanatisme Agama Dan Intoleransi Pada Pengguna Media Sosial.â€

B. A. Hutabarat and H. H. Panjaitan, “Tingkat Toleransi Antaragama di Masyarakat Indonesia,†Soc. Dei J. Agama dan Masy., vol. 3, no. 1, p. 8, 2016.

M. Baihaqi, “Pengaruh Kontestasi Politik Desa terhadap Konflik Ahmadiyah di Gegerung-Lombok Barat,†J. Sosiol. Agama, vol. 14, no. 2, pp. 235–254, 2020.

G. Ritzer, “Sociological Theory (Eight Edition),†New York, Am. McGraw-Hill Co., 2011.

R. Fisher, “Sources of conflict and methods of conflict resolution,†Int. Peace Confl. Resolut. Sch. Int. Serv. Am. Univ., 2000.

A. Arifinsyah, S. Andy, and A. Damanik, “The urgency of religious moderation in preventing radicalism in Indonesia,†ESENSIA J. Ilmu-Ilmu Ushuluddin, vol. 21, no. 1, pp. 91–108, 2020.

Sugiyono, “Memahami Penelitian Kualitatif,†Bandung Alf., 2005.

L. J. Moleong, “Metodologi Penelitian Kualitatif,†Bandung PT Remaja Rosdakarya. Ed. Ke-13, vol. 111, 2001.

A. Khalikin and S. R. Fathuri, Toleransi beragama di daerah rawan konflik. Kementerian Agama RI, Badan Litbang dan Diklat, Puslitbang Kehidupan Keagamaan, 2016.

N. Faizin, “Faktor Konflik Dalam Masyarakat Perspektif Al-Quran: Kajian Tematik-Sosiologis,†JADID J. Quranic Stud. Islam. Commun., vol. 1, no. 1, pp. 25–38, 2021.

L. Silvana, “Pemetaan Daerah Rawan Konflik di Provinsi Lampung,†J. Bina Praja J. Home Aff. Gov., vol. 5, no. 3, pp. 169–175, 2013.

Downloads

Published

2022-03-30

Issue

Section

Articles