THE SOCIALIZATION OF NATURAL DYES AND SHIBORI TEXTILE COLORING METHODS FOR EMPOWERING KAMPUNG BATIK KAMBOJA COMMUNITY

Authors

  • Siva Devi Azahra Universitas Tanjungpura
  • Jagad Aditya Dewantara Universitas Tanjungpura
  • Siti Masitoh Kartikawati Universitas Tanjungpura

DOI:

https://doi.org/10.31764/jces.v4i2.4327

Keywords:

Community Development, Natural Dye, Shibori, Textile.

Abstract

Abstrak: Semakin meningkatnya kesadaran lingkungan menyebabkan mulai beralihnya gaya hidup masyarakat untuk menggunakan produk yang ramah lingkungan. Penggunaan pewarna alami yang ramah lingkungan dalam proses produksi tekstil dapat menjadi alternatif untuk menghindari penggunaan pewarna sintetis yang dapat berdampak buruk bagi lingkungan maupun kesehatan. Oleh karena itu, penggunaan pewarna alami dengan memanfaatkan tumbuhan khas serta teknik pewarnaan shibori sangat bermanfaat untuk menghasilkan produk yang memiliki ciri khas, bernilai ekonomi, dan ramah lingkungan. Kelompok masyarakat Kampung Batik Kamboja terdiri dari masyarakat dan juga pengrajin batik yang ada di Kota Pontianak sehingga merupakan akseptor potensial karena merupakan pelaku langsung industri tekstil. Tahapan kegiatan dimulai dengan meninjau kondisi eksisting kelompok masyarakat tersebut, melakukan sosialisasi, memberikan pelatihan pembuatan pewarna alami dan teknik pewarnaan shibori, dan diakhiri dengan melakukan evaluasi pengetahuan peserta. Berdasarkan hasil evaluasi yang dilakukan setelah kegiatan, terdapat peningkatan pengetahuan dan keterampilan yang bagi kelompok masyarakat tersebut, yaitu pemahaman mengenai bahaya penggunaan pewarna sintetis bagi kesehatan maupun lingkungan, pemanfaatan jenis-jenis tumbuhan sebagai pewarna alami, dan teknik pewarnaan shibori. Kegiatan tersebut menjadi pendorong kelompok masyarakat Kampung Batik Kamboja untuk berinovasi dalam pembuatan karya seni tekstil batik dan mengembangkan jenis-jenis tumbuhan Kalimantan Barat yang berpotensi untuk dimanfaatkan sebagai pewarna alami.

Abstract: Increasing of environmental awareness has led to the shifts of people's lifestyles to use environmental friendly products. The use of eco-friendly natural dyes in the textile production process might be used an alternative to avoid harmful effect to the environment and risk to human health when using synthetic dyes. Therefore, using natural dyes especially from typical plants and utilizing shibori coloring techniques are useful to produce distinctive, economic, and eco-friendly products. Kampung Batik Kamboja, a community group consists of people and batik craftsmen in Pontianak City, is a potential acceptor of the methods since they are real player in textile industry. The activities was started with the review of the current condition of the community followed by socialization, providing training on making natural dyes and shibori coloring techniques, and ending with evaluating the knowledge of participants. Based on the evaluation conducted in the end of activity, the results show an increase in knowledge and skills of the member of community, in term of the understanding of the dangers of using synthetic dyes for health and the environment. Also, they have knowledge in alternative method of coloring by using natural dyes from plant and applying shibori coloring techniques. This activity is able to empower Kampung Batik Kamboja community groups to innovate of batik textile manufacturing especially in the artworks and develop the utilization of West Kalimantan plant species as a potential natural dyes.

References

Amalia, R., & Akhtamimi, I. (2016). Studi Pengaruh Jenis dan Konsentrasi Zat Fiksasi terhadap Kualitas Warna Kain Batik dengan Pewarna Alam Limbah Kulit Buah Rambutan (Nephelium lappaceum). Dinamika Kerajinan Dan Batik, 33(2), 85–92. https://doi.org/10.22322/dkb.v33i2.1474

Efriani, B., Utami, D., & Dewantara, J. A. (2020). Sosialisasi Sustainable Palm Oil pada Petani Sawit Mandiri di Kabupaten Melawi. JCES (Journal of Character Education Society), 3(2), 5–7.

