SOSIALISASI PENANGANAN DAN PENCEGAHAN STUNTING DI DESA DANGIANG KECAMATAN KAYANGAN KABUPATEN LOMBOK UTARA
DOI:
https://doi.org/10.31764/jamin.v2i1.21941Abstract
Desa Dangiang merupakan salah satu desa dari 10 Desa yang ada di Kecamatan Kayangan, Desa Dangiang terdiri dari 8 (delapan) Dusun. Desa Dangiang berdiri sejak tahun 2001, yang merupakan pemekaran dari Desa Kayangan. Dangiang termasuk daerah yang memiliki nilai stunting cukup tinggi. Maka perlu dilakukannya sosialisasi yang mampu membimbing masyarakat dan meningkatkan kesadaran serta pemahamannya terkait stunting. Kegiatan sosialisasi dilaksanakan melalui berbagai metode, seperti workshop, pelatihan, kampanye pendidikan, dan kunjungan rumah ke masyarakat desa. Kegiatan ini terintegrasi dengan program kerja KKN mahasiswa UMMAT periode 2023 yang ada di Desa Dangiang. Program kerja ini berhasil memberikan kontribusi positif dalam meningkatkan kesadaran masyarakat tentang penanganan dan pencegahan stunting. Melalui sosialisasi, edukasi, dan kolaborasi dengan tenaga kesehatan, kami berharap bahwa desa ini akan terus bergerak menuju kondisi yang lebih baik dalam hal pertumbuhan dan perkembangan anak-anak merekaReferences
Adriani, M., & Wirjatmadi, B. (2012). Peranan Gizi dalam Siklus Kehidupan. Jakarta:
P Group.
Anonim. (2023). Data Bidan Desa Dangiang Kecamatan Kayangan. Hasil langsung
pada tangagl 8 Agustus 2023.
BPS, K. (2023). Kecamatan Kayangan Dalam Angka Tahun 2023. Tanjung: Badan
Pusat Statistik Kabupaten Lombok Utara.
Damayanti, R. A., Muniroh, L., & Farapti. (2016). Perbedaan Tingkat Kecukupan Zat
Gizi dan Riwayat Pemberian Asi Eksklusif pada Balita Stunting dan
NonStunting. Media Gizi Indonesia, 61-69.
Dinkes, D. (2023). Diakses dari laman https://dinkes.ntbprov.go.id pada tanggal 17
Oktober 2023. Mataram: Dinas Kesehatan Provinsi Nusa Tenggara Barat.
Febry, A. B., & Marendra, Z. (2008). Buku Pintar Menu Balita. Jakarta: Wahyu
Media.
Gordon , N. H., & Halileh, S. (2013). An Analysis of Cross Sectional Survey Data of
Stunting Among Palestinian Children Less Than Five Years of Age. Matern
Child Health Journal, 1288-1296.
Lee, J., Houser, R. F., Must, A., & Bermudez, O. I. (2012). Socioeconomic Disparities
and the Familial Coexistence of Child Stunting and Maternal Overweight in
Guatemala. Economics and Human Biology, 232.
Oktarina, Z., & Trini, S. (2013). Faktor Risiko Stunting pada Balita (24-59 Bulan) di
Sumatera. Jurnal Gii dan Pangan, 177-180.
Ramos, C. V., Dumith, S. C., & César , J. A. (2015). Prevalence and Factors
Associated with Stunting and Excess Weight in Children Aged 0-5 Years from
the Brazilian Semi-Arid Region. Journal de Peditaria, 175-182.
Rosha, B., Susilowati, A., Amaliah, N., & Permanasari, Y. (2020). Penyebab
Langsung dan Tidak Langsung Stunting di Lima Kelurahan di Kecamatan Bogor
Tengah, Kota Bogor (Study Kualitatif Kohor Tumbuh Kembang Anak Tahun
. Buletin Penelitian Kesehatan, 169-182.
RPJM, D. (2020). Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa Dangiang,
Kecamatan Kayangan, Kabupaten Lombok Utara. Dangiang: Kantor Kepala
Desa Dangiang, Kecamatan Kayanagan, Kabupaten Lombok Utara.
Sutomo, B., & Anggraini, D. Y. (2010). Menu Sehat Alami untk Batita dan Balita.
Jakarta: Demedia.
Welasasih, D. B., & Wirjatmadi, B. R. (2008). Beberapa Faktor yang Berhubungan
degnan Status Gizi Balita Stunting. The Indonesia Journal of Public Health, 99-
WHO, W. (2015). World Health Statistics 2015. Geneva: WHO Press