PENERAPAN PARTICIPATORY RURAL APPRAISAL POHON MASALAH DI DESA KALIPUCANG SEBAGAI DESA MANDIRI ENERGI

Authors

  • Aris Subagiyo Universitas Brawijaya
  • Gunawan Prayitno Universitas Brawijaya http://orcid.org/0000-0003-4534-9524
  • Dian Dinanti Universitas Brawijaya
  • Wawargita Permata W. Universitas Brawijaya
  • Mayang Wigayatri Universitas Brawijaya

DOI:

https://doi.org/10.31764/jces.v3i2.2363

Keywords:

Desa Mandiri Energi, Pohon Masalah, Potensi Biogas.

Abstract

Abstrak: Desa Kalipucang merupakan desa yang berada di dataran tinggi dengan koordinat antara 800-900 m dari permukaan laut dengan luas 671,178 ha yang 69,65% KK penduduknya merupakan peternak. Desa Kalipucang memiliki jumlah sapi perah sebanyak 2.544 ekor sapi, yang dapat mendukung wisata peternakan. Salah satu wisata yang memanfaatkan sektor petenakan untuk dijadikan wisata adalah Kampoeng Susu yang terletak di Dusun Kuntul Utara. Hal ini dapat meningkatkan perekonomian masyarakat di Desa Kalipucang, namun pemanfaatan sektor peternakan sebagai sektor wisata ini tidak dimanfaatkan dengan maksimal untuk dijadikan sebagai lapangan pekerjaan. Selain itu Desa Kalipucang merupakan salah satu desa yang berpotensi untuk dijadikan Desa Mandiri Energi berbasis biogas. Oleh karena itu pengabdian masyarakat ini membahas identifikasi potensi-potensi maupun masalah-masalah yang ada di Desa Kalipucang agar dapat dilakukan pembangunan dan perkembangan terkait Desa Mandiri Energi di Desa Kalipucang.

Abstract: Kalipucang Village is a village located in the highlands with coordinates between 800-900 m above sea level with an area of 671,178 ha of which 69.65% of the population is a breeder. Kalipucang village has 2,544 dairy cows. Supported by the number of existing dairy farmers and cows, it supports for tourism. The utilization of the livestock sector that used as tourism is Kampoeng Susu, which is located in the North Kuntul Hamlet. This can improve the economy of the community in Kalipucang Village, but the utilization of the livestock sector as a tourism sector is not maximally utilized to be used as employment. In addition, Kalipucang Village is one of the villages that has the potential to become a biogas-based of Energy Independent Village. Therefore, this community service discusses the potentials and problems that exist in Kalipucang Village so that development and development can be carried out related to the Energy Independent Village in Kalipucang Village.

Author Biographies

Aris Subagiyo, Universitas Brawijaya

Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota

Gunawan Prayitno, Universitas Brawijaya

Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota

Dian Dinanti, Universitas Brawijaya

Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota

Wawargita Permata W., Universitas Brawijaya

Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota

Mayang Wigayatri, Universitas Brawijaya

Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota

References

Asmoko, H. (2012). Memahami Analisis Pohon Masalah. Balai Diklat Kepemimpinan.

BPS - Statistics Indonesia. (2013). Laporan Hasil Sensus Pertanian 2013. Badan Pusat Statistik. https://doi.org/10.1017/CBO9781107415324.004

Dianawati, M., & Mulijanti, S. L. (2016). PELUANG PENGEMBANGAN BIOGAS DI SENTRA SAPI PERAH. Jurnal Penelitian Dan Pengembangan Pertanian. https://doi.org/10.21082/jp3.v34n3.2015.p125-134

Kalipucang, P. D. (2015). RKP Desa Kalipucang. Kabupaten Pasuruan.

Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral. Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor 10 Tahun 2012. , (2012).

Laboratorium RDPP. (2015). Modul Studio Perencanaan Desa. Universitas Brawijaya: Perencanaan Wilayah dan Kota.

Mara, I. M., & Suartika, I. M. (2015). PENERAPAN IPTEK BIOGAS “MENUJU KONSEP DESA MANDIRI ENERGY-DME†DI DESA RARANG LOMBOK TIMUR. Dinamika Teknik Mesin. https://doi.org/10.29303/d.v5i1.51

Mathison, S. (2013). Participatory Rural Appraisal. In Encyclopedia of Evaluation. https://doi.org/10.4135/9781412950558.n400

Paramita, Kristiana, A., & Lusi. (2013). TEKNIK FOCUS GROUP DISCUSSION DALAM PENELITIAN KUALITATIF (Focus Group Discussion Tehnique in Qualitative Research). Buletin Penelitian Sistem Kesehatan.

Prayitno, G., Sari, N., & Putri, I. K. (2019). Social capital in poverty alleviation through Pro-Poor Tourism concept in Slum Area (Case Study: Kelurahan Jodipan, Malang City). International Journal of GEOMATE. https://doi.org/10.21660/2019.55.37152

Prayitno, G., & Subagiyo, A. (2018). Membangun Desa. Malang: UB Press.

Romli, M., Suprihatin, Indrasti, N. S., & Aryanto, A. Y. (2010). Potensi Limbah Biomassa Pertanian Sebagai Bahan Baku Produksi Bioenergi ( Biogas ). Prosiding Semianr Tjipto Utomo Institut Tekhnologi Nasional.

S, M. S. Y., & Z, E. A. (2014). Pemanfaatan Kotoran Ternak Sebagai Energi Alternatif Untuk Pembangkit Listrik Tenaga Biogas. Seminar Nasional Sains Dan Teknologi Terapan II.

Sunaryo. (2014). Rancang Bangun Reaktor Biogas untuk Pemanfaatan Limbah Kotoran Ternak Sapi di Desa Limbangan Kabupaten Banjarnegara. Ppkm Unsiq.

Wahyuni, S. (2017). Menghasilkan Biogas dari Aneka Limbah. In Agromedia.

Downloads

Published

2020-07-21

Issue

Section

Articles