PEER-BASED HEALTH EDUCATION ABOUT PUBERTY

Authors

  • Susani Hayati STIKes Payung Negeri Pekanbaru
  • Busyra Hanim STIKes Payung Negeri Pekanbaru
  • Dona Martilova STIKes Payung Negeri Pekanbaru
  • Husna Farianti Amran STIKes Payung Negeri Pekanbaru
  • Yunni Safitri STIKes Payung Negeri Pekanbaru

DOI:

https://doi.org/10.31764/jces.v5i1.6990

Keywords:

Teman Sebaya, Pubertas.

Abstract

Abstrak: Kecemasan remaja terhadap perubahan fisik maupun psikis pada masa pubertas sering terabaikan dari perhatian orang-orang terdekat, karena adanya pandangan masyarakat bahwa belum saatnya anak-anak usia dini untuk memahami pendidikan seksualitas. Remaja sering merasa tidak nyaman bercerita dengan orang yang lebih dewasa dibandingkan dengan teman seusianya. Pada masa pubertas ini teman sebaya mempunyai peran yang sangat penting dalam menyikapi masalah kecemasan terhadap perubahan fisik maupun psikologis. Tujuan dari pemberdayaan ini untuk meningkatkan peran teman sebaya dalam pemberian informasi mengenai pubertas, sebagai bagian dari identitas diri untuk berekspresi, bersikap dalam pemecahan masalah pubertas pada remaja. Metode pemberdayaan ini dilaksanakan dalam 3 tahapan yang diawali dengan pretest dan diakhiri dengan pot test yaitu melalui penyuluhan, peer group diskusi, simulasi bermain peran dan evaluasi. Peserta yang mengikuti kegiatan ini adalah siswa kelas 6 SD yang berjumlah 40 orang. Hasil: setelah dilaksanakan pemberian penyuluhan, diskusi dan simulasi didapatkan bahwa terdapat peningkatan pengetahuan dan pemahaman peserta yang signifikan tentang pubertas, mawas diri terhadap perubahan masa pubertas dan saling mengingatkan terhadap bahaya pelecehan seksualitas dini. Pentingnya keterlibatan orangtua dalam memberikan dukungan dan motivasi bagi remaja dalam menghadapi masa pubertas ini.

Abstract: Teenagers' anxiety about physical and psychological changes during puberty is often neglected from the attention of those closest to them, because of the public's view that it is not the time for early childhood to understand sexuality education. Teenagers often feel uncomfortable telling stories with people who are more mature than their peers. At this puberty, peers have a very important role in addressing the problem of anxiety about physical and psychological changes. The purpose of this empowerment is to increase the role of peers in providing information about puberty, as part of self-identity to express, behave in solving puberty problems in adolescents. This empowerment method is carried out in 3 stages, starting with a pre-test and ending with a pot test, namely through counseling, peer group discussions, role-playing simulations and evaluation. The participants who took part in this activity were 40 grade 6 elementary school students. Results: After providing counseling, discussions and simulations, it was found that there was a significant increase in participants' knowledge and understanding about puberty, being aware of changes in puberty and reminding each other about the dangers of early sexual harassment. The importance of parental involvement in providing support and motivation for adolescents in dealing with this puberty period.

References

Anwar S.D. (2018). Perlindungan Anak Terpadu Berbasis Masyarakat (PATBM).

Fitriana, P., Utami, S. K. M., & Kes, M. (n.d.). Buku Ajar Kesehatan Reproduksi Remaja.

Harini, R., Rahmat, I., & Nisman, W. A. (2014). Upaya Peningkatan Keterampilan Konseling Kesehatan Reproduksi Mahasiswa Melalui Pelatihan Konselor Sebaya. Jurnal Ners, 9(2), 173–182.

Haryono, S. E., Anggareni, H., Muntomimah, S., & Iswahyudi, D. (2018). Impelementasi pendididkan sex pada anak usia dini di sekolah. JAPI (Jurnal Akses Pengabdian Indonesia), 3(1), 24. https://doi.org/10.33366/japi.v3i1.839

Hidayati, N. O., Lukman, M., Sriati, A., Widianti, E., & Agustina, H. S. (2017). Pembentukan Konselor Teman Sebaya Dalam Upaya Preventif Perilaku Kekerasan Pada Remaja Di Smp Negeri 1 Pangandaran. Jurnal Aplikasi Ipteks Untuk Masyarakat, 6 No. 2(2), 125–128.

Hurlock, E. B., Istiwidayanti, Soedjarwo, & Sijabat, R. M. (2010). Psikologi perkembangan : suatu pendekatan sepanjang rentang kehidupan.

Kemenkes. (2017). Modul Pendidikan Kesehatan Reproduksi Remaja. In Bkkbn. http://eprints.undip.ac.id/38840/1/KESEHATAN_MENTAL.pdf

Kusumawati D.P, E. a. (2018). Edukasi Masa Pubertas Pada Remaja. Journal of Community Engagement in Health, 1(1), 14–16. https://doi.org/10.30994/10.30994/vol1iss1pp16

Lilis Suryani, L. S. (2013). Penyesuaian Diri Pada Masa Pubertas. Konselor, 2(1), 136–140. https://doi.org/10.24036/0201321876-0-00

Rini, S. (2013). Pengaruh Pendidikan KesehatanTentang Masa Pubertas Terhadap Pengetahuan Remaja Awal Di SMP Negeri Baturaden.

Sinthia, R., Ardina, M., & Elita, Y. (2018). Pelatihan Persiapan Memasuki Masa Pubertas Bagi Siswa Sekolah Dasar Negeri 69 Kota Bengkulu. Dharma Raflesia : Jurnal Ilmiah Pengembangan Dan Penerapan IPTEKS, 15(2), 139–144. https://doi.org/10.33369/dr.v15i2.4059

Suryansyah, A. (2016). Gambaran Tanda Pubertas pada Murid Sekolah Dasar. Sari Pediatri, 13(5), 346. https://doi.org/10.14238/sp13.5.2012.346-50

Udiyono, A., Saraswati, L., & Hardy, M. (2016). Gambaran Perkembangan Pubertas Dan Perbedaan Usia Awal Pubertas Pada Siswa - Siswi Sekolah Dasar (Studi Di Kecamatan Semarang Tengah Kota Semarang). Jurnal Kesehatan Masyarakat (e-Journal), 4(1), 153–158.

Wulandari, P., Kustriyani, M., & Fiyanti, A. (2018). Hubungan Dukungan Teman Sebaya Dengan Kecemasan Remaja Putri Dalam Menghadapi Perubahan Fisik Pada Masa Pubertas Kelas VIII Di SLTPN 31 Semarang. Jurnal Ilmu Keperawatan Maternitas, 1(1), 1. https://doi.org/10.32584/jikm.v1i1.103

Downloads

Published

2022-01-25

Issue

Section

Articles