Eco-Tourism : Dampaknya Terhadap Sosial Ekonomi Masyarakat Kabupaten Aceh Jaya
DOI:
https://doi.org/10.31764/jgop.v4i2.10711Keywords:
Eco-Tourism, Dampak Sosial Ekonomi, Hutan MangroveAbstract
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengkaji dampak sosial dan ekonomi dari pengembangan eco-tourism mangrove di Kabupaten Aceh Jaya. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif untuk mengkaji dampak pengembangan hutan mangrove terhadap sosial dan ekonomi masyarakat di Kabupaten Aceh Jaya. Narasumber dalam penelitian ini adalah 20 orang masyarakat yang tinggal di sekitar kawasan hutan mangrove. Berdasarkan hasil penelitian, pengembangan ekowisata hutan mangrove telah menerapkan prinsip eco-tourism dengan melibatkan masyarakat secara penuh dalam pengelolaannya, selain itu pemberdayaan masyarakat sudah dijalankan melalui Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis), serta telah muncul sentra ekonomi lokal akibat adanya wisata mangrove. Sehingga dapat disimpulkan bahwa eco-tourism mangrove di Kabupaten Aceh Jaya memberikan dampak positif bagi kehidupan sosial dan ekonomi masyarakat seperti membuka lapangan pekerjaan baru, membentuk struktur ekonomi masyarakat melalui peningkatkan pendapatan masyarakat, peningkatan kesejahteraan masyarakat, dengan tetap mampu menjaga kelestarian ekosistem mangrove.
References
Abdoellah, O. S., Sunardi, S., Widianingsih, I., & Cahyandito, M. F. (2019). Pemetaan Sosial Dalam Perencanaan Program Pengembangan Ekowisata Berkelanjutan Citarum Hulu. Kumawula: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat, 2(1), 59. https://doi.org/10.24198/kumawula.v2i1.24461
Adikusuma, D., Rusadi, E. Y., & Hayuni, N. (2014). Dampak Degradasi Lingkungan Terhadap Potensi Pengembangan Ekowisata Berkelanjutan di Delta Mahakam: Suatu Tinjauan. Jurnal Wilayah Dan Lingkungan, 2(1), 11. https://doi.org/10.14710/jwl.2.1.11-24
Alfian, D. (2020). Ekowisata sebagai Bentuk Adaptasi Masyarakat Liang Ndara pada Pariwisata. Jurnal Antropologi: Isu-Isu Sosial Budaya, 22(2), 198. https://doi.org/10.25077/jantro.v22.n2.p198-207.2020
Ananda, K. D., Suparyana, P. K., & Nada, M. H. (2019). Peran Balai Pengelolaan Hutan Mangrove Wilayah I Bali Dalam Pengolahan Hasil Hutan Mangrove Berbasis Pemberdayaan Masyarakat Lokal. SOCA: Jurnal Sosial, Ekonomi Pertanian, 13(3), 331. https://doi.org/10.24843/soca.2019.v13.i03.p04
Arhamsyah, A. (2010). Pemanfaatan Biomassa Kayu Sebagai Sumber Energi Terbarukan. Jurnal Riset Industri Hasil Hutan, 2(1), 42. https://doi.org/10.24111/jrihh.v2i1.914
Ariyani, N. (2021). Faktor - Faktor yang Mempengaruhi Partisipasi Pemangku Kepentingan pada Pengembangan Kawasan Wisata Kedung Ombo. Jurnal Pariwisata Terapan, 4(2), 147. https://doi.org/10.22146/jpt.60678
Arliman S, L. (2018). Peran Investasi dalam Kebijakan Pembangunan Ekonomi Bidang Pariwisata di Provinsi Sumatera Barat. Kanun Jurnal Ilmu Hukum, 20(2), 273–294. https://doi.org/10.24815/kanun.v20i2.10081
Cobbinah, P. B. (2015). Contextualising the meaning of ecotourism. Tourism Management Perspectives, 16, 179–189. https://doi.org/10.1016/j.tmp.2015.07.015
Craswell, J. (2014). Kualitatif & Desain Riset : Memilih di Antara Lima Pendekatan. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Damanik, J., & Weber, H. F. (2006). Perencanaan Ekowisata: Dari Teori ke Aplikasi.
