Efektifitas Antibakteri Ekstrak Daun Pegagan (Centella Asiatica) Terhadap Pertumbuhan Bakteri Staphylococcus aureus

Authors

  • Siti Fatimah STIKes Guna Bangsa Yogyakarta
  • Yuliana Prasetyaningsih STIKes Guna Bangsa Yogyakarta
  • Ratih Widi Astuti STIKes Guna Bangsa Yogyakarta

DOI:

https://doi.org/10.31764/lf.v3i1.7233

Keywords:

effective, pegagan leaf extract, Staphylococcus aureus.

Abstract

ABSTRAK

Ada banyak kasus resistensi bakteri karena penggunaan antibiotik yang tidak tepat. Ini akan menyebabkan meluasnya resistensi. Staphylococcus aureus telah diketahui resisten terhadap antibiotik golongan penisilin. Oleh karena itu perlu dilakukan pengobatan alternatif dengan menggunakan bahan-bahan alami. Daun pegagan (Centella asiatica) mengandung senyawa aktif seperti flavonoid, tanin, fenol, saponin dan steroid yang bersifat antibakteri karena dapat merusak dinding sel bakteri. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektifitas antibakteri ekstrak daun pegagan terhadap pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureus. Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimental dengan metode difusi cara cakram. Daun pegagan diekstraksi dengan metode maserasi dengan menggunakan etanol 90% sebagai pelarut. Ekstrak pegagan yang telah dibuat kemudian diencerkan menggunakan aquades steril pada konsentrasi 20%, 40%, 60%, 80%, 100%. Kontrol positif menggunakan amphicilin 10 µg dan kontrol negatif menggunakan aquades steril. Hasil penelitian menunjukkan ekstrak daun pegagan  dengan konsentrasi 20%, 40%, 60%, 80% dan 100% memiliki rata-rata diameter zona hambat terhadap Staphylococcus aureus sebesar 15 mm, 17,6 mm, 20 mm, 21,6 mm, dan 25 mm. Kontrol positif (ampicilin 10 µg) sebesar 40 mm dan kontrol negatif (aquades steril ) sebesar 0 mm. Ekstrak pegagan pada konsentrasi 60%, 80% dan 100% efektif dalam menghambat pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureus sedangkan konsentrasi 20% dan 40% tidak efektif dalam menghambat pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureus


Kata kunci : Efektifitas; Ekstrak daun pegagan; Staphylococcus aureus.


ABSTRACT

There are many cases of bacterial resistance due to inappropriate use of antibiotics. This will cause widespread resistance. Staphylococcus aureus has been known to be resistant to penicillin class antibiotics. Therefore it is necessary to do alternative medicine using natural ingredients. Pegagan (Centella asiatica) leaves contain active compounds such as flavonoids, tannins, phenol, saponins and steroid which are antibacterial because they can damage bacterial cell walls. This study aims to determine the antibacterial effectiveness of pegagan leaf extract against the growth of Staphylococcus aureus bacteria. This type of research is an experimental study with the disc diffusion method. Pegagan leaves were extracted by maceration method using 90% ethanol as solvent. The pegagan extract that had been made was then diluted using sterile distilled water at concentrations of 20%, 40%, 60%, 80%, 100%. Positive control used 10 µg amphicillin and negative control used sterile distilled water. The results showed that the pegagan leaf extract with concentrations of 20%, 40%, 60%, 80% and 100% had an average diameter of the inhibition zone against Staphylococcus aureus of 15 mm, 17.6 mm, 20 mm, 21.6 mm, and 25 mm. The positive control (ampicillin 10 µg) was 40 mm and the negative control (sterile distilled water) was 0 mm. Pegagan extract at concentrations of 60%, 80% and 100% was effective in inhibiting the growth of Staphylococcus aureus bacteria, while concentrations of 20% and 40% were not effective in inhibiting the growth of Staphylococcus aureus bacteria.


Keywords : effective; pegagan leaf extract; Staphylococcus aureus.

Author Biographies

Siti Fatimah, STIKes Guna Bangsa Yogyakarta

Prodi Teknologi Laboratorium Medis

Yuliana Prasetyaningsih, STIKes Guna Bangsa Yogyakarta

Prodi Teknologi Laboratorium Medis

Ratih Widi Astuti, STIKes Guna Bangsa Yogyakarta

Prodi Teknologi Laboratorium Medis

References

Akiyama H, Fujii K, Yamasaki O, Oono T, Iwatsuki T. (2001). Antibacterial action of several tannins against staphylococcus aureus. J.Antimicrob Chemother.; 48: 487 – 491

Alfianthi LK, Fatmawati, Bodhi W. (2016). Uji Aktifitas Antibakteri Ekstrak Ethanol Rimpang Lengkuas Merah (Alpinia purpurata (Vieill) K. Schum) Terhadap Bakteri Klebsiella pneumoniae Isolat Sputum Penderita Bronkitis Secara In Vivo. Jurnal Ilmiah Farmasi, Vol. 05 No. 03, Agustus 2021.

