Mitigasi Kawasan Permukiman di Daerah Rawan Bencana Longsor berbasis Kesesuaian Lahan

Authors

  • Agus Putranadi Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota, Universitas Muhammadiyah Mataram
  • Osy Insyan Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota, Universitas Muhammadiyah Mataram
  • Maulana Gofir Amirud Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota, Universitas Muhammadiyah Mataram

Keywords:

Mitigasi, Permukiman, Longsor, Kesesuaian lahan

Abstract

Perkembangan suatu wilayah akan meningkatkan kebutuhan lahan sebagai tempat tinggal dan beraktivitas ekonomi dengan ketersediaan lahan yang terbatas. Penduduk terpaksa menempati lokasi yang tidak layak huni seperti di daerah perbukitan dan lereng pegunungan. Aktivitas masyarakat tersebut menyebabkan tingkat kerawanan bencana menjadi semakin meningkat, terutama saat lahan dieksploitasi secara berlebihan tanpa memperhatikan daya dukung lahan. Tujuan penelitian ini yakni: (1) Mengetahui tingkat kesesuaian lahan permukiman pada daerah rawan bencana dan (2) Mengetahui mitigasi bencana pada kawasan permukiman. Metode yang digunakan yaitu deskriptif dengan pendekatan kombinasi kualitatif dan kuantitatif dengan data yang diperoleh dari data primer dan data sekunder dengan teknik analisis spasial berupa overlay peta dan studi kasus. Lokasi Studi Kasus di Kecamatan Sambelia, Kabupaten Lombok Timur yang termasuk dalam kawasan rawan bencana longsor. Kesesuaian lahan di Kecamatan Sambelia terdiri dari kawasan yang sesuai yaitu 10.565,82 Ha sedangkan lahan yang tidak sesuai yaitu 21.182,09 Ha, dan kawasan permukiman yang berada pada kawasan tidak sesuai 472,365 Ha yaitu sedangkan luas permukiman yang berada pada kawasan sesuai yaitu 75,285 Ha. Arahan mitigasi bencana pada kawasan permukiman di Kecamatan Sambelia yaitu: a) perencanaan lokasi evakuasi dan penampungan, b) perencanaan jaringan jalan untuk akses menuju lokasi evakuasi c) penyediaan drainasae tanah, d) ketersediaan sarana peringatan dini dan rambu- rambu e) relokasi permukiman f) pelatihan masyarakat tentang mitigasi bencana dan g) rekonstruksi terhadap bangunan dengan perkuatan struktur dan konstruksi bangunan.

References

Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2007, Jakarta: Anonim, 2007.

Noor. Djauhari, Geologi untuk Perencanaan, Yogyakart: Graha Ilmu, 2011.

Husain, Pemetaan Wilayah Rawan Banjir di Kota Manado menggunakan Sistem Informasi Geografis, Manado: Universitas Sam Ratulangi, 2013.

Halengkara, Panduang Praktikum SIG, Bandar Lampung: Universitas Lampung, 2012.

Wijayanto, "Intensitas Cahaya, Suhu, Kelembaban dan Perakaran Lateral Mahoni (Swietenia macrophylla King.) di RPH Babakan," Jurnal Silvikultur Tropik, vol. 03, pp. 8-13, 2012.

Khanna, "Carrying Capacity as a Basic for Sustainable Development Planning Proccess," Journal of IAEM, no. 18, pp. 12-18, 2001.

Sugiyono, Metode penelitian kuantitatif, kualitatif dan R&D, Bandung: Afabeta, 2011.

Creswell, Research Design: Pendekatan kualitatif, kuantitatif dan mixed, Yogjakarta: PT Pustaka Pelajar, 2010

Paimin, Teknik Mitigasi Banjir dan Tanah Longsor, Balikpapan: Tropenbos International Indonesia Programme, 2009

Peraturan Menteri No.41/PRT/M/2007, Jakarta: Anonim, 2007

Downloads

Published

2021-02-01

Issue

Section

Articles