Dewi, I. N., Awang, S. A., Andayani, W., & Suryanto, P. (2018). Pengembangan Ekowisata Kawasan Hutan Dengan Skema Hutan Kemasyarakatan Di Daerah Istimewa Yogyakarta (Development of Forest Area Ecotourism with Community Forest Scheme in Daerah Istimewa Yogyakarta). Jurnal Manusia Dan Lingkungan, 24(2), 95. https://doi.org/10.22146/jml.38566
Diarto, D., Hendrarto, B., & Suryoko, S. (2012). Partisipasi Mayarakat Dalam Pengelolaan Lingkungan Kawasan Hutan Mangrove Tugurejo Di Kota Semarang. Jurnal Ilmu Lingkungan, 10(1), 1. https://doi.org/10.14710/jil.10.1.1-7
Äukić, V., & Volić, I. (2017). The importance of documenting and including traditional wisdom in community-based ecotourism planning: A case study of the Nature Park Ponjavica in the village of Omoljica (Serbia). SAGE Open, 7(1), 215824401668104. https://doi.org/10.1177/2158244016681048
Dwijayati, A. K., Suprapto, D., & Rudiyanti, S. (2016). Identifikasi Potensi Dan Strategi Pengembangan Ekowisata Pada Kawasan Konservasi Hutan Mangrove Desa Pasar Banggi Kabupaten Rembang. Management of Aquatic Resources Journal (MAQUARES), 5(4), 328–336. https://doi.org/10.14710/marj.v5i4.14438
Ely, A. J., Tuhumena, L., Sopaheluwakan, J., & Pattinaja, Y. (2021). Strategi Pengelolaan Ekosistem Hutan Mangrove Di Negeri Amahai. TRITON: Jurnal Manajemen Sumberdaya Perairan, 17(1), 57–67. https://doi.org/10.30598/tritonvol17issue1page57-67
Friess, D. A., Thompson, B. S., Brown, B., Amir, A. A., Cameron, C., Koldewey, H. J., … Sidik, F. (2016). Policy challenges and approaches for the conservation of mangrove forests in Southeast Asia. Conservation Biology, 30(5), 933–949. https://doi.org/10.1111/cobi.12784
Giri, C., Ochieng, E., Tieszen, L. L., Zhu, Z., Singh, A., Loveland, T., … Duke, N. (2011). Status and Distribution of Mangrove Forests of the World using Earth Observation Satellite Data. Global Ecology and Biogeography, 20(1), 154–159.
Herwangi, Y., Syabri, I., & Kustiwan, I. (2015). Peran dan Pola Penggunaan Sepeda Motor Pada Masyarakat Berpendapatan Rendah di Kawasan Perkotaan Yogyakarta. Jurnal Perencanaan Wilayah Dan Kota, 26(3), 166–176. https://doi.org/10.5614/jpwk.2015.26.3.2
Ihsan, I., Mubarak, A., & Mulyadin, M. (2021). Penataan Potensi Ekowisata Mangrove Pantai Lariti Untuk Meningkatkan Sektor Ekonomi Masyarakat Desa Soro Kec. Lambu Kab. Bima. JISIP (Jurnal Ilmu Sosial Dan Pendidikan), 5(1). https://doi.org/10.36312/jisip.v5i1.1679
Kete, S. C. R. (2016). Pengelolaan Ekowisata Berbasis Goa : Wisata Alam Goa Pindul.
