FAKTOR-FAKTOR YANG MENYEBABKAN KEGAGALAN IBU DALAM MEMBERIKAN ASI EKSLUSIF PADA BAYI USIA 0-6 BULAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PEJERUK

Penulis

  • Cahaya Indah Lestari Universitas Muhammadiyah Mataram
  • Aulia Amini Universitas Muhammadiyah Mataram
  • Nurul Qamariah Rista Andaruni Universitas Muhammadiyah Mataram
  • Nita Helena Putri Universitas Muhammadiyah Mataram

DOI:

https://doi.org/10.31764/mj.v4i1.543

Kata Kunci:

Faktor-faktor Penyebab Kegagalan Asi Ekslusif

Abstrak

Target cakupan ASI eksklusif oleh Depkes RI sebesar 80%, sedangkan tahun 2013 cakupan ASI Eksklusif di Indonesia hanya 54,3%, Provinsi Nusa Tenggara Barat tahun 2015 mencapai cakupan ASI Eksklusif74,7%, dan Puskesmas Pejeruk adalah puskesmas dengan angka cakupan ASI Eksklusif terendah yaitu 66,22%. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui faktor-faktoryang menyebabkankegagalanibudalam memberikan ASI Eksklusif  pada bayi usia 0-6 Bulan. Metode Penelitian ini adalah penelitian deskripti dengan Tekhnik pengambilan sampel yang digunakan adalah purposive sampling. Hasil: 1) Berdasarkan faktor umur yaitu <20th 5 orang (14,71%), 20-35th 20 orang (58,82%), >35th 9 orang (26,73%); 2) Berdasarkan faktor paritas yaitu primipara 16 orang (47,06%), multipara 17 orang (50%), grandemultipara 1 orang (2,94%); 3) Berdasarkan faktor pendidikan yaitu pendidikan dasar 17 orang (50%), pendidikan menengah 11 orang (32,35%), pendidikan tinggi 6 orang (17,65%); 4) Berdasarkan faktor pengetahuan yaitu baik 16 orang (47,06%), cukup 15 orang (44,12%), kurang 3 orang (8,82%); 5) Berdasarkan faktor dukungan yaitu baik 7 orang (20,59%), cukup 25 orang (73,53%), kurang 2 orang (5,88%). Simpulan dan saran : Penyebab kegagalan ASI Eksklusif yang paling dominan adalah karena faktor pendidikan dimana terdapat 17 responden dengan pendidikan dasar yang tidak memberikan ASI Eksklusif.Diharapkan instansi kesehatan khususnya Puskesmas Pejeruk dapat selalu memberikan penyuluhan mengenai ASI Eksklusif dengan menggunakan bahasa yang mudah dimengerti oleh masyarakat awan agar dapat menekan angka kegagalan ASI Eksklusif dan dapat memenuhi angka yang ditargetkan oleh Depkes RI.

Referensi

Ambarwati. Asuhan KebidananNifas. Mitra Cendikia, Yogyakarta, 2008.

Roesli, U. Panduan Praktis Menyusui, Pustaka Bunda, Jakarta 2009.

Hubertin, S., Buku Saku Untuk Bidan.Buku Kedokteran EGC, Jakarta, 2010.

Notoatmodjo, S. Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku, PT.Rineka Cipta, Jakarta, 2010.

Notoatmodjo, S. 2012. Metodologi Penelitian Kesehatan, PT.Rineka Cipta , Jakarta, 2010.

Nursalam, Konsep dan Penerapan Penelitian Ilmu Keperawatan : Pedoman Skripsi, Tesis, dan Instrumen Penelitian Keperawatan, Salemba Medika, Jakarta, 2008.

Fatimah, Nurul, Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan kegagalan Ibu Dalam Memberikan ASI Eksklusif Pada Bayi Di Puskesmas Bangetayu Semarang, Semarang, 2012.

Fikawati, S., Faktor yang Mempengaruhi Kegagalan ASI Eksklusif di Wilayah Kerja Puskesmas Kecamatan Jagakarsa. Jakarta Selatan, 2010.

Fitria, Nalatia, Karakteristik Ibu Menyusui yang Tidak memberikan ASI Eksklusif Di UPT Puskesmas Banyudono I Kabupaten Boyolali. Jurnal Kesehatan Andalas Vol. 2 No. 2., 2013.

Rahmah, L., Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Status Pemberian ASI Eksklusif Kepada Bayi di Puskesmas Ilung Kecamatan Batang Alai Utara Kabupaten Hulu Sungai Tengah. Banjarmasin, 2009.

Sari, Tia K., Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pemberian ASI Eksklusif pada Ibu menyusui, Semarang, 2015.

Siagian, Loise J., Faktor Penyebab Gangguan Pemberian ASI Eksklusif Pada Bayi di Kelurahan Bantang Kecamatan Medan Tembung. Medan, 2011.

Wulandari, A., Beberapa Faktor Yang Berhubungan Dengan Kegagalan Pemberian ASI Eksklusif Oleh Ibu Bayi Di Wilayah Kerja Puskesmas Lamper Tengah Kota Semarang Tahun 2008, Semarang, 2008.

Depkes RI, 2014. Survey demografi Kesehatan Indonesia.

Dikes NTB, 2014. Profil Kesehatan Provinsi NTB.

Diterbitkan

2019-03-18

Terbitan

Bagian

Articles