Penetapan Kadar Tanin Ekstrak Daun Pagoda (Clerodendrum Paniculantum) Dengan Metode Spektrofotometri Visible Dan Titrasi Permanganometri

Authors

  • Elly Mulyani Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKES) Al Fatah
  • Herlina Herlina Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKES) Al Fatah
  • Kurnia Suci Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKES) Al Fatah

DOI:

https://doi.org/10.31764/lf.v3i1.7034

Keywords:

Clerodendrum paniculantum, Tannins, Visible spectrophotometry, Permanganometric.

Abstract

ABSTRAK

Indonesia merupakan negara yang memiliki beraneka ragam tanaman obat yang salah satunya adalah tanaman pagoda (Clerodenrum paniculantum). Daun Pagoda (Clerodenrum paniculantum) mengandung senyawa  flavanoid, terpenoid, tanin, alkaloid, sterol dan glikosida. Uji identifikasi tanin dari ekstrak daun pagoda penelitian (Hafiz dkk, 2016) dan (Fitriana, 2018) menjelaskan bahwa daun pagoda positif mengandung senyawa tanin yang belum diketahui kadarnya. Oleh karena itu, peneliti melakukan penetapan kadar tanin pada daun pagoda(Clerodenrum paniculantum). Daun pagoda yang telah dikeringkan di estraksi secara maserasi dengan mengunakan pelarut etanol 96% kemudian dilakukan uji kualitatif dan kuantitatif. Uji kualitatif menggunakan preaksi warna FeCl3 1% dan uji kuantitatif mengunakan dua metode yaitu Spektrofotometri Visibel dan titrasi permanganometri. Hasil dari kualitatif dengan menambahkan FeCl3 terjadi perubahan warna biru kehitaman menunjukan bahwa ekstrak daun pagoda pmengandung tanin. Hasil dari uji kuantitatif menggunakan spektrofotometri Visibel didapat kadar tanin yaitu 4,146% (15 ppm), 5,546% (20 ppm) dan 7,598% (30 ppm). Sedangakan menggunakan metode permanganometri didapatkan kadar rata-rata yaitu 0,443%.

 

Kata kunci : Clerodendrum paniculantum; Tanin; Spektrofotometri Visibel; Permanganometri.


ABSTRACT

Indonesia is a country that has a variety of medicinal plants, one of which is the pagoda plant (Clerodenrum paniculantum). Pagoda leaves (Clerodenrum paniculantum) contain flavonoid compounds, terpenoids, tannins, alkaloids, sterols and glycosides. The tannin identification test from the research pagoda leaf extract (Hafiz et al, 2016) and (Fitriana, 2018) explained that the positive pagoda leaf contained an unknown level of tannin compounds. Therefore, the researchers determined the levels of tannins in pagoda (Clerodenrum paniculantum) leaves. The dried pagoda leaves were extracted by maceration using 96% ethanol solvent and then qualitative and quantitative tests were carried out. The qualitative test used 1% FeCl3 color reaction and the quantitative test used two methods, namely visible spectrophotometry and permanganometric titration. The results of the qualitative by adding FeCl3 there was a blue-black color change indicating that the pagoda leaf extract contains tannins. The results of the quantitative test using visible spectrophotometry obtained tannin levels of 4.146% (15 ppm), 5.546% (20 ppm) and 7.598% (30 ppm). While using the permanganometry method, the average level was 0.443%


Keywords : Clerodendrum paniculantum; Tannins; Visible spectrophotometry; Permanganometric.

References

Depkes RI (1995). Farmakope Indonesia. Edisi empat, Jakarta: Departemen Kesehatan Ri. Hal 32

Amelia, FR (2015). Penentuan jenis tanin dan penetapan kadar tanin dari buah bungur muda (Lagerstroemia speciosa Pers.) secara spektrofotometri dan permanganometri. Calypta : Jurnal Ilmiah Mahasiswa Universitas Surabaya. Vol.4 No.2.

Fitriana, I., (2018), Efek Pemberian Ekstrak Daun Pagoda (Clerodendrum paniculantum) Terhadap Kadar IL-6 pada Mammae Tikus Betina Sprague Dawley yang di Induksi Staphylococcus Aureus, Sekripsi Sekolah Pasca Sarjana Universitas Hasanudin, Makassar.

Hafiz, I., Rosidah and Silalahi, J, (2016), Antioxidant and anti-inflammatory activity of pagoda leaves (Clerodendrum paniculatum) ethanolic extract in white male rats (Rattus novergicus), International Journal of PharmTech Research, 9(5), pp. 165–170.

Hayati, Elok Kamilah, A Ghanaim Fasyah, Dan Lailis Sa’adah. (2010). Fraksinasi Dan Identifikasi Senyawa Tanin Pada Daun Belimbing Wuluh (Averrhoa Bilimbi L.). Jurnal Kimia 4(2): 193–200.

Mulja M dan Suharman, (1995). Analisa Kimia Kualitatif, edisi IV. Terjemahan oleh Lis Spyan, 2001, Erlangga, Jakarta, 290-291.

Mulyono, H., (2008), Membuat reagen kimia,cetakan II, Hal 151,PT Bumi Aksara Jl.Sawo Raya No.18. Jakarta.

Nurrani, Lis, Supratman Tabba, Dan Hendra S Mokodompit. (2015). Kearifan Lokal Dalam Pemanfaatan Tumbuhan Obat Oleh Masyarakat Di Sekitar Taman Nasional Aketajawe Lolobata, Provinsi Maluku Utara (Local Wisdom In The Utilization Of Medicine Plants By Community Around Aketajawe Lolobata National Park , North Maluku Prov). Jurnal Penelitian Sosial Ekonomi Kehutanan 12(3): 163–75.

Sajaratud D, (2013). Pembuatan Tanin Dari Buah Pinang. Fakultas Ilmu Tarbiya Dan Keguruan Institun Agama Islam Negeri, Sumatera Utara.

Shlivastava,N., Dan Patel, T.(2007). Clerodenrum And Healthcare: An Overview, Medicinal And Aromatic Plant Science And Bioternologi: 1 (2): 209-223

Sjahid, L.R (2008) Isolasi dan Identifikasi Flavonoid dari daun dewandaru (Eugenia uniflora L.). Skripsi. Universitas muhammadiyah Surakarta.

Sulastri,T. (2009). Analysis of concentration of tannins ethanol and water extract at the pinang sirih seed (Aresa catechu L).10,59-63

Underwood Al Dan Day Ra, (2001)., Analisa Kimia Kuantitatif, Edisi Iv, Terjemahan Oleh Lis Sopyan, 2001, Erlanga, Jakarta, 290-291

Downloads

Published

2022-01-09

Issue

Section

Articles