Amalia, A., Sari I., Nursanty, R., (2017), Aktivitas Antibakteri Ekstrak Etil Asetat Daun Sembung (Blumea Balsamifera (L.) Dc.) Terhadap Pertumbuhan Bakteri Methicillin Resistant Staphylococcus Aureus (Mrsa), Prosiding Seminar Nasional Biotik 2017, ISBN: 978-602-60401-3-8

Atmojo AT. (2016). Media Mueller Hinton Agar. Tersedia di: http://medlab.id/media-mueller-hinton-agar.html. diakses pada 25 Juli 2021.

Chung JY, Choo JH, Lee MH, Hwang JK. (2006). Anticariogenic activity of macelignan isolatedfrom myristica fragans (nutmeg) against streptococcus mutans. Phytomedicine. 13(4): 261 – 266

Eliott T. Worthington T, Osman H, Gill M., (2013). Mikrobiologi Kedokteran &Infeksi, Edisi 4. Penerbit Buku Kedokteran EGC, Jakarta: 23-27.

Hapsari, W.S., Rohmayanti, Yuliastuti, F., Pradani, MPK., (2017), Skrining Fitokimia Ekstrak Etanol Herba Pegagan dan Analisa Rendemen. Prosiding The 6th University Research Colloquium 2017

Jawetz, Melnick, & Adelberg, (2013). Mikrobiologi Kedokteran. Edisi 25. Penerbit Buku EGC, Jakarta: 194-198.

Karuppiah, Ponmurugan dan Rajaram, Shyamkumar. (2012). Antibacterial Effect of Allium Sativum and Zingiber officinale Rhizomes against Multiple-drugResistant Clinical Phatogens. Asian Pasific Journal of Tropical biomedicine, 2(8), 597-601.

Kuswiyanto, (2014), Buku Ajar Bakteriologi 1, 2, dan 3 analis Kesehatan, Penerbit buku Kedokteran (EGC), Jakarta

Lalamentik G.J., Wewengkang, D.S.,Rotinsulu, H.(2017), Aktivitas Antibakteri Ekstrak Karang Lunak Klyxum Sp.Yang Diperoleh Dari Teluk Manado, Pharmacon, 6(3), 46-56

Lolutung, dkk., (2015). Standardisasi Ekstrak Pegagan, Centella Asiatica Sebagai Obat Herbal Terstandar Hepatoprotektor, JKTI, Vol. 17(2): 185-193

Menon S, Satria A. (2017). Mengkaji Aktivitas Antibakteri Nasturtium officinale dan Ekstrak Etanol Pilea melastomoides terhadap Escherichia coli. Jurnal Farmaka, 15(1), 63-69

Muchtaromah. B (2011). Pengaruh Pemberian Ekstrak Daun Pegagan (Centella asiatica, L. Urban) Terhadap Jumlah Korpus Luteum dan Kebuntingan Mencit (Mus musculus) Betina. Jurnal Berkala Penelitian Hayati , 6D (15-18)

Murdiyansah, S., Rasmi, D.A.C., Mertha, I.G. (2020), Centella asiatica Activities towards Staphylococcus aureus and Escherichia coli Growth, Jurnal Biologi Tropis, 20 (3), 499-506

Oroh, S.B., Kandou, F.E.F., Pelealu, J.,dan Pandiangan, D. (2015). Uji DayaHambat Ekstrak Metanol Selaginella delicatula dan Diplazium dilatatum Terhadap Bakteri Staphylococcusaureus dan Escherichia coli. Jurnal Ilmiah Sains, 15(I), 52-58

Putra, I. M. A. S, (2020), Uji Aktivitas Antibakteri Ekstrak Etanol Daun Sirsak (Annonae muricata L.) Dengan Metode Difusi Agar Cakram Terhadap Escherichia coli. Jurnal Ilmiah Medicamento, Vol 1(1), 15–19.

Ramadhan, N.S., R. Rasyid., E. S (2015), Daya Hambat Ekstrak Daun Pegagan (Centella asiatica) yang Diambil di Batusangkar terhadap Pertumbuhan Kuman Vibrio cholera secara In Vitro. Jurnal Kesehatan Andalas , 4 (1)

Sutrisno, E., Adnyana, I.K., Sukandar, E.Y., Fidrianny, I., Lestari, T. (2014) Kajian Aktivitas Penyembuhan Luka Dan Antibakteri Binahong (Anredera cordifolia (Ten.) Steenis, Pegagan (Centella Asiatica (L.) Urban) Serta Kombinasinya Terhadap Bakteri Staphylococcus Aureus Dan Pseudomonas Aeruginosa Dari Pasien Luka Kaki Diabetes. Bionatura-Jurnal Ilmu-ilmu Hayati dan Fisik, 16(2),78 – 82.

Downloads

Published

2022-01-30

Issue

Section

Articles