MENGONSTRUKSI POTENSI BUDAYA LOKAL PATORANI DAN PENERAPANNYA SEBAGAI SUMBER BELAJAR GEOGRAFI

Authors

  • Erman Syarif Universitas Negeri Makassar

DOI:

https://doi.org/10.31764/geography.v11i2.15256

Keywords:

Local culture, Patorani, Learning resources, Geography

Abstract

Abstrak: Penelitian ini bertujuan : 1) untuk mengetahui bentuk konservasi nelayan patorani dalam konservasi wilayah pesisir dan laut di Kecamatan Galesong Kabupaten Takalar, dan 2) mengidentifikasi nilai-nilai yang terkandung dalam budaya patorani sebagai sumber belajar Geografi di Sekolah Menengah Atas. Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan menggunakan pendekatan studi kasus. Sumber data diperoleh dari informan dengan melakukan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Analisis data yang digunakan yaitu reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan/verifikasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa bentuk konservasi nelayan patorani yakni nilai, norma, kepercayaan, pengetahuan, alat tangkap, dan kasipalli (pantangan), dan nilai-nilai budaya patorani antara lain: 1) nilai adaptasi lingkungan, 2) nilai integritas keruangan, 3) nilai keseimbangan, 4) nilai kesinambungan, 5) nilai ketaatan, 6) nilai kebersamaan, 7) nilai keselarasan, 8) nilai gotong royong, dan  8) nilai budaya. Nilai-nilai budaya lokal patorani penting untuk diketahui oleh peserta didik sehingga dapat dijadikan sebagai sumber belajar dalam pembelajaran Geografi.


Abstract:  This study aims: 1) to determine the form of conservation of patorani fishermen in the conservation of coastal and marine areas in Galesong District, Takalar Regency, and 2) to identify the values contained in patorani culture as a source of learning geography in high school. This type of research is a qualitative research using a case study approach. Sources of data obtained from informants by conducting observations, interviews, and documentation. The data analysis used is data reduction, data presentation and conclusion drawing/verification. The results showed that the forms of conservation of patorani fishermen are values, norms, beliefs, knowledge, fishing gear, and kasipalli (abstinence), and the values of patorani culture include: 1) environmental adaptation values, 2) spatial integrity values, 3) values balance, 4) the value of sustainability, 5) the value of obedience, 6) the value of togetherness, 7) the value of harmony, 8) the value of mutual cooperation, and 8) the value of culture. The values of the local patorani culture are important for students to know so that they can be used as learning resources in learning geography.

References

Abd Muis, A., Sumarmi, S., & Astina, I. K. (2016). Strategi pengembangan ekowisata bahari sebagai sumber belajar geografi pariwisata. Jurnal Pendidikan: Teori, Penelitian, Dan Pengembangan, 1(11), 2178–2188.

Apriana, E. (2016). Kearifan lokal masyarakat aceh dalam konservasi laut. Serambi Saintia: Jurnal Sains Dan Aplikasi, 4(1).

Aswasulasikin, A., Pujiani, S., & Hadi, Y. A. (2020). Penanaman Nilai Nasionalis Melalui Pembelajaran Budaya Lokal Sasak di Sekolah Dasar. Jurnal DIDIKA: Wahana Ilmiah Pendidikan Dasar, 6(1), 63–76.

Awaliyah, N. R., Hasriyanti, H., & Maddatuang, M. (2020). Kearifan Lokal Paseng Ri Ade’dan Pemberdayaan Masyarakat Adat Karampuang dalam Upaya Pelestarian Hutan. LaGeografia, 18(3).

Budianto, A. (2018). TRADISI PADUNGKU MASYARAKAT DESA MALEKU KECAMATAN MANGKUTANA KABUPATEN LUWU TIMUR SEBAGAI SUMBER BAHAN AJAR MATERI GEOGRAFI DI SMA NEGERI 4 LUWU TIMUR. LaGeografia. https://doi.org/10.35580/lga.v17i1.7345

Efendi, A. (2014). Implementasi kearifan budaya lokal pada masyarakat adat kampung Kuta sebagai sumber pembelajaran IPS. SOSIO-DIDAKTIKA: Social Science Education Journal, 1(2), 211–218.

Fitri, A., Rusydi, B. U., & Hasbiullah, H. (2021). ANALISIS DAMPAK VARIABEL PARIWISATA TERHADAP PENGEMBANGAN SEKTOR PARIWISATA DI KABUPATEN KEPULAUAN SELAYAR. ICOR: Journal of Regional Economics, 2(2).

