Voting Results Concurrent Election in Indonesia in 2019

Authors

  • Maemunah Maemunah Universitas Muhammadiyah Mataram

DOI:

https://doi.org/10.31764/civicus.v8i2.2860

Abstract

Dalam konteks Indonesia yang sedang membangun peradaban politik yang sehat, penyelenggaraan pemilu tanpa kehadiran pengawasan struktural dan fungsional yang intens berpotensi mengakibatkan hilangnya hak pilih warga negara, bangkitnya politik uang, kampanye hitam, dan pemilu. yang tidak sesuai aturan. Tulisan ini bertujuan untuk mengetahui hasil pemungutan suara pemilu serentak di Indonesia tahun 2019. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif analitik. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkaan bahwa pelaksanaan pemilu serentak merupakan sejarah baru di Indonesia karena pelaksanaan secara serentak mulai pemilihan cadidat tiangkat pusat hingga daerah.  Adanya pemilu serentak ini dapat memberikan catatan baru bila dibandingkan dengan pemilu sebelumnya, pemilu serentak ini menghasilkan beberapa hal penting terhadap pemilu Indonesia yaitu dapat mengefisiensi anggaran dana, partisipasi partai politik secara ketat, partisipasi peserta pemilu dan menghasilkan calon presdient dan wakil presiden, anggota legislative dan dewan perwakilan daerah yang terpilih sesuai pilihan rakyat.

In the sense of Indonesia which is building a stable democratic civilization, it is possible to hold elections without intensive institutional and functional oversight that can result in the erosion of the rights of people to vote, an increase in money policy, black campaigns and elections. The rules don't suit. The goal of this paper is to determine the outcome of the 2019 simultaneous elections in Indonesia. This research uses an analytical-descriptive approach. The results show that the conduct of concurrent elections is a new history in Indonesia because the success begins at the same time from election of central to regional candidates. The simultaneous election will provide new records compared with previous elections, which will produce many critical elements in the Indonesian elections, namely the ability to simplify the budget, tight political party membership, participation of electoral participants and the presidential and vice-presidential candidates, parliamentarians and members of the Parliament.

References

F. M. Coma and C. Van Ham, “Can experts judge elections? Testing the validity of expert judgments for measuring election integrity,†Eur. J. Polit. Res., vol. 54, no. 2, pp. 305–325, 2015.

A. Clark, “Identifying the determinants of electoral integrity and administration in advanced democracies: the case of Britain,†Eur. Polit. Sci. Rev., vol. 9, no. 3, pp. 471–492, 2017.

C. Van Ham and S. Lindberg, “When Guardians Matter Most: Exploring the conditions under which electoral management body institutional design affects election integrity,†Irish Polit. Stud., vol. 30, no. 4, pp. 454–481, 2015.

M. Rahmatunnisa, “Mengapa Integritas Pemilu Penting?,†J. Bawaslu, vol. 3, no. 1, pp. 1–11, 2017.

A. Salwa, Y. Away, and M. Tabrani, “Pengaruh Komitmen, Integritas Dan Kompetensi Terhadap Kinerja Pegawai Serta Dampaknya Pada Kinerja Komisi Independen Pemilihan (KIP) Aceh,†J. Magister Manaj., vol. 2, no. 1, pp. 58–67, 2018.

F. Corò, E. Cruciani, G. D’Angelo, and S. Ponziani, “Vote for me! Election control via social influence in arbitrary scoring rule voting systems,†in Proceedings of the 18th International Conference on Autonomous Agents and MultiAgent Systems, 2019, pp. 1895–1897.

H. Rosyid, “Pelaksanaan pendidikan politik oleh DPD Partai Gerindra Jawa Timur dalam rangka menghadapi Pemilu Serentak 2019 (Studi pada DPC Partai Gerindra Kabupaten dan Kota Mojokerto),†Humanis J. Ilmu-Ilmu Sos. dan Hum., vol. 11, no. 1, pp. 29–38, 2019.

Z. Arman, “Analisis Terhadap Pengujian Undang-Undang Nomor 42 Tahun 2008 Tentang Pemilihan Umum Presiden Dan Wakil Presiden,†J. Cahaya Keadilan, vol. 7, no. 1, 2019.

