DEVELOPMENT OF CIKENDUNG TOURISM VILLAGE

Authors

  • Andhi Supriyadi STIEPARI Semarang
  • Mochamad Ainan STIEPARI Semarang
  • Trenggono Trenggono STIEPARI Semarang

DOI:

https://doi.org/10.31764/jces.v4i3.4454

Keywords:

Desa Wisata, Cikendung, Focus Group Discussion (FGD).

Abstract

Abstrak: Pada saat ini untuk meningkatkan pendapatan dan juga pengembangan potensi wisata di daerah bermunculanlah desa-desa dengan berlabel Desa Wisata. Desa Wisata adalah merupakan sekelompok swadaya dan swakarsa dari pada masyarakat yang didalam aktivitas sosialnya berusaha menambahkan akan pemahaman kepariwisataan, mewadahi peran dan juga partisipasi dari masyarakat didalam pembangunan kepariwisataan dalam wilayahnya, turut meningkatkan nilai kepariwisataan serta pemberdayaannya untuk kesejahteraan masyarakat, ikut sertaannya didalam turut mensukseskan pembangunan kepariwisataan. Desa Wisata Cikendung merupakan suatu desa wisata yang memiliki 3 pedukuhan, masuk di wilayah Kecamatan Pulosari, Kabupaten Pemalang, Propinsi Jawa Tengah, secara geografis desa Wisata Cikendung terletak di 10 KM sebelah utara Gunung Slamet, 45 Km Sebelah Selatan Kota Pemalang dan 30 Km sebelah timur dari Obyek Wisata Air Panas Guci Tegal. Desa Cikendung mempunyai potensi sebagai Dewa Wisata dengan daya tarik atraksi seperti Silakupang, wisata regigi dan juga wisata keindahan alamnya. Dengan adanya sarana dan prasarana seperti jalan, penginapan dan transportasi serta sumber daya manusia dan kelembagaannya. Disamping potensi tersebut juga terdapat kekurangan dan masalah-masalah yang ada di sana. Dengan diadakannya Focus Group Discussion (FGD) diharapkan ditemukan permasalahan apa yang ada dan ditindak lanjutkan dengan pelatihan-pelatihan yang diharapkan akan lebh meningkatkat perkembangan Desa Cikendung sebagai suatu Desa Wisata.

Abstract:  Now a days to increase and to develop tourism potential in the district there are a lot of villages with title Desa Wisata. Desa Wisata is a group of people with their self-subsistent and their own initiative at their social activities intent to increase understanding of tourism, contain he act and resident participation in tourism’ development at their territory, participate to increase value of tourism and empowerment of people well-being, participate to tourism development be success. Desa Wisata Cikendung is a Desa Wisata with have three parts of the village territory on kecamatan Pulosari, Pemalang Districts, Central Java Province as geography Desa Wisata Cikendung at 10 km north of Slamet mountain, 45 km south of Pemalang city and 30 km east of Guci hot spring Tegal. Desa Cikendung is potential as Desa Wisata with Attractions like Silakupang, Religion tourism, and nature tourism. There are facilities and infrastructures such as road, lodging, transportation, human resources and their institutional. Beside the potential there are the weakness and problems. Focus Group Discussion (FGD) held to find the problems and continuing with trainings, which expected will increase the development of Desa Cikendung to be Desa Wisata.

References

Achmad Rizal H. Bisjoe. (2018). Menjaring Data dan informasi penelitian melalui Focus Group Discussion(FGD ): Bbelajar dari Praktek Lapangan. Info Teknis EBONI, Vol. 15 No, 17–28.

Anwar, M. F., Hamid, D., & Topowijono. (2017). MASYARAKAT SEKITAR ( Studi pada Kelurahan Gapurosukolilo Kabupaten Gresik ). Jurnal Administrasi Bisnis (JAB), 44(1), 186–193.

