PELATIHAN APOTEKER CILIK SISWA SEKOLAH DASAR DALAM UPAYA PENGGUNAAN OBAT YANG TEPAT DI LAMONGAN

Authors

  • Devi Ristian Octavia Universitas Muhammadiyah Lamongan
  • Muhtaromah Aisyah Universitas Muhammadiyah Lamongan

DOI:

https://doi.org/10.31764/jces.v2i2.1482

Keywords:

Young Pharmacist, Education, Comunity Service

Abstract

Abstrak: Pengobatan sendiri atau yang sering disebut swamedikasi adalah salah satu usaha masyarakatvatau komunitas untuk memelihara kesehatannya sendiri. Pada prakeknya, swamedikasi bisa menjadi akar masalah terkait penggunaan obat (Drug related problem) karena kurangnya pengetahuan masyarakat tentang obat serta penggunaannya. Apoteker merupakan tenaga kesehatan yang memiliki keahlian di bidang obat dan informasi obat, namun masyarakat banyak yang belum mengenal profesi Apoteker. Saat ini, pemberdayaan program pendidikanvkesehatan serta pelayanan kesehatan di usiavdini terutama di level  sekolah dasar (SD) telah mulai berkembang. Tujuan kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini adalah memperkenalkan profesi apoteker sebagai salah satu tenaga kesehatan dan sumber informasi obat serta memberikan pelatihan keterampilan dan edukasi tentang penggunaan obat yang tepat. Telah dilakukan kegiatan pengabdian masyarakat yang dilaksanakan di MI Muhammadiyah Latek Kecamatan Sekaran Kabupaten Lamongan. Metode kegiatan ini dilakukan dengan Cara Belajar Insan Aktif (CBIA), simulasi meracik obat dan evaluasi edukasi dilakukan dengan game ular tangga, sehingga memberikan daya ingat kepada siswa/i tentang profesi apoteker dan penggunaan obat yang tepat. Dari hasil evaluasi menunjukkan hasil yang positif yaitu terjadi peningkatan pengetahuan mengenai profesi apoteker dan penggunaan obat yang tepat.

Abstract:  Self-medication is partvof the community's efforts tovmaintain its own health. In practice, self-medicationvcan be a source ofvdrug-related problems (Drug related problems) due to the limited knowledge about drugs and their use. Pharmacists are health workers who have expertise in medicine and drug information, but many people do not know the Pharmacist profession. Today, the development of health education programs and health services at school age, especially at the elementary school level has begun to develop. The purpose of thisvcommunity servicevactivity is to introduce the pharmacist profession as one of the health workers and drug information sources and provide skills training and education about the use of appropriate drugs. Community service activities have been carried out at MI Muhammadiyah Latek, Sekaran District, Lamongan Regency. The method of this activity is carried out by Learning Active Persons (CBIA), simulating drugs and evaluating education conducted with snake ladder games, so as to provide memory to students about the pharmacist's profession and the proper use of drugs. The evaluation results showed a positive result, namely an increase in knowledge about the pharmacist's profession and the appropriate use of drugs.

References

Anbazhagan, S., Shanbhag, D., Antony, A., Bhanuprakash, K., Anbazhagan, S., Chandran, N., & Ramakrishna, G. (2016). Comparison of effectiveness of two methods of health education on cancer awareness among adolescent school children in a rural area of Southern India. Journal of Family Medicine and Primary Care, 5(2), 430. https://doi.org/10.4103/2249-4863.192357

Anidya, C. M., Taufikurrakhman, A., Akbar, Z., & Ningsih, E. S. (2013). ACIL “Apoteker Cilikâ€: Upaya Membangkitkan Eksistensi Profesi Apoteker Dan Sistem Interpersonal Education Profesi Kesehatan Sejak Dini. Khazanah, 6(1), 35–40. https://doi.org/10.20885/khazanah.vol6.iss1.art4

Antonius Nugraha Widhi Pratama, D. H. (2013). Buku Saku Apoteker Kecil Untuk Siswa SD. In Program Ipteks bagi Masyarakat (IbM).

Harahap, N. A., Khairunnisa, & Tanuwijaya, J. (2017). Tingkat Pengetahuan Pasien dan Rasionalitas Swamedikasi di Tiga Apotek Kota Panyabungan. Jurnal Sains Farmasi & Klinis, 3(2), 186–192.

Ikatan Apoteker Indonesia. (2016). Standar Kompetensi Apoteker Indonesia. Standar Kompetensi Apoteker Indonesia, 1–56.

Masse, J., Grandi, S., Chuang, C., & Berlie, H. (2013). Pharmacy student participation in an interprofessional medical relief trip as members of a joint student organization. Pharmacotherapy, 33 (10), e200.

Palupi, K. C., Sa’pang, M., & Swasmilaksmita, P. D. (2018). Edukasi Gizi Seimbang Pada Anak Sekolah Dasar Di Kecamatan Cilincing Jakarta Utara. Jurnal Abdimas, 5, 49–53.

Soekirman. (2014). Tingkat Pengetahuan Dan Rasionalitas Swamedikasi Pasien di Tiga Apotek Kecamatan Medan Sunggal. https://doi.org/10.1007/s13398-014-0173-7.2

Sukawaty, Y., Warnida, H., & Apriliana, A. (2017). Apoteker Remaja, Edukator Kesehatan Sebaya di SMAN I Rantau Pulung dan SMPN I Samarinda. Jurnal Abdimas Mahakam, 1(2), 112. https://doi.org/10.24903/jam.v1i2.244

Teramachi, H. (2013). Establishment of a “Correct use of medicine†educational program for health and physical education at junior high schools. Yakugaku Zasshi, 133(12), 1325–1334. https://doi.org/10.1248/yakushi.13-00226-4

Downloads

Published

2019-07-30

Issue

Section

Articles