PENGARUH SUHU DAN KELEMBABAN TERHADAP PRODUK PISANG SALE PADA VARIASI JENIS KEMASAN DENGAN LAMA WAKTU PENYIMPANAN

Authors

  • Sinta Aprilandani Universitas Teknologi Sumbawa
  • Devi Tanggasari Universitas Teknologi Sumbawa

DOI:

https://doi.org/10.31764/protech.v2i2.12861

Keywords:

pisang sale, pengemasan, penyimpanan

Abstract

Proses pengeringan yang dilakukan dalam pembuatan pisang sale akan menyebabkan kadar air dalam pisang sale dengan berbagai jenis kemasan pisang sangat berpengaruh, penyimpanan pisang sale mengalami penurunan mutu dari segi suhu, kelembaban dan kadar air. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh metode pengemasan menggunakan (plastik opp, vakum dan toples) dan lama penyimpanan terhadap suhu, kelembaban dan kadar air pisang sale. Penelitian ini terdiri atas satu faktor yaitu pengemasan menggunakan plastik opp, pengemasan menggunakan vakum dan pengemasan menggunakan toples. Lama penyimpanan dengan 15 kali pengamatan selama 1 bulan setiap 2 hari 1 kali pengamatan (2, 4, 6, 8,10, 12, 14, 16, 18, 20, 22, 24, 26, 28, dan 30) dalam suhu kulkas berkisar 7ËšC. Sehingga diperlukan metode yang dapat mempertahankan mutu pisang sale selama penyimpanan dengan menerapkan teknologi kemasan. Data diolah dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL). Faktorial dengan tiga kali pengulangan, parameter yang dianalisa adalah pengaruh suhu, kelembaban dan kadar air. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penyimpanan pisang sale dengan berbagai jenis kemasan selama 1 bulan memberikan hasil terbaik pada penggunaan kemasan menggunakan jenis vakum untuk penyimpanan terbaik selama 1 bulan dibandingkan dengan penggunaan jenis kemasan menggunakan plastik opp dan toples.

Author Biography

Sinta Aprilandani, Universitas Teknologi Sumbawa

Program Studi Teknologi Industri Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian

References

Badan Pusat Statistik. (2018). Statistik Tanaman Buah-Buahan dan Sayur-Sayuran Tahunan Statistic of Annual Fruit and Vegetable Plants Indonesia.BPS- Statistics Indonesia.https://bulelengkap.go.id//.

Basuki, E dan A. Prarudiyanto. 2015. Penyimpanan secara modifikasi atmosfir dengan menggunakan Ca(OH)2 sebagai absorbent. J. Ilmu dan Teknologi Pangan. 1(1): 8-14.

Eafrianto. 2010. Pengemasan.http//ptp2007.wordpress.com/2007/12/09/manisan-

buah/[03 Januari 2022].

Purnamayati, L., Anandito, R. B. K., Siswanti, S., dan Nurhartadi, E. (2019). Characteristic and Shelf-Life Test of Food Bar with Combination of White Millet, Snakehead Fish and Soy Flour. Caraka Tani: Journal of Sustainable Agriculture, 34(1), 101. https://doi.org/10.20961/carakatani.v34i1.27592

S., Suyanti Prabawati, dan Setyabudi, D. 2008.Teknologi Pasca Panen dan Teknik Pengolahan Buah Pisang.Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Pasca Panen Pertanian, Badan penelitian dan Pengembangan Pertanian.

Salim, M. R. (2014). Aplikasi model Arrhenius untuk pendugaan masa simpan sosis ayam pada penyimpanan dengan suhu yang berbeda berdasarkan nilai TVB dan pH. Tesis Universitas Pasundan, 1–71.

Sulistyaningsih, L. D. (2013) ‘Pisang-Pisangan (Musacae) di Gunung Watawila dan Daerah Sekitarnya’, Floribunda, 4(5), pp. 121-125.

Tanggasari, Devi. (2014). Sifat Teknik dan Karakteristik Pengeringan Biji Jagung (Zea Mays L). Pada Alat Pengering Fluidized Beds. Fatepa. UNRAM.

Tanggasari, Devi., (2019). Kajian Pengeringan Tumpukan Fluidizeb Bed pada Gabah. (tesis). IPB (ID). Institut Pertanian Bogor.

Wicaksonno, Y., Jayus, Abdullah, A., Heng, L. Y., dan Ahmad, M. (2011). Smart packaging: sensor of monitoring of food quality and safety. Sensing and Instrumentation for Food Quality and Safety, 5(3-4), 137- 146.https://doi.org/10.1007/s116 94-011-9120-x.

Downloads

Published

2022-12-31