Fardhyanti, D., & Riski, R. (2015). Pemungutan Brazilin dari Kayu Secang (Caesalpinia sappan L) dengan Metode Maserasi dan Aplikasinya untuk Pewarnaan Kain. Jurnal Bahan Alam Terbarukan, 4(1), 6–13. https://doi.org/10.15294/jbat.v4i1.3768

Geetha, B., & Sumathy, V. (2013). Extraction of Natural Dyes from Plants. International Journal of Chemistry and Pharmaceutical Sciences, 1(8), 502–509.

Hassaan, M. A., & Nemr, A. El. (2017). Health and Environmental Impacts of Dyes : Mini Review. American Journal of Environmental Science and Engineering, 1(3), 64–67. https://doi.org/10.11648/j.ajese.20170103.11

Kanchana, R., Fernandes, A., Bhargavi, B., Budkule, S., & Dessai, S. (2013). Dyeing of Textiles with Natural Dyes - An Eco-Friendly Approach. International Journal of ChemTech Research, 5(5), 2102–2109.

Kant, R. (2012). Textile Dyeing Industry an Environmental Hazard. Natural Science, 4(1), 22–26. https://doi.org/10.4236/ns.2012.41004

Komarawidjaja, W. (2016). Sebaran Limbah Cair Industri Tekstil dan Dampaknya di Beberapa Desa Kecamatan Rancaekek Kabupaten Bandung. Jurnal Teknologi Lingkungan, 17(2), 118–125. https://doi.org/10.29122/jtl.v17i2.1045

Laksmi, A., & Wardana, I. (2015). Peran Sikap dalam Memediasi Pengaruh Kesadaran Lingkungan terhadap Niat Beli Produk Ramah Lingkungan. E-Jurnal Manajemen Universitas Udayana, 4(7), 1902–1917.

Martuti, N. K., Hidayah, I., & Margunani, M. (2019). Pemanfaatan Indigo sebagai Pewarna Alami Ramah Lingkungan bagi Pengrajin Batik Zie. Panrita Abdi-Jurnal Pengabdian Pada Masyarakat, 3(2), 133–143.

Maziyah, Si., Indrahti, S., & Alamsyah, A. (2019). Implementasi Shibori Di Indonesia. Kiryoku, 3(4), 214–220. https://doi.org/10.14710/kiryoku.v3i4.214-220

Muflihati, Wahdina, Kartikawati, S., & Wulandari, R. (2019). Tumbuhan Pewarna Alami untuk Tenun Tradisional di Kabupaten Sintang dan Kabupaten Sambas Kalimantan Barat. Media Konservasi, 24(3), 225–236. https://doi.org/https://doi.org/10.29244/medkon.24.3.225-236

Paryanto, P., W, W. A., Kwartiningsih, E., Pranolo, S. H., Haningtyas, V., Hidayat, R., & S, I. R. (2015). Pengambilan Zat Warna Alami dari Buah Mangrove Spesies Rhizopora mucronata untuk Pewarna Batik Ramah Lingkungan. Jurnal Purifikasi, 15(1), 33–40. https://doi.org/10.12962/j25983806.v15.i1.23

Pujilestari, T. (2015). Review: Sumber dan Pemanfaatan Zat Warna Alam untuk Keperluan Industri. Dinamika Kerajinan Dan Batik, 32(2), 93–105. https://doi.org/10.22322/dkb.v32i2.1365

Rymbai, H., Sharma, R., & Srivastav, M. (2011). Biocolorants and Its Implications in Health and Food Industry - A Review. International Journal of PharmTech Research, 3(4), 2228–2244.

Suarsa, I., Suarya, P., & Kurniawati, I. (2012). Optimasi Jenis Pelarut dalam Ekstraksi Zat Warna Alam dari Batang Pisang Kepok (Musa paradiasiaca L. cv kepok) dan Batang Pisang Susu (Musa paradiasiaca L. cv susu). Jurnal Kimia, 5(1), 72–80.

Yusrina, T., & Ramadhan, M. S. (2018). Pengaplikasian Teknik Shibori dengan Eksplorasi Motif dan Tekstur Taktil pada Produk Fashion. Atrat, 6(3), 242–253.

Downloads

Published

2021-04-25

Issue

Section

Articles