https://sikawan.bolmongkab.go.id/kmbj/ https://survey.petrolab.co.id/pulsa/ https://pelalawankab.go.id/web/ https://lppm.nurulfikri.ac.id/thailand/ https://diskan.bintankab.go.id/pulsa/ https://img-mis.balitower.co.id/ slot16 https://pstf.fib.unej.ac.id/dana/ https://pstf.fib.unej.ac.id/slot16/ https://sinora.unsri.ac.id/sgacor/ https://apps.petrolab.co.id/ https://petrolab.co.id/
GEOGRAPHY : Jurnal Kajian, Penelitian dan Pengembangan Pendidikan //ojs-upgrade.ummat.ac.id/index.php/geography <table class="data" width="100%" bgcolor="#f0f0f0"><tbody><tr valign="top"><td width="20%">Journal Title</td><td width="80%"><strong>GEOGRAPHY : Jurnal Kajian, Penelitian dan Pengembangan Pendidikan</strong></td></tr><tr valign="top"><td width="20%">Frequency</td><td width="80%"><strong></strong><strong>2</strong> <strong>issues per year (April &amp; September)</strong></td></tr><tr valign="top"><td width="20%">DOI</td><td width="80%"><strong>prefix 10.31764 by <a href="https://search.crossref.org/?q=Jurnal+Teori+dan+Aplikasi+Matematika+%28JTAM%29" target="_blank"><img src="http://ijain.org/public/site/images/apranolo/Crossref_Logo_Stacked_RGB_SMALL.png" alt="" height="14" /></a></strong></td></tr><tr valign="top"><td width="20%">Print ISSN</td><td width="80%"><a href="http://u.lipi.go.id/1444017066" target="_blank"><strong>2339-2835</strong></a></td></tr><tr valign="top"><td width="20%">Online ISSN</td><td width="80%"><a href="http://u.lipi.go.id/1514958308" target="_blank"><strong>2614-5529</strong></a></td></tr><tr valign="top"><td width="20%">OAI Address</td><td width="80%"><strong><a href="/index.php/telaah/oai" target="_blank">http://journal.ummat.ac.id/index.php/geography/oai</a></strong></td></tr><tr valign="top"><td width="20%">Editor-in-Chief</td><td width="80%"><strong>Agus Herianto</strong></td></tr><tr valign="top"><td width="20%">Publisher</td><td width="80%"><strong><a href="/index.php/">University of Muhammadiyah Mataram</a></strong></td></tr><tr valign="top"><td width="20%">Contact</td><td width="80%"><strong><a href="mailto:geography.ummat@gmail.com" target="_blank">geography.ummat@gmail.com</a> | <a href="https://api.whatsapp.com/send?phone=6287864593560&amp;text=Assalamualaikum,%20Kami%20Ingin%20Publish%20Paper%20di%20Geography" target="_blank">++62 878-6459-3560</a> </strong></td></tr><tr valign="top"><td width="20%">Publication</td><td width="80%"><strong>April 2013</strong></td></tr></tbody></table><p><strong>Geography : Jurnal Kajian Penelitian &amp; Pengembangan Pendidikan </strong>was founded upon the conviction that the development of learning and teaching was vitally important to higher education. It is committed to promote, enhance and share geography learning and teaching in all institutions of higher education throughout the world, and provides a forum for geographers and others, regardless of their specialisms, to discuss common educational interests, to present the results of <span>education geography research, social geography, environmental science, oceanography and remote sensing, geographic information systems, regional planning and development, climate change and to advocate new ideas.</span> </p> Universitas Muhammadiyah Mataram en-US GEOGRAPHY : Jurnal Kajian, Penelitian dan Pengembangan Pendidikan 2339-2835 <p><strong><img src="https://licensebuttons.net/l/by-sa/4.0/88x31.png" alt="Creative Commons License" /></strong></p><p><span lang="en"><strong>GEOGRAPHY : Jurnal Kajian, Penelitian dan Pengembangan Pendidikan</strong> is licensed under <a href="https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0/" target="_blank">the Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.</a></span></p><p><span lang="en">Copyright articles published in <strong>GEOGRAPHY : Jurnal Kajian, Penelitian dan Pengembangan Pendidikan</strong> is the author's right without limitation.