T. Penyusun and N. K. P. U.-U. Dasar, “Negara Republik Indonesia Tahun 1945: Latar Belakang,†Proses, dan Has. Pembahasan, vol. 2002, 1999.

J. W. Van Deth, “Studying political participation: Towards a theory of everything,†in joint sessions of workshops of the European consortium for political research, Grenoble, 2001, pp. 6–11.

J. Elster, R. Slagstad, and G. Hernes, Constitutionalism and democracy. Cambridge University Press, 1988.

S. N. Wijayanti and T. Purwaningsih, “Laporan Akhir Tahun Pertama Penelitian Hibah Bersaing: Desain Pemilihan Umum Nasional Serentak dalam Perspektif Hukum dan Politik. Yogyakarta,†Repos. umy. ac. id/bitstream/handle/123456789/2227/Laporan Akhir Desain Pemilihan Umum Nas. Serentak dalam Perspekt. Huk. dan Polit. pdf, 2015.

C. Lay, H. Hanif, and N. Rohman, “The Rise of Uncontested Elections in Indonesia: Case Studies of Pati and Jayapura,†Contemp. Southeast Asia, pp. 427–448, 2017.

S. Azis, “Presidential threshold policy in Indonesian presidential election of 2019,†Stud. Humanit., no. 4, 2018.

U. Fionna and F. E. Hutchinson, “Indonesia’s 2019 Elections: A Fractured Democracy?,†Asian Aff. (Lond)., vol. 50, no. 4, pp. 502–519, 2019.

S. Birch, F. Millard, M. Popescu, and K. Williams, Embodying democracy: Electoral system design in post-Communist Europe. Springer, 2002.

J. Asshiddiqie, “Pengenalan tentang DKPP untuk Penegak Hukum,†Makalah disampaikan dalam Forum Rapat Pimpinan Kepolisian Republik Indonesia, Jakarta, 2013.

R. Ristawati, “Pemilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden Indonesia dalam Kerangka Sistem Pemerintahan Presidensiil,†J. Konstitusi Puskoling Univ. Airlangga, vol. II, no. 1, 2009.

F. Jibreel and F. Jibreel, “Extended Threshold Stable Election Protocol for Wireless Sensor Networks,†North Am. Acad. Res., vol. 2, no. 3, 2019.

P. Sirivunnabood, “Thailand’s puzzling 2019 election: How the NCPO junta has embedded itself in Thai politics,†ISEAS Perspect., no. 44, pp. 3–5, 2019.

L. Ansori, “Telaah Terhadap Presidential Threshold Dalam Pemilu Serentak 2019,†J. Yuridis, vol. 4, no. 1, pp. 15–27, 2017.

G. Taylor, “The constitutionality of election thresholds in Germany,†Int. J. Const. Law, vol. 15, no. 3, pp. 734–752, 2017.

R. Cenedy, “Penyelesaian Sengketa Pemberhentian Penyelenggara Pemilu oleh Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP)(Studi Kasus Putusan DKPP No. 91/DKPP-PKE-III/2014),†UNES J. Swara Justisia, vol. 1, no. 3, pp. 338–352, 2019.

R. Rani, D. Kakkar, P. Kakkar, and A. Raman, “Distance based enhanced threshold sensitive stable election routing protocol for heterogeneous wireless sensor network,†in Computational Intelligence in Sensor Networks, Springer, 2019, pp. 101–122.

R. Solihah, “Peluang dan tantangan pemilu serentak 2019 dalam perspektif politik,†JIIP J. Ilm. Ilmu Pemerintah., vol. 3, no. 1, pp. 73–88, 2018.

E. Efriza, “Evaluasi Pemilu Serentak 2019 dan Sistem Presidensial,†J. Renaiss., vol. 4, no. 1, pp. 495–503, 2019.

M. Lane, “The 2019 Indonesian Elections: An Overview,†2019.

A. Alhamid and A. Perdana, “Presidentialized Party di Indonesia: Kasus Perilaku PDI-P dalam Pencalonan Joko Widodo pada Pilpres 2014,†J. Polit., vol. 3, no. 2, pp. 237–264, 2018.

Downloads

Published

2020-10-12