ASSISTANCE OF DISASTER PREPAREDNESS VILLAGE THROUGH LANDSLIDE DISASTER EDUCATION

Authors

  • Dewi Liesnoor Setyowati Universitas Negeri Semarang
  • Juhadi Juhadi Universitas Negeri Semarang
  • Elok Surya Pratiwi Universitas Negeri Semarang
  • Kristi Dese Imanuel Adi Papa Yohanes Universitas Negeri Semarang
  • Ainayya Rahma Universitas Negeri Semarang

DOI:

https://doi.org/10.31764/jces.v4i3.5650

Abstract

Abstrak: Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Semarang menetapkan sebanyak 22 Kelurahan Siaga Bencana (KSB). Wilayah ini ditetapkan sebagai kelurahan rawan bencana longsor. Masyarakat di KSB perlu pendampingan dalam upaya mitigasi bencana, karena ketidakpedulian terhadap bencana. Bencana dianggap biasa dan belum tentu terjadi, untuk itulah diperlukan peningkatan pengetahuan, sikap, maupun perilaku peduli pada bencana. Tujuan umum kegiatan adalah melakukan pendampingan KSB wilayah rawan longsor dalam upaya mitigasi bencana. Tujuan khusus kegiatan adalah melakukan: 1) pendampingan penguatan kapasitas KSB supaya memiliki kesadaran dan kepedulian terhadap bencana, 2) kegiatan pelatihan mitigasi bencana di Laboratorium Pendidikan Bencana Jurusan Geografi FIS UNNES. Solusi yang ditawarkan Perguruan Tinggi untuk mengatasi permasalahan di atas adalah: 1) melakukan transfer pengetahuan dengan menyelenggarakan pelatihan dan simulasi bencana longsor untuk pendampingan, pembinaan, dan penguatan kapasitas KSB supaya memiliki sikap peduli bencana, 2) melakukan pendampingan KSB supaya mampu berinovasi dan berkreasi dalam kegiatan siaga bencana longsor 3) mengimplementasi kemampuan KSB dalam menyusun program kegiatan kesiapsiagaan menghadapi bencana longsor. Hasil kegiatan pengabdian kepada masyarakat berupa: modul pelatihan edukasi bencana longsor, penguatan kapasitas KSB dalam hal pengetahuan, sikap dan perilaku peduli bencana, strategi inovasi kegiatan KSB peduli bencana, pendampingan dalam pelatihan simulasi bencana longsor.

Abstract: The Regional Disaster Management Agency (BPBD) of Semarang city has designated as many as 22 Disaster Preparedness Villages (KSB). This area is designated as a landslide-prone village. People in KSB need assistance in disaster mitigation efforts, because of indifference to disasters. Disasters are considered common and do not necessarily occur, therefore it is necessary to increase knowledge, attitudes, and behaviors to care for disasters. The general purpose of the activity is to assist KSB landslide-prone areas in disaster mitigation efforts. The special purpose of the activity is to conduct: 1) assistance in strengthening the capacity of KSB to have awareness and concern for disasters, 2) disaster mitigation training activities in the Disaster Education Laboratory of the Department of Geography FIS UNNES. The solutions offered by universities to overcome the above problems are: 1) conduct knowledge transfer by organizing training and simulation of landslide disasters for mentoring, coaching, and strengthening the capacity of KSB to have a disaster care attitude, 2) conducting KSB assistance to be able to innovate and create in landslide disaster preparedness activities 3) implement KSB's ability to develop disaster preparedness programs. The results of community service activities in the form of training modules on landslide disaster education, strengthening the capacity of KSB in terms of knowledge, attitudes, and behaviors of disaster care, innovation strategies of KSB disaster care activities, assistance in landslide simulation training.

References

Adiyoso, W. (2018). Manajemen Bencana: Pengantar dan Isu-Isu Strategis. Bumi Aksara.

Baskara, G. I. (2016). Implementasi program sekolah siaga bencana (ssb) pada smk nasional berbah sleman. UNY. Skripsi.

Bhandari, R. K. (2014). Disaster Education and Management. Disaster Education and Management. Https://Doi. Org/10.1007/978-81-322-1566-0.

Dewandaru, S. A. (2018). PEMETAAN MULTI BENCANA BERBASIS SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS (STUDI KASUS: MALANG RAYA). ITN MALANG.

Gunadi, B. J. A., Nugraha, A. L., & Suprayogi, A. (2015). Aplikasi pemetaan multi risiko bencana di kabupaten banyumas menggunakan open source software gis. Jurnal Geodesi Undip, 4(4), 287–296.

Hafida, S. H. N. (2019). Urgensi pendidikan kebencanaan bagi siswa sebagai upaya mewujudkan generasi tangguh bencana. Jurnal Pendidikan Ilmu Sosial, 28(2), 1–10.

Hartono, M. Baiquni, E. M. (2019). Deklarasi Komunitas Profesi Geograf Di Indonesia Tentang Penguatan Pendidikan Kebencanaan. Ikatan Geograf Indonesia (IGI).

Nasihin, M. F., & Widodo, B. S. (2019). Pengembangan Media Simulasi Tsunami 3D Sebagai Bahan Ajar Pada Materi Analisis dan Mitigasi Bencana Alam untuk Siswa Kelas XI SMA Al-Muslim Waru Sidoarjo. Swara Bhumi, 1(3).

Nugraha, A. L., Hani’ah, & Pratiwi, R. D. (2017). Assessment of multi hazards in Semarang city. AIP Conference Proceedings, 1857(1), 100006.

Rahma, A. (2018). Implementasi program pengurangan risiko bencana (PRB) melalui pendidikan formal. Jurnal VARIDIKA, 30(1), 1–11.

Setyani, R. E., & Saputra, R. (2016). Flood-prone Areas Mapping at Semarang City By Using Simple Additive Weighting Method. Procedia-Social and Behavioral Sciences, 227, 378–386.

Setyowati, D. L. (2019). Pendidikan Kebencanaan. Universitas Negeri Semarang.

Shinta, A. (2019). Penguatan pendidikan pro-lingkungan hidup di sekolah-sekolah untuk meningkatkan kepedulian generasi muda pada lingkungan hidup. BEST Media.

Sunarti, V. (2016). Peranan Pendamping Desa Dalam Membentuk Masyarakat Sadar Bencana Sebagai Salah Satu Mitigasi Bencana.

Tahmidaten, L., & Krismanto, W. (2019). Implementasi pendidikan kebencanaan di Indonesia (sebuah studi pustaka tentang problematika dan solusinya). Lectura: Jurnal Pendidikan, 10(2), 136–154.

Valdika, R. R., Nugraha, A. L., & Firdaus, H. S. (2019). Analisis Ancaman Multi Bencana Di Kabupaten Kendal Berbasis Fuzzy Analytic Hierarchy Process. Jurnal Geodesi Undip, 8(1), 133–140.

Downloads

Published

2021-07-21

Issue

Section

Articles