Budhi Pamungkas Gautama, Yuliawati, A. K., Nurhayati, N. S., Fitriyani, E., & Pratiwi, I. I. (2020). Pengembangan Desa Wisata Melalui Pendekatan Pemberdayaan Masyarakat. BERNAS: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat, 1(4), 355–369. https://doi.org/10.31949/jb.v1i4.414

Fajar Ayuningsih, Heni Pridia, S. T. (2019). Rancangan Pola Perjalanan (Pertama). Asisten Deputi Pengembangan Wisata Budaya Deputi Bidang Pengembangan Industri dan Kelembagaan Kementerian Pariwisata.

Hudiono, R. K., Maria, E., & Suharyadi, S. (2020). Pelatihan homestay dan inovasi kuliner sebagai strategi pemberdayaan perempuan dalam pariwisata. Unri Conference Series: Community Engagement, 2, 169–176. https://doi.org/10.31258/unricsce.2.169-176

Ingkadijaya, R., Damanik, J., Ahimsa-Putra, H. S., & Nopirin. (2016). Aktivitas Wisata Pilihan Keluarga Perkotaan. Khasanah Ilmu - Jurnal Pariwisata Dan Budaya, 7(1). http://ejournal.bsi.ac.id/ejurnal/index.php/khasanah/article/view/459

Inskeep, E. (1991). Tourism Planning And Suistainable Development Approach. Van Nostrand Reinblod.

Mauludin, R. (2017). Pengaruh Atraksi Wisata Terhadap Minat Berkunjung Wisatawan ke Daya Tarik Wisata Waduk Darma Kabupaten Kuninganno Title. Jurnal Manajemen Resort Dan Leisure, Vol. 14(No.2, Oktober 2017).

Muhammad Syafi’i, D. S. (2015). Perencanaan Desa Wisata Dengan Pendekatan Konsep Community Based Tourism (CBT) Di Desa Bedono, Kecamatan Sayung, Kabupaten Demak. RUANG, VOLUME 1 N.

Mulyani, Y., Rustika, R., Winnarko, H., & Nugroho, R. (2021). Pemberdayaan Kelompok Sadar Wisata ( Pokdarwis ) Tiram Tambun Dalam Pengembangan Usaha Homestay Di Desa Wisata Mentawir Kabupaten Panajam Paser Utara. Journal of Applied Community Engagement, 01(01), 1–12.

Nur Bintari, P., & Darmawan, C. (2016). Peran Pemuda Sebagai Penerus Tradisi Sambatan Dalam Rangka Pembentukan Karakter Gotong Royong. Jurnal Pendidikan Ilmu Sosial, 25(1), 57. https://doi.org/10.17509/jpis.v25i1.3670

Nur Lintang Dhien Hayati Muhammad Jazuli, T. S. F. (2016). Kesenian Silakupang Grup Srimpi: Proses Kreativitas Karya Dan Pembelajaran Di Kabupaten Pemalang. Catharsis: Journal of Arts Education, volume 5.

Nuryanti, W. (1993). Concept, Perspective and Challenges, makalah bagian dari Laporan Konferensi Internasional mengenai Pariwisata Budaya. Gadjah Mada University Press.

Palupiningtyas, D., Yulianto, H., & Wijoyo, T. A. (2021). Peningkatan kepuasan wisatawan melalui pengelolaan homestay pada desa wisata. The 2nd Seminar Nasional ADPI Mengabdi Untuk Negeri Pengabdian Masyarakat Di Era New Normal, 2(2), 44–49. https://www.prosiding.adpi-indonesia.id/index.php/proceedings/article/view/80/59

Supraptini, N., & Supriyadi, A. (2020). Pengaruh Fasilitas , Transportasi Dan Akomodasi Terhadap yang terpencar . Hal ini membuat faktor transportasi menjadi bagian penting . membuat keputusan untuk mengunjungi suatu lokasi wisata karena akomodasi. 3(2), 121–131.

Downloads

Published

2021-07-07

Issue

Section

Articles