</span></p><h2 style="font-weight: normal; font-family: Georgia, 'Times New Roman', Times, serif; font-size: 2em; margin: 0em 1em 0.5em 0em; padding-top: 0.5em; padding-left: 12px; padding-right: 12px;">GEOGRAPHY : Jurnal Kajian, Penelitian dan Pengembangan Pendidikan</h2> MENGONSTRUKSI POTENSI BUDAYA LOKAL PATORANI DAN PENERAPANNYA SEBAGAI SUMBER BELAJAR GEOGRAFI //ojs-upgrade.ummat.ac.id/index.php/geography/article/view/15256 <p><strong>Abstrak</strong>:<em> Penelitian ini bertujuan : 1) untuk mengetahui bentuk konservasi nelayan patorani dalam konservasi wilayah pesisir dan laut di Kecamatan Galesong Kabupaten Takalar, dan 2) mengidentifikasi nilai-nilai yang terkandung dalam budaya patorani sebagai sumber belajar Geografi di Sekolah Menengah Atas. Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan menggunakan pendekatan studi kasus. Sumber data diperoleh dari informan dengan melakukan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Analisis data yang digunakan yaitu reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan/verifikasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa bentuk konservasi nelayan patorani yakni nilai, norma, kepercayaan, pengetahuan, alat tangkap, dan kasipalli (pantangan), dan nilai-nilai budaya patorani antara lain: 1) nilai adaptasi lingkungan, 2) nilai integritas keruangan, 3) nilai keseimbangan, 4) nilai kesinambungan, 5) nilai ketaatan, 6) nilai kebersamaan, 7) nilai keselarasan, 8) nilai gotong royong, dan 8) nilai budaya. Nilai-nilai budaya lokal patorani penting untuk diketahui oleh peserta didik sehingga dapat dijadikan sebagai sumber belajar dalam pembelajaran Geografi. </em></p><p><strong><br /></strong><em></em></p><strong><em>Abstract:</em></strong><em> This study aims: 1) to determine the form of conservation of patorani fishermen in the conservation of coastal and marine areas in Galesong District, Takalar Regency, and 2) to identify the values contained in patorani culture as a source of learning geography in high school. This type of research is a qualitative research using a case study approach. Sources of data obtained from informants by conducting observations, interviews, and documentation. The data analysis used is data reduction, data presentation and conclusion drawing/verification. The results showed that the forms of conservation of patorani fishermen are values, norms, beliefs, knowledge, fishing gear, and kasipalli (abstinence), and the values of patorani culture include: 1) environmental adaptation values, 2) spatial integrity values, 3) values balance, 4) the value of sustainability, 5) the value of obedience, 6) the value of togetherness, 7) the value of harmony, 8) the value of mutual cooperation, and 8) the value of culture. The values of the local patorani culture are important for students to know so that they can be used as learning resources in learning geography.</em> Erman Syarif Copyright (c) 2023 Erman Syarif 2023-09-11 2023-09-11 11 2 182 190 10.31764/geography.v11i2.15256 DETEKSI PERUBAHAN ZONA AGROKLIMAT SCHMIDT-FERGUSON MENGGUNAKAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS DI KABUPATEN GORONTALO //ojs-upgrade.ummat.ac.id/index.php/geography/article/view/15821 <p><strong>Abstrak</strong>: Penelitian ini menggunakan SIG untuk menganalisis pergeseran zona agroklimat berdasarkan Klasifikasi Schmidt-Ferguson di Kabupaten Gorontalo. Klasifikasi iklim Schmidt-Ferguson diestimasi menggunakan data curah hujan bulanan. Untuk setiap stasiun hujan dari tahun 1981 sampai 2020 dihitung jumlah Bulan Basah (BB), Bulan Kering (BK), dan Bulan Lembab (BL) selama 10, 20, dan 40 tahun. Kabupaten Gorontalo terdeteksi memiliki lima tipe iklim, yaitu: B, C, D, E, dan F. Tipe C mendominasi di stasiun pengamatan selama periode pengamatan 10 dan 20 tahun. Ada kecenderungan luas tipe C menurun sedangkan luas tipe D bertambah, dan iklim kering tipe E dan F berpotensi meningkat. Pemetaan zonasi iklim mempengaruhi sosial ekonomi masyarakat dalam perencanaan pertanian, khususnya pengelolaan lahan dan jenis tanaman. Hasil zonasi iklim yang terdeteksi perlu diverifikasi dengan teknologi penginderaan jauh menggunakan data citra satelit. Hal ini diperlukan karena kelemahan mendasar klasifikasi iklim adalah batas tipe iklim tidak