PEMBINAAN BACAAN DAN GERAKAN SHOLAT

Authors

  • Syofrianisda Syofrianisda Sekolah Tinggi Agama Islam (YAPTIP) Pasaman Barat
  • Yossi Eriawati Sekolah Tinggi Agama Islam (YAPTIP) Pasaman Barat
  • Maisarah Leli Sekolah Tinggi Agama Islam (YAPTIP) Pasaman Barat
  • Lasman Azis Sekolah Tinggi Agama Islam (YAPTIP) Pasaman Barat
  • Fawza Rahmat Sekolah Tinggi Agama Islam (YAPTIP) Pasaman Barat
  • Fajar Budiman Sekolah Tinggi Agama Islam (YAPTIP) Pasaman Barat
  • Dewi Manda Angraini Sekolah Tinggi Agama Islam (YAPTIP) Pasaman Barat

DOI:

https://doi.org/10.31764/jces.v3i1.1490

Keywords:

Bacaan, Gerakan, Sholat.

Abstract

Abstrak: Al-Qur’an sebagai suatu mukjizat tidak hanya menjadi bahan bacaan meskipun membacanya akan mendapat pahala, melainkan juga untuk difahami, dihayati, dipedomani, diamalkan dan diselidiki rahasia kebanarannya. Pelaksanaan pembinaan Bacaan al-Qur'an dilakukan dengan menggunakan metode sorongan yaitu siswa membaca didepan pelatih yang menjadi pengajar dan menyimaknya. Adapun yang menjadi problem dalam pengajaran Baca Tulis al-Qur'an (BTQ) adalah semua komponen pengajaran itu sendiri meliputi materi yang kurang lengkap, kompetensi pengajar kurang, perbedaan kecerdasan peserta, kurangnya media pengajaran. Kegiatan ini dilaksanakan dengan tahapan-tahapan berikut; 1) elatihan bacaan Al-Qur'an, 2) praktek membimbing tata cara shalat dan  berwudhu, dan 3) proses belajar mengajar melalui media tulis  dan keterampilan. Adapun upaya yang ditempuh dalam pengajaran Baca Tulis al-Qur'an meliputi berusaha melengkapi sarana prasarana menggunakan metode yang bervariasi.

Abstract: The Qur'an as a miracle is not only a reading material although reading it will be rewarded, also to be understood, Dihayati, are, practiced and investigated the secrets of his patients. The implementation of the reading of the Qur'an is done using the method of shove, which is the student reading in front of the trainer who became the teacher and. As for the problem in the teaching of reading write Qur'an (BTQ) is all components of teaching itself covering the material that is less complete, the competence of the teaching less, the difference in the intelligence of participants, lack of teaching media. This activity was carried out with the following stages; 1) The recitation of the Qur'an, 2) practice guiding the Ordinances of prayer and Wudoo, and 3) the process of learning to teach through writing media and skills. As for the effort taken in the teaching of reading, Quran Qur'an includes trying to complement the facilities of infrastructure using a variety of methods.

References

Al-Khatib, M. (1975). Ajaj Ushul al-Hadis. Beirut: Dar Al-Fikri.

Ali, A. (2001). Al-Qur’an. Princeton University Press.

Charisma, M. (1991). Chadziq, Tiga Aspek Kemukjizatan Al-Qur’an. Surabaya: Bina Ilmu.

Fadhilah, U. (2011). Upaya meningkatkan hasil belajar nilai-nilai agama Islam pada materi shalat dengan pemanfaatan alat peraga edukatif di Raudhatul Athfal (RA) Yayasan Umat Islam (YAUMI) tahun pelajaran 2010/2011. IAIN Walisongo.

Hamalik, O. (2008). Proses belajar mengajar. rev. ed. Jakarta: Bumi Aksara.

Noor, F. (2009). Berpikir Seperti Nabi. LKIS PELANGI AKSARA.

Purwanto, N. (2014). Psikologi pendidikan.

Rasyid, S. (2005). Fiqh Islam Bandung: Sinar Baru Algensindo, Cet. Ke-38.

Ristekdikti, R., & Pustaka, U. (2016). Buku Panduan Pelaksanaan Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat di Perguruan Tinggi EDISI X TAHUN 2016.

Sabiq, S. (1998). Fikih Sunnah, Terjemah, Jilid 12, Terjemahan Kamaluddin AM. PT. Al-Ma’arif, Bandung, hlm.

Salim, F., & Kurniawan, H. (2010). Kritik terhadap studi Al-Qur’an kaum liberal. Perspektif.

Downloads

Published

2020-01-06

Issue

Section

Articles