PENINGKATAN KAPASITAS MUBALLIGH DI KECAMATAN PLERET DALAM UPAYA PEMBERANTASAN BUTA AKSARA AL-QURAN

Authors

  • Fahmi Irfanudin Universitas Muhammadiyah Yogyakarta
  • Cahyo Setiadi Ramadhan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta
  • Fathurrahman Kamal Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

DOI:

https://doi.org/10.31764/jces.v5i1.6696

Keywords:

Buta Aksara Al-Quran, Dakwah, Metode Pengajaran Al-Quran, Tsaqifa

Abstract

Abstrak: Al-Qur’an merupakan pedoman yang perlu dibaca oleh setiap Muslim agar dapat bermanfaat bagi kehidupan mereka di dunia dan akhirat. Walaupun demikian, di lingkungan masih ditemukan bahwa banyak Muslim yang belum mampu membaca Al-Qur’an. Hal ini menjadi paradoks dengan kondisi Muslim di Indonesia yang merupakan kelompok Muslim terbesar di dunia. Oleh karena itu, diperlukan kegiatan pengajaran Al-Qur’an untuk memberantas buta aksara Al-Qur’an. Para mubalig, termasuk yang tergabung atau menjadi mitra Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) Pleret di Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta. Berdasarkan wawancara yang dilakukan, diketahui bahwa kegiatan pengajaran Al-Qur’an berlangsung baik untuk usia anak-anak. Hanya saja terdapat individu dewasa yang ingin belajar Al-Qur’an, tetapi mengalami keterbatasan waktu. Untuk mengatasi hal tersebut, dapat dilakukan perubahan metode mengajar Al-Qur’an bagi individu dewasa agar kegiatan pengajaran Al-Qur’an dapat menjadi lebih efisien. Untuk itu, dilakukan peningkatan kapasitas para mubalig di lingkungan PCM Pleret dengan pelatihan metode yang cepat untuk mengajar Al-Qur’an. Metode yang dilatihkan yaitu Metode Tsaqifa. Metode ini dapat digunakan untuk mengajarkan Al-Quran dengan cepat dengan berpusat pada pembelajar dan cenderung bersifat kemanusiaan. Mubalig dan mubaligah di lingkungan PCM Pleret yang telah menjalani pelatihan memberikan evaluasi yang positif bagi pelatihan yang dilakukan. Mereka menunjukkan pemahaman yang baik terhadap materi pelatihan yang diterima. Selain itu, mereka juga menyatakan akan menerapkan metode tersebut di lingkungan dakwahnya.

Abstract:  Al-Quran is a guide that every Muslim needs to read in order to be useful for their lives in this world and the hereafter. However, in the environment it was found that there are still many Muslims who are not able to read the Koran. This is a paradox with the condition of Muslims in Indonesia, which is the largest Muslim group in the world. Therefore, it is necessary to teach the Koran to eradicate illiteracy in the Koran. The missionaries, including those who are members of or become partners of the Pleret Muhammadiyah Branch Leadership (PCM) in Bantul, Yogyakarta Special Region. Based on the interviews conducted, it is known that the teaching of the Koran is good for children. It's just that there are adult individuals who want to learn the Koran but have limited time. To overcome this, it can be done by changing the method of teaching the Koran for adult individuals so that the teaching activities of the Koran can be more efficient. To that end, an increase in the capacity of the missionaries in the PCM Pleret environment was carried out by training in a fast method for teaching the Koran. The method being trained is the Tsaqifa Method. Muballigh and Muballigah in the PCM Pleret environment who have undergone training gave a positive evaluation of the training carried out. They show a good understanding of the received training material. In addition, they also stated that they would apply the method in their da'wah environment.

References

Amrullah, A. (1987). Tafsir al-Azhar. Yayasan Nurul Islam.

Aswadi. (2012). Konsep Syifa’ dalam Al-Qur’an. Kementerian Agama RI Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Direktorat Pendidikan Tinggi Islam.

Bandura, A. (1971). Social Learning Theory.

Corey, G. (2016). Theory and Practice of Counseling and Psychotherapy. Cengage Learning.

Hodo, Z. (2016). Students’ Motivation Factors: Albania Case. IOSR Journal of Research & Method in Education (IOSR-JRME), 6(6), 22–29. https://doi.org/10.9790/7388-0606062229

Kalat, J. W. (2015). Introduction to Psychology. Cengage Learning.

Karpicke, J. D. (2016). A powerful way to improve learning and memory: Practicing retrieval enhances long-term, meaningful learning. https://www.apa.org/science/about/psa/2016/06/learning-memory

Mujib, A. (2006). Kepribadian dalam Psikologi Islam. Rajagrafindo Persada.

Permana, F. E., & Maharani, E. (2018). Solusi untuk Mengatasi Tingginya Buta Huruf Al-Qur’an. https://republika.co.id/berita/dunia-islam/islam- nusantara/18/01/15/p2kzzi335-solusi-untuk-mengatasi-tingginya-buta-huruf-alquran.

Roediger, H. L., & Pyc, M. A. (2012). Inexpensive techniques to improve education: Applying cognitive psychology to enhance educational practice. Journal of Applied Research in Memory and Cognition, 1(4), 242–248. https://doi.org/10.1016/J.JARMAC.2012.09.002

Ruslan, R. (2014). RAGAM ZIKIR DALAM ALQURAN. Khazanah, XII, 102–115. http://idr.uin-antasari.ac.id/66/

Sakinah, K., & Yulianto, A. (2018). Buta Aksara Alquran Tinggi, Ini Penyebabnya Kata Kemenag. https://republika.co.id/berita/dunia-islam/islam- nusantara/18/01/18/p2r28k396-buta-aksara-alquran-tinggi-ini-penyebabnya-kata- kemenag.

Taqwim, U. (2014). Tsaqifa: Cara Cepat dan Mudah Baca Al-Qur’an. Yayasan Islam Adz-Dzikr.

Downloads

Published

2022-01-13

Issue

Section

Articles