PEMBERDAYAAN EKONOMI MASYARAKAT PESISIR MELALUI PEMANFAATAN HUTAN MANGROVE UNTUK BUDIDAYA KEPITING BAKAU DESA EAT MAYANG SEKOTONG TIMUR LOMBOK BARAT

Authors

  • Muhammad Zainur Rahman Universitas Muhammadiyah Mataram
  • Doni Pansyah Universitas Muhammadiyah Mataram

DOI:

https://doi.org/10.31764/geography.v7i2.1426

Keywords:

Pemberdayaan ekonomi, masyarakat pesisir, pemanfaatan hutan mangruve, kepiting bakau

Abstract

Hutan mangrove memiliki fungsi dan manfaat sebagai  sumberdaya  pembangunan, baik  sebagai sumberdaya  ekonomi  maupun ekologi  yang  telah lama  dimanfaatkan oleh masyarakat  khususnya yang hidup disekitar pesisir pantai. Hutan mangrove juga memiliki peran yang sangat penting dalam pemberdayaan masyarakat melalui budidaya kepiting bakau (Scylla serrata), hutan mangrove dan kepiting bakau memiliki kaitan yang sangat erat dalam pengembangan potensi alam, baik itu dalam melestarikan ekosistem mangrove dan juga dalam budidaya kepeting bakau. Rumusan masalah yang diajukan dalam penelitian ini yaitu: 1. Bagaimana bentuk pemberdayaan ekonomi masyarakat pesisir pantai melalui pemnafaatan hutan mangrove untuk budidaya kepiting bakau Sekotong Timur Desa Eat Mayang, Lombok Barat? 2. Bagaimana pemanfaatan hutan mangrove untuk budidaya kepiting bakau Desa Eat Mayang pantai Sekotong Timur Lombok Barat? Tujuan dalam penelitian ini yaitu bagaimana bentuk pemberdayaan ekonomi masyarakat dan bagaimana pemanfaatan hutan mangruve. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif dengan teknik penentuan sabjek penelitian yaitu purposive sampling dengan informan kunci dan informan biasa, tehnik pengumpulan data (observasi, wawancara, dokumentasi) menggunakan tehnik analisis data Miles dan Huberman (reduksi data, penyajian data, verifikasi/ veripication). Berdasarkan analisis data maka diperoleh kesimpulan sebagai berikut: Bentuk dari pemberdayaan ekonomi masyarakat pesisir pantai melalui pemanfaatan hutan mangrove untuk budidaya kepiting bakau yang dilakukan oleh masyrarakat Desa Eat Mayang adalah dengan cara diadakan pelatihan oleh pemerintah setempat tentang bagaimana membudidayakan kepiting bakau, setelah pelatihan tersebut dilakukan maka dibentuklah kelompok pembudidaya kepiting bakau, sedangkan pemanfaatan hutan yang dilakukan dengan pembuatan tambak diarea hutan mangrove untuk tempat membudidayakan kepiting bakau dan juga budidaya ikan bandeng, pemanfaatan hutan manguve dengan melakukan budidaya kepiting kepiting bakau sangat sesuai karena hutan mangrove merupakan habitat dari kepiting bakau.

References

Gumelar, I. (2012). “Partisipasi Masyarakat Pesisir Dalam Pengelolaan Ekosistem Hutan Mangrove Berkelanjutan di Kabupaten Indarmayuâ€.Jurnal Akuatika. 3, (2), 198-211

Gunawan Sumodiningrat, Membangun Perekonomian Rakyat: Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 1998

Harahap Nuddin. 2010. Penilaian Ekonomi Ekosistem Hutan Mangrove Dan Aplikasinya Dalam Perencanaan Wilayah Pesisir. Graha ilmu. Yogyakarta

Harianto, S. P. 1999. Konservasi mangrove dan potensi pencemaran Teluk Lampung. Jurnal Manajemen & Kualitas Lingkungan, 1 (1): 9-15.

Moh. Amirudin,â€Pemberdayaan ekonomi Lokal Melalui Koperasi Industri Kerajinan Rakyat Sentra kapur (studi) Desa Karangasem

Nana, Putra, 2012. Kepiting Bakau dan Rajungan. http//putranana.blogspot.com

/2012/07/kepiting-bakau-dan-rajungan.html

Ramadhany, fadlun,2011. Peluang Usaha Budidaya Kepiting Bakau.http://hkti.org

/2011/08/30/peluang-usaha-budidaya-kepiting-bakau.html

Ramdan, H., Yusran, D. Darusman, 2003. Pengelolaan Sumberdaya Alam dan

Otonomi Daerah. Alqaprint Jatinangor. Bandung.

Sugiyono. 2014. Metode Penelitian Kuantitatif Kaualitatif Dan R & D. Alfabeta, Cv. Bandung

Sunyato Usman, Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat. Yogyakrata: Pustaka Pelajar, 1989

Totok Mardikanto.†konsep-konsep Pemberdayaan Masyarakat: Surakarta

Yakin, A. 1997.Ekonomi Sumberdaya dan Lingkungan: Teori dan Kebijaksanaan Pembangunan Berkelanjutan. Akademika Pressindo. Jakarta.

Downloads

Published

2019-09-30

Issue

Section

Articles