Ulama Versus Politisi: Gerakan Politik Baju Koko Melawan Koalisi Partai Politik Pengusung Calon

Authors

  • Satria Iman Prasetyo Universitas Muhammadiyah Yogyakarta
  • Taaj Nabil Universitas Muhammadiyah Yogyakarta
  • Muhammad Naufal Rofi Universitas Muhammadiyah Yogyakarta
  • Fauziah Nauri Qisty Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Abstract

Abstract: This study aims to look at the contestation between ulama who are members of the Baju Koko and a single candidate pair supported by a coalition of major political parties in Kalibeber Village. The research method used in this research is to use a type of qualitative research with a case study approach. The results of the study show that, firstly, in the context of visible power, the single candidate pair team utilizes the campaign form to offer policy programs that Baju Koko cannot have because it is not regulated in terms of the empty box campaign form. Second, the single candidate pair team took advantage of the public's lack of knowledge regarding empty boxes to gain votes, while Baju Koko practiced black campaigning to undermine the credibility of the single candidate pair. Third, the single candidate team used the charisma of the elderly ulama in Kalibeber to attract people's votes, while Baju Koko used several scholars who were members of the movement. The results of the contest showed that Baju Koko had to suffer defeat in its base of movement by a single candidate pair even though it had been supported by several scholars in Kalibeber.

Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk melihat kontestasi antara ulama yang tergabung dalam gerakan politik Baju Koko dan pasangan calon tunggal yang didukung oleh koalisi partai politik besar di Desa Kalibeber. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan jenis penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Hasil dari penelitian menunjukan pertama, dalam konteks kekuasaan terlihat, timses paslon tunggal memanfaatkan bentuk kampanye untuk menawarkan program-program kebijakan yang tidak bisa dimiliki oleh Baju Koko karena tidak diatur secara regulasi terkait bentuk kampanye kotak kosong. Kedua, timses paslon tunggal memanfaatkan minimnya pengetahuan masyarakat terkait kotak kosong untuk mendulang suara sedangkan Baju Koko melakukan praktik kampanye hitam untuk menjatuhkan kredibilitas paslon tunggal. Ketiga, timses calon tunggal memanfaatkan kekharismatikan ulama sepuh di Kalibeber untuk menggaet suara rakyat, sedangkan Baju Koko memanfaatkan sejumlah ulama yang tergabung dalam pergerakan. Hasil kontestasi menunjukan, Baju Koko harus mengalami kekalahan di basis pergerakannya sendiri oleh paslon tunggal meskipun sudah didukung oleh sejumlah ulama di Kalibeber.

References

Amalinda, S. (2014). Demokrasi di Indonesia: Antara Patronase dan Populisme. UGM-Universitas Oslo.

Annas, A. (2020). Pondok Pesantren Pencetak Penghafal Al-Quran Yang Handal. Suara Merdeka. https://suaramerdekakedu.id/pondok-pesantren-pencetak-penghafal-al-quran-yang-andal/

Anugerah, S. K., Santosa, H. P., & Rahardjo, T. (2012). Representasi Black Campaign Dalam Spanduk Kampanye Pilkada Jakarta 2012. Interaksi Online, 1(2), 1–13.

Ardiansyah, N. (2020). Dalam Lima Tahun, Jumlah Calon Tunggal di Pilkada Meningkat 8 Kali Lipat. Suara.Com. https://www.suara.com/news/2021/01/05/150802/dalam-lima-tahun-jumlah-calon-tunggal-di-pilkada-meningkat-8-kali-lipat

Budiman. (2014). Kampanye Hitam Pemilu Presiden 2014. Info Singkat Pemerintahan Dalam Negeri, VI(11), 1–4.

Creswell, J. W. (2014). Research Design : Pendekatan Metode Kualitatif, Kuantitatif, dan Campuran (4th ed.). Pustaka Pelajar.

Creswell, J. W. (2019). Research Design. Pustaka Pelajar.

Dahl, R. (2001). Perihal Demokrasi: Menjelajahi Teori dan Praktek Demokrasi Secara Singkat. Yayasan Obor Indonesia.

Darmawan, I. (2017). Peran dan Strategi Kelompok “Kotak Kosong†dalam Pilkada Calon Tunggal Kabupaten Pati Tahun 2017: Studi Pendahuluan. Jurnal Wacana Politika Politik, 2(1), 1–7.

Dhesinta, W. S. (2016). Calon Tunggal Dalam Pemilihan Umum Kepala Daerah dan Konsep Demokrasi. Jurnal Cita Hukum, 4(1), 1–18.

Dhofier, Z. (1982). Tradisi Pesantren. LP3ES.

Dowding, K. (2011). Encylopedia of Power. SAGE Publications.

Dzul Fadli, A. M., Tobarasi, I., & Rusba, K. (2018). Kemenangan Pertahanan dalam Kontestasi Pilkada Serentak 2018: Ditinjau dari Perspektif Powercube. Jurnal Tapis, 14(2), 1–24.

Firmanto, D. (2017). 9 Daerah ini Hanya Punya Calon Tunggal dalam Pilkada 2017. Tempo.Co. https://pilkada.tempo.co/read/844005/9-daerah-ini-hanya-punya-calon-tunggal-dalam-pilkada-2017/full&view=ok

Gaventa, J. (2006). Finding the Spaces for Change: A Power Analysis. IDS Buletin, 37(6), 1–12.