Hasriyanti, H. (2021). Pembelajaran Terintegrasi Budaya Lokal Melalui Tradisi Maccera Siwanua. LaGeografia, 19(2), 251–261.

Hasriyanti, H., Salam, N. P., & Sartina, S. (n.d.). Local Wisdom in Sustainable Management of Marine Resources: A Case Study of Coastal Communities in Bone Regency. LaGeografia, 20(1), 77–83.

Ikhsan, A. M., Hasriyanti, H., & Syarif, E. (2020). Pendidikan Formal Anak Dalam Perspektif Nelayan Suku Bajo di Kampung Bajo. LaGeografia, 18(3), 269–288.

Latuconsina, H. (2010). Identifikasi alat penangkapan ikan ramah lingkungan di kawasan konservasi laut Pulau Pombo Provinsi Maluku. Agrikan: Jurnal Agribisnis Perikanan, 3(2), 23–30.

Miles, M. B., & Huberman, A. M. (1984). Drawing valid meaning from qualitative data: Toward a shared craft. Educational Researcher, 13(5), 20–30.

Nurjannah, H., Saputro, A., Maddatuang, M., & Fikri, M. J. N. (2020). Penerapan Model Pembelajaran Treffinger Pada Pembelajaran Geografi. LaGeografia, 19(1), 113–127.

Pribadi, Y. (2017). Dinamika Hubungan Sosial-Keagamaan pada Masyarakat Nelayan di Karangantu, Banten. TEOSOFI: Jurnal Tasawuf Dan Pemikiran Islam, 7, 158–183.

Riskayanti, R. (2018). Tradisi Patorani di Desa Palalakkang Kecamatan Galesong Kabupaten Takalar (Studi Unsur-unsur Budaya Islam). Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar.

Sukmawati, S., Utaya, S., & Susilo, S. (2015). The Local Wisdom of Indigenous People on Forest Preservation as Learning Source of Geographic Subject. Jurnal Pendidikan Humaniora, 3(3), 202–208.

Syarif, E. (2021). STRATEGI PEMBERDAYAAN SUMBER DAYA LAUT MELALUI KEARIFAN LOKAL SISTEM PUNGGAWA-SAWI DI DESA PALALAKKANG KECAMATAN GALESONG KABUPATEN TAKALAR. Jurnal Environmental Science, 3(2), 171–182.

Syarif, E., Hendra, H., Maddatuang, M., & Saputro, A. (2023). Konservasi Sumber Daya pada Masyarakat Pesisir Berbasis Kearifan Lokal. Civic Education Law and Humaniora: Jurnal Pengabdian Masyarakat Terintegrasi, 1(1), 10–16.

Syarif, E., Maddatuang, M., & Saputro, A. (2023). Conservation of Forest Resources Based on Local Knowledge of Indigenous Peoples. EnvironmentAsia, 16, 1223. https://doi.org/10.14456/EA.2023.17

Syarif, E., Sumarmi, S., Fatchan, A., & Astina, I. K. (2016). Integrasi nilai budaya etnis bugis makassar dalam proses pembelajaran sebagai salah satu strategi menghadapi era masyarakat ekonomi Asean (MEA). Jurnal Teori Dan Praksis Pembelajaran IPS, 1(1), 13–21.

Ufie, A. (2017). Mengonstruksi nilai-nilai kearifan lokal (local wisdom) dalam pembelajaran muatan lokal sebagai upaya memperkokoh kohesi sosial (studi deskriptif budaya Niolilieta masyarakat adat Pulau Wetang Kabupaten Maluku Barat Daya, Propinsi Maluku). Jurnal Pendidikan Dan Pembelajaran (JPP), 23(2), 79–89.

Wahyudin, N. (2016). DINAMIKA EHIDUPAN SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT NELAYAN PATORANI DI KECAMATAN GALESONG KABUPATEN TAKALAR 1890-2014. PATTINGALLOANG, 3(4), 98–104.

Widodo, A., Indraswati, D., & Sobri, M. (2019). Analisis Nilai-Nilai Kecakapan Abad 21 Dalam Buku Siswa SD/MI Kelas V Sub Tema 1 Manusia dan Lingkungan. Tarbiyah: Jurnal Ilmiah Kependidikan, 8(2), 125–134.

Downloads

Published

2023-09-11

Issue

Section

Articles