BUDIDAYA ITIK PETELUR SEMI INTENSIF

Authors

  • Anisa Anisa Universitas Muhammadiyah Makassar
  • Nurul Magfirah Universitas Muhammadiyah Makassar
  • Rahmatia Thahir Universitas Muhammadiyah Makassar
  • Ernawati Ernawati Universitas Muhammadiyah Makassar
  • Nurdiyanti Nurdiyanti Universitas Muhammadiyah Makassar

DOI:

https://doi.org/10.31764/jces.v3i3.2886

Keywords:

Budidaya Itik Petelur, Semi Intensif, Telur Asin.

Abstract

Abstrak: Program Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) budidaya itik petelur berlokasi di Desa Bontomanai Kecamatan Bontomarannu Kabupaten Gowa Sulawesi Selatan. PKM ini bertujuan untuk memanfaatkan lahan pekarangan mitra yang kurang produktif dan mengedukasi masyarakat mengenai budidaya itik dengan sistem semi intensif. Masalah yang dihadapi mitra adalah kurangnya pemahaman mengenai sistem pemeliharaan itik yang baik agar menghasilkan telur yang maksimal, pengolahan telur itik untuk meningkatkan nilai jualnya, dan manajemen produksi. Berdasarkan permasalahan tersebut maka kegiatan ini dilakukan dengan tahapan-tahapan sebagai berikut; (1) Sosialisasi dan pelatihan, (2) Pengadaan bibit itik, (3) Monitoring pemeliharaan itik, (4) Pengolahan telur itik. Hasil yang didapatkan adalah  mitra mampu melaksanakan pemeliharaan itik secara semi intensif, mitra mampu melakukan pengolahan telur itik. Adapun produk yang dihasilkan setelah pelaksanaan program ini berupa telur itik segar, telur asin aneka rasa dan pupuk dari kotoran itik.

Abstract: The Community Service Program (PKM) for laying duck farming is located in Desa Bontomanai, Kecamatan Bontomarannu, Kabupaten Gowa, South Sulawesi. This PKM aims to take advantage of less productive partner yards and educate the public about duck farming with a semi-intensive system. The problems faced by partners are a lack of understanding of a good duck rearing system in order to produce maximum eggs, processing duck eggs to increase their selling value, and production management. Based on these problems, this activity is carried out in the following stages; (1) Socialization and training, (2) Procurement of duck seeds, (3) Monitoring of duck maintenance, (4) Processing of duck eggs. The results obtained were partners were able to carry out duck maintenance semi-intensively, partners were able to process duck eggs. The products produced after the implementation of this program are fresh duck eggs, salted eggs of various flavors and fertilizer from duck dung.

References

Adi, A. P., Sunarti, D., & Muryani, R. M. (2019). Performans Itik Tegal Betina dengan Sistem Pemeliharaan Intensif dan Semi Intensif di KTT Bulusari Kabupaten Pemalang. Jurnal Sain Peternakan Indonesia. https://doi.org/10.31186/jspi.id.14.3.237-245

Bambang, S., & Tony, S. (2012). Beternak Itik Petelur di Kandang Baterai (1st ed.; P. B., Ed.). Jakarta: Penebar Swadaya.

Budiari, N. L. G., Adijaya, I. N., & ... (2016). Pengaruh pemberian tepung keong mas terhadap pertumbuhan ternak entog. Prosiding Seminar ….

Henderson, A. J., Ollila, C. A., Kumar, A., Borresen, E. C., Raina, K., Agarwal, R., & Ryan, E. P. (2012). Chemopreventive properties of dietary rice bran: Current status and future prospects. Advances in Nutrition. https://doi.org/10.3945/an.112.002303

KUSUMAWATI, E., RUDYANTO, M., & SUADA, I. (1970). PENGASINAN MEMPENGARUHI KUALITAS TELUR ITIK MOJOSARI. Indonesia Medicus Veterinus.

Maulana, H. (2013). Beternak Itik Petelur (1st ed.; M. M. Utami, Ed.). Jakarta: PT. Agromedia Pustaka.

Mu’addimah, M., Thohari, I., & Djalal, R. (2015). Pengaruh Kosentrasi Sari Kunyit Putih (Curcuma Zediaria) Terhadap Kualitas Telur Asin Ditinjau Dari Aktivitas Antioksidan, Total Fenol, Kadar Protein dan Kadar Garam. Jurnal Ilmu Dan Teknologi Hasil Ternak, 10(1), 46–53. https://doi.org/https://doi.org/10.21776/ub.jitek.2015.010.01.6

Nurjannah, N., Yanto, S., & Patang, P. (2018). PEMANFAATAN KEONG MAS (Pomacea canaliculata L) DAN LIMBAH CANGKANG RAJUNGAN (Portunus pelagicus) MENJADI PAKAN TERNAK UNTUK MENINGKATKAN PRODUKSI TELUR ITIK. Jurnal Pendidikan Teknologi Pertanian. https://doi.org/10.26858/jptp.v3i2.5525

Polana, A. (2018). Beternak Itik Petelur; Produktivitas Hingga 95% (1st ed.; S. Riyanto & P. T. Dwi, Eds.). Jakarta: Agromedia Pustaka.

Rahayu, T. P., Waldi, L., Pradipta, M. S. I., & Syamsi, A. N. (2019). Kualitas Ransum Itik Magelang pada Pemeliharaan Intensif dan Semi Intensif terhadap Bobot Badan dan Produksi Telur. Bulletin of Applied Animal Research. https://doi.org/10.36423/baar.v1i1.164

Restiadi, T. I. (2020). Pakan Alternatif dan Pengaruhnya pada Produktivitas Itik Lokal. Pantera Publishing.

Subagja, H., Prasetyo, B., & Nurjanah, H. (2018). Faktor Produksi Usaha Ternak Itik Petelur Semi Intensif Di Kabupaten Jember. Jurnal Ilmiah Inovasi. https://doi.org/10.25047/jii.v17i2.545

Subhan, A. (2016). Populasi Dan Potensi Keong Mas (Pomacea Canaliculata) Sebagai Sumber Bahan Pakan Itik Alabio (Anas Plathyrinchos Borneo) Di Kalimantan Selatan. Prosiding Seminar Nasional Inovasi Teknologi Pertanian, 1123–1131. Banjarbaru.

Wakhid, A. (2010). Buku Pintar Beternak dan Bisnis Itik (1st ed.; N. Wulandari, Ed.). Jakarta: Agromedia Pustaka.

Wakhid, A. (2013). Super Lengkap Beternak Itik (S. Artianingsih, Ed.). Jakarta: Agromedia Pustaka.

Downloads

Published

2020-10-30

Issue

Section

Articles