KAJIAN PERUBAHAN FISIK SPASIAL KAWASAN URBAN FRINGE DI KECAMATAN AMPENAN KOTA MATARAM

Authors

  • Ima Rahmawati Sushanti Universitas Muhammadiyah Mataram
  • Nahrul Hayat Imansyah Universitas Muhammadiyah Mataram
  • Febrita Susanti Universitas Muhammadiyah Mataram
  • Yusril Ihza Mahendra Universitas Muhammadiyah Mataram
  • Rasyid Ridha Universitas Muhammadiyah Mataram

DOI:

https://doi.org/10.31764/jpe.v3i2.609

Keywords:

Spasial, Landuses, Konsistensi, Evaluasi, Konversi

Abstract

Penelitian ini bertujuan mengetahui sejauh mana perubahan fisik yang terjadi akibat adanya perkembangan Kota Mataram dari tahun 2010 sampai tahun 2017 dan mengevaluasi implementasi RTRW Kota Mataram terhadap perubahan fisik spasial Kawasan Urban Fringe Kota Mataram khususnya di Kecamatan Ampenan. Metode penelitian menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif- kuantitatif dengan menggunakan analisis matriks konsistensi dan dikombinasikan dengan analisis spasial untuk membantu dalam analisa pemetaan. Hasil dari kajian luasan perubahan fisik spasial Kecamatan Ampenan dari tahun 2010 sampai tahun 2017 adalah +80,49 Ha atau 8,59% dari total luas wilayahnya, dimana konversi lahan yang dominan terjadi yaitu berupa lahan pertanian (sawah) berubah fungsi menjadi lahan terbangun perkotaan (permukiman dan terbangun non permukiman). Sedangkan hasil evaluasi konflik ruang antara RTRW dengan Penggunaan Lahan pada tahun 2010 dan 2017, diperloleh bahwa pada tahun 2010 terdapat 47.61 Ha (5.04 %) yang bersifat bertentangan/inkonsisten, 123.38 Ha (13.06 %) yang bersifat nertal, dan 773.93 Ha (81.90 %) yang bersifat sesuai/konsisten. Sedangkan pada tahun 2017 terdapat 75.41 Ha (7.98 %) yang bersifat bertentangan/inkonsisten, 75.70 Ha (8.01 %) yang bersifat netral dan 793.81 Ha (19.88 %) yang bersifat sesuai/konsisten. Sehingga dapat disimpulkan bahwa, secara umum implementasi kegiatan pemanfaatan serta pengendalian ruang di Kecamatan Ampenan masih dikategorikan dalam kondisi aman dan berjalan dengan cukup baik

References

d. Subroto, “Proses Transformasi Spasial dan Sosio Kultural Desa-Desa di Pinggiran Kota (Urban Fringe) di Indonesia (Studi Kasus Yogyakarta),†Laporan Penelitian pengkajian dan Penelitian Ilmu Pengetahuan Dasar TahunAnggaran 1996/1997. PPLH UGM, 1997.

Daldjoeni, Geografi Kota dan Desa, Bandung: Alumni, 1987.

H. S. Yunus, Struktur Tara Ruang Kota, Yogjakarta: Penerbit Pustaka Pelajar, 2000.

M. Lutfi, Penataan Ruang Wilayah dan Kota (Tinjauan Normatif-Teknis), Yogyakarta: Badan Penerbit Fakultas Geografi UGM, 2013.

Rosul.M, “Urban Sprawl (Pemerkaran Kota),†2008. [Online]. Available: http://mrosul.edublogs.org.

M. A. d. T. R. N. 6/2017, “Tata Cara Peninjauan Kembali Rencana Tata Ruang Wilayah,†Jakarta, 2007.

d. Koesparmadi, Periurban Sebagai Perhatian Kualitas Hidup, Tanggerang Serpong: Redaksi Jurnal Dinamika Periurban-Jurusan Perencanaan Wilayah Kota Institut Teknologi Indonesia, 2005.

H. S. Yunus, Dinamika Wilayah Peri-Urban, Yogyakarta: Penerbit Pustaka Pelajar, 2008.

Downloads

Published

2018-12-28

Issue

Section

Articles