Khambali, K., Rokhmalia, F., & Rachmaniyah, R. (2020). Pendampingan Program Pengembangan Ekowisata Mangrove Dengan Kegiatan Konservasi Lingkungan. Jurnal Pengabdian Masyarakat Sasambo, 2(1), 129. https://doi.org/10.32807/jpms.v2i1.601
Koerniawati, F. T. (2022). Destinasi Wisata, Sumber Daya Manusia Pariwisata Dan Pariwisata Berkelanjutan. Siwayang Journal: Publikasi Ilmiah Bidang Pariwisata, Kebudayaan, Dan Antropologi, 1(1), 39–50. https://doi.org/10.54443/siwayang.v1i1.52
Lugra, W., Wahib, A., Darlan, Y., & Zuraida, R. (2016). Peluang Pengembangan Wilayah Pesisir Pantai Sumbawa Barat, Nusa Tenggara Barat Ditinjau Dari Aspek Karakteristik Dan Gejala Perubahan Garis Pantai. Jurnal Geologi Kelautan, 1(2). https://doi.org/10.32693/jgk.1.2.2003.94
Mahgoub, Y. (2007). Towards Sustainable Desert Eco-Tourism in Kuwait: Learning from the Regional Experience. Open House International, 32(4), 75–82. https://doi.org/10.1108/OHI-04-2007-B0008
Mayan, S. N. A., & Nor, R. M. (2017). Prospects and Challenges of Ecotourism Sector and Poverty Eradication in Sabah: The Case of Orangutans and Mabul Island. Global Journal of Social Sciences Studies, 3(1), 1–12. https://doi.org/10.20448/807.3.1.1.12
Moscardo, G., & Murphy, L. (2014). There is no such thing as sustainable tourism: Re-conceptualizing tourism as a tool for sustainability. Sustainability (Switzerland), 6(5), 2538–2561. https://doi.org/10.3390/su6052538
Nurif, M., & Muhktar, S. (2010). Pembangunan Ekonomi Berbasis Agribisnis Sebagai Wujud Dari Pembangunan Ekonomi Yang Berkelanjutan. Jurnal Sosial Humaniora, 3(2). https://doi.org/10.12962/j24433527.v3i2.644
Phelan, A., Ruhanen, L., & Mair, J. (2020). Ecosystem services approach for community-based ecotourism: towards an equitable and sustainable blue economy. Journal of Sustainable Tourism, 28(10), 1665–1685. https://doi.org/10.1080/09669582.2020.1747475
Pynanjung, P. A. (2018a). Dampak Pengembangan Ekowisata Terhadap Kesejahteraan Masyarakat Di Kabupaten Bengkayang : Studi Kasus Kawasan Ekowisata Riam Pangar. Jurnal Nasional Pariwisata, 10(1), 22. https://doi.org/10.22146/jnp.59469
Pynanjung, P. A. (2018b). Dampak Pengembangan Ekowisata terhadap Kesejahteraan Masyarakat di Kabupaten Bengkayang. Jurnal Nasional Pariwisata, 10(1), 22. https://doi.org/10.22146/jnp.59469
Rahim, s dan Dewi, W, K, B. (2017). Hutan Mangrove dan Pemanfaatannya. Yogyakarta.
Rijal, S. (2020). Potensi Hutan Mangrove Sebagai Daya Tarik Wisata (Studi Kasus Pada Hutan Mangrove Idaman Kec. Tarowang, Kab. Jeneponto, Prov. Sulawesi Selatan). Journal of Tourism, Hospitality, Travel and Busines Event, 2.