Haboddin, M. (2019). Haboddin, Muhtar. Populisme, Politik Pertahanan, Dan Pemimpin Lokal, 1(2), 1–13.

Halim, A. (2014). Politik lokal: Pola, Aktor & Alur Dramatikalnya (Perspektif teori Powercube, modal dan Panggung). LP2B.

Hartono, U. (2020). Pendaftaran Bupati Petahana di Pilkada Wonosobo Ditolak KPU. Detiknews. https://news.detik.com/berita-jawa-tengah/d-5172201/pendaftaran-bupati-petahana-di-pilkada-wonosobo-ditolak-kpu

Khoiron, & Siboy, A. (2018). Kemenangan Pertahana pada Pilkada 2015 di Kota Surabaya dan Kabupaten Malang: Strategi Politik dan Marketing Politik. Jurnal Ilmu Administrasi Publik 3(1), 1–10.

Klandermans, B. (2005). Protes dalam Kajian Psikologi Sosial. Pustaka Pelajar.

Lestari, E. Y., & Arumsari, N. (2018). Partisipasi Politik Pemilih Pemula pada Pemilihan Walikota Semarang di Kota Semarang. Integralistik, 29(1), 1–10.

Lestari, G. I. (2020). Memenangkan Kotak Kosong, Menghukum Elite Politik: Teguran Rakyat Karena Gagal Siapkan Kader. Kaltim.Id. https://kaltimkece.id/warta/politik/memenangkan-kotak-kosong-menghukum-elite-politik-1-teguran-rakyat-karena-gagal-siapkan-kader

Mahpudin. (2021). Protest Voting dan Abstention dalam Pilkada Calon Tunggal: Kasus Pilkada Serentak 2018. Kemudi: Jurnal Ilmu Pemerintahan, 5(2), 1–12.

Marijan, kacung. (2010). Sistem Politik Indonesia: Konsolidasi Demokrasi Pasca-Orde Baru. PT. Kencana Prenada Media group.

Miles, M., & Huberman, M. (1992). Qualitative Data Analysis: A Sourcebook of New Method. Terjemahan Tjetjep Rohendi Rohidi. Analisis Data Kualitatif: Buku Sumber tentang Metode-metode Baru. Penerbit Universitas Indonesia (UI-PRESS).

Moleong, L. J. (2018). Metodologi Penelitian Kualitatif (Edisi Revi). PT Remaja Rosdakarya.

Muhtadi, A. S. (2008). Komunikasi Politik Indonesia: Dinamika Islam Politik Pasca-Orde Baru. Pt. Remaja Rosdakarya.

Prasojo, G. (2020). Langkah Kuda PPP, Skenario Calon Tunggal Koalisi Besar Bubar. Gatra.Com. https://www.gatra.com/detail/news/489526/politik/langkah-kuda-ppp-skenario-calon-tunggal-koalisi-besar-bubar

Rengganis, viera M. S., Dewi, R. A., & Widyasari, A. (2019). Gerakan Politik Pendukung Kotak Kosong: Keterlibatan Civil Society dalam Pilkada Kabupaten Pati Tahun 2017. Jurnal PolGov, 1(1), 1–31.

Ridwan, M. (2018). Pilkada Serentak 2018: Ada 16 Calon Tunggal, Jumlah Paslon & Pemilih. Kabar24. https://kabar24.bisnis.com/read/20180626/15/809737/pilkada-serentak-2018-ada-16-calon-tunggal-jumlah-paslon-pemilih

Rifa’i, B. (2020). Parpol diborong Calon Tunggal, Gerakan Kotak Kosong Muncul. Detiknews. https://news.detik.com/berita/d-3923635/parpol-diborong-calon-tunggal-gerakan-kotak-kosong-muncul

Romli, L. (2004). Partai Islam dan Pemilih Islam di Indonesia. Jurnal Penelitian Politik, 1(1), 1–20.

Romli, L. (2018). Pilkada Langsung, Calon Tunggal, dan Masa Depan Demokrasi Lokal. Jurnal Penelitian Politik, 15(2), 1–27.

Sani, A. F. I. (2020). Ini 25 Calon Tunggal Kepala Daerah di Pilkada Serentak 2020. Tempo.Com. https://pilkada.tempo.co/read/1386023/ini-25-calon-tunggal-kepala-daerah-di-pilkada-2020

Sigit, R. (2021). Jalan ke Pusat Pendidikan Wonosobo Rusak Parah. Radar Semarang. https://radarsemarang.jawapos.com/berita/jateng/wonosobo/2021/04/26/jalan-ke-pusat-pendidikan-wonosobo-rusak-parah/

Silalahi, W. (2020). Konstitusionalitas Calon Tunggal dalam pelaksanaan Pemilihan Kepala Daearah Melawan Kotak Kosong. National Conference For Law Studies: Pembangunan Hukum Menuju Era Digital Society.

Sugiono. (2007). Metode Penelitian Pendidikan, Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Alfabeta.

Zarka, M. (2020). 7 Parpol di Wonosobo Bangun Koalisi Besar Hadapi Pilkada 2020. Suarabaru.ID. https://suarabaru.id/2019/09/24/7-parpol-di-wonosobo-bangun-koalisi-besar-hadapi-pilkada-2020/

Downloads

Published

2021-09-30

Issue

Section

Articles