Peran Guru dan Masyarakat Sekolah Dalam Menghadapi Pengaruh Media Sosial Terkait dengan Kenakalan Remaja di SMA Negeri 1 Mauponggo

Authors

  • Gufran Sabarin Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Mataram
  • Achmad Djunaidi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Mataram

DOI:

https://doi.org/10.31764/civicus.v6i2.676

Keywords:

peran, guru, masyarakat, media sosial, kenakalan

Abstract

Arus globalisasi yang diikuti dengan perkembangan tekhnologi memberikan berbagai pengaruh yang cukup besar terhadap keadaan masyarakat, terutama pada kalangan remaja dapat membuat mereka berbuat positif maupun negatif. Penelitian ini bertujuan menggambarkan peran guru dan masyarakat sekolah dalam menghadapi pengaruh media sosial terkait dengan kenakalan remaja di SMA 1 Mauponggo dan usaha-usaha apakah yang dilakukan pihak sekolah dalam menanggulangi kenakalan remaja tersebut. Metode penelitian ini menggunakan kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Informan kunci dalam penelitian ini adalah kepala sekolah, guru dan siswa. Data yang sudah terkumpul dianalisis melalui langkah-langkah reduksi data, penyajian data dan menarik kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa peran guru akan senantiasa menggambarkan pola tingkah laku yang diharapkan dalam berbagai interaksinya, baik dengan siswa, sesama guru, maupun mengajar, dapat dipandang sebagai sentral bagi peranannya. Sebab baik disadari atau tidak bahwa sebagian dari waktu dan perhatian guru banyak dicurahkan untuk mengkaji proses belajar mengajar dan berinteraksi dengan siswanya. Peran guru dalam proses belajar mengajar adalah guru sebagai pendidik, guru sebagai pengajar dan fasilitator, guru sebagai pembimbing, guru sebagai pengarah, guru sebagai pelatih, guru sebagai penilai, guru sebagi pemimpin, guru sebagai mediator, dan guru sebagai evaluator.

 

The current of globalization which is followed by the development of technology provides a considerable amount of influence on the condition of society, especially among adolescents can make them do positive and negative. This study aims to describe the role of teachers and school community in dealing with the influence of social media related to juvenile delinquency in Mauponggo 1 High School and what efforts have been made by the school to overcome the juvenile delinquency. This research method uses qualitative with a descriptive approach. The technique of collecting data uses observation, interviews, and documentation. Key informants in this study were principals, teachers and students. Data that has been collected is analyzed through steps of data reduction, data presentation and drawing conclusions. The results of the study indicate that the role of the teacher will always describe the expected patterns of behavior in various interactions, both with students, fellow teachers, and teaching, can be seen as central to their role. Because whether it is realized or not, a portion of the teacher's time and attention is devoted to studying the learning process and interacting with students. The role of the teacher in the teaching and learning process is the teacher as an educator, the teacher as the teacher and facilitator, the teacher as the guide, the teacher as the director, the teacher as the trainer, the teacher as the assessor, the teacher as the leader, the teacher as the mediator, and the teacher as the evaluator.

References

S. B. Istiyanto, “Telepon Genggam Dan Perubahan Sosial Studi Kasus Dampak Negatif Media Komunikasi dan Informasi Bagi Anak-Anak di Kelurahan Bobosan Purwokerto Kabupaten Banyumas,†J. Komun. Ikat. Sarj. Komun. Indones., vol. 1, no. 1, pp. 58–63, 2016.

J. W. Santrock, “Masa perkembangan anak,†Jakarta: Salemba Humanika, 2011.

K. Wardani, “Peran Guru Dalam Pendidikan Karakter Menurut Konsep Pendidikan Ki Hadjar Dewantara,†in Proceeding of The 4th International Conference on Teacher Education; Join Conference UPI &UPSI, 2010, pp. 8–10.

D. I. Savitri and I. N. S. Degeng, “Peran Keluarga Dan Guru Dalam Membangun Karakter Dan Konsep Diri Siswa Broken Home Di Usia Sekolah Dasar,†J. Pendidik. Teor. Penelitian, dan Pengemb., vol. 1, no. 5, pp. 861–864, 2016.

T. Suharto, “Konsep Dasar Pendidikan Berbasis Masyarakat,†Cakrawala Pendidik., no. 3, 2005.

J. R. Situmorang, “Pemanfaatan internet sebagai new media dalam bidang politik, bisnis, pendidikan dan sosial budaya,†J. Adm. Bisnis, vol. 8, no. 1, 2012.

C. Su and N. Zakiah, “Persepsi dan penggunaan media sosial dari perspektif ibu bapa: Satu analisis kualitatif,†J. Komunikasi, Malaysian J. Commun., vol. 30, 2014.

Sugiyono, “Metode penelitian kombinasi (mixed methods),†Bandung Alf., 2015.

P. Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. 2013.

P. D. Sugiyono, “Metode Penelitian dan Pengembangan,†Res. Dev. D, 2015.

P. Sugiyono, “Dr. 2010,†Metod. Penelit. Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung CV Alf.

L. J. Moleong, Metodologi penelitian. 1999.

S. Nasution, Berbagai pendekatan dalam proses belajar dan mengajar. PT. Bina Aksara, 2000.

K. G. Esterberg, “Qualitative methods in social research,†2002.

M. B. Milles, “Huberman. 1984. Qualitative Data Analysis.†London: Sage Publication.

A. Sardiman, “M. 2014,†Interak. Motiv. Belajar Mengajar.

R. Aditya, “Pengaruh Media Sosial Instagram Terhadap Minat Fotografi Pada Komunitas Fotografi Pekanbaru,†J. Online Mhs. Bid. Ilmu Sos. dan Ilmu Polit., vol. 2, no. 2, pp. 1–14, 2015.

C. Juditha, “Pola Komunikasi Dalam Cybercrime (Kasus Love Scams),†J. Penelit. dan Pengemb. Komun. dan Inform., vol. 6, no. 2, 2015.

Downloads

Published

2018-09-30

Issue

Section

Articles