Safuridar, S., & Andiny, P. (2019). Dampak Pengembangan Ekowisata Hutan Mangrove terhadap Sosial dan Ekonomi Masyarakat di Desa Kuala Langsa, Aceh. Jurnal Samudra Ekonomi Dan Bisnis, 11(1), 43–52. https://doi.org/10.33059/jseb.v11i1.1882
Scheyvens, R. (2000). Promoting women’s empowerment through involvement in ecotourism: Experiences from the third world. Journal of Sustainable Tourism, 8(3), 232–249. https://doi.org/10.1080/09669580008667360
Snyman, S. (2017). The role of private sector ecotourism in local socio-economic development in southern Africa. Journal of Ecotourism, 16(3), 247–268. https://doi.org/10.1080/14724049.2016.1226318
Soebagiyo, D. (2017). Peranan Pendapatan Riil, Tingkat Bunga Dan Inflasi Dalam Fungsi Permintaan Uang. Jurnal Ekonomi Pembangunan: Kajian Masalah Ekonomi Dan Pembangunan, 4(1), 30. https://doi.org/10.23917/jep.v4i1.4015
T, R. P., Paiman, A., Achmad, E., Fazriyas, F., & Anggraini, R. (2018). Pemanfatan Limbah Hasil Pengolahan Sumber Daya Alam Pesisir untuk Meningkatkan Pendapatan Masyarakat Sekitar Hutan Mangrove Pangkal Babu. Jurnal Karya Abdi Masyarakat, 2(2), 94–103. https://doi.org/10.22437/jkam.v2i2.6085
Tang, S. (2019). Capacity Building of Community-based Ecotourism in Developing Nations: A Case of Mei Zhou, China. https://doi.org/10.2991/bems-19.2019.105
Turisno, B. E., Suharto, R., & Priyono, E. A. (2018). Peran Serta Masyarakat Dan Kewenangan Pemerintah Dalam Konservasi Mangrove Sebagai Upaya Mencegah Rob Dan Banjir Serta Sebagai Tempat Wisata. Masalah-Masalah Hukum, 47(4), 479. https://doi.org/10.14710/mmh.47.4.2018.479-497
Ulum, M. Chazienul, & Ngindana, R. (2017). Environmental Governance: Isu Kebijakan dan Tata Kelola Lingkungan Hidup.
Ulum, M C, & Ngindana, R. (2017). Environmental Governance: Isu Kebijakan dan Tata Kelola Lingkungan Hidup.
Wearing, S., & Neil, J. (2020). Ecotourism and protected areas: visitor management for sustainability. In Ecotourism (pp. 57–74). https://doi.org/10.4324/9780080494661-11
Yudilastiantoro, C. (2011). Faktor-Faktor Sosial Ekonomi Yang Berpengaruh Terhadap Luas Lahan Garapan Di Khdtk Rarung, Lombok, Nusa Tenggara Barat. Jurnal Penelitian Sosial Dan Ekonomi Kehutanan, 8(1), 19–33. https://doi.org/10.20886/jsek.2011.8.1.19-33
Zid, M. Z. (2014). Urgensi Pelestarian Dan Rehabilitasi Mangrove Bagi Masyarakat Desa Pantai Mekar Kecamatan Muara Gembong. SPATIAL: Jurnal Wahana Komunikasi Dan Informasi Geografi, 12(2), 28–34. https://doi.org/10.21009/spatial.122.05
Downloads
Published
Issue
Section
License
Dengan ini, penulis menyadari bahwa artikel yang dikirim dan kemudian diterima untuk publikasi, maka hak cipta dari artikel tersebut akan diberikan kepada Jurnal Ilmiah Ilmu Pemerintahan dan Program Sarjana (S1) Ilmu Pemerintahan, Departemen Politik dan Pemerintahan, Universitas Muhammadiyah Mataram selaku penerbit jurnal.Â
Hak cipta ini mencakup hak untuk mereproduksi dan mengirimkan artikel dalam semua bentuk dan media, termasuk cetak ulang, foto, mikrofilm, dan reproduksi serupa lainnya, serta terjemahannya.
Journal of Government and Politics (JGOP), Program Studi Pemerintahan, Universitas Muhammadiyah Mataram dan para editor melakukan segala upaya untuk memastikan bahwa tidak ada data, opini, atau pernyataan yang salah atau menyesatkan dipublikasikan di jurnal. Sedangkan untuk isi artikel dan iklan yang diterbitkan di Jurnal Ilmiah Ilmu Pemerintahan adalah tanggung jawab tunggal dan eksklusif masing-masing penulis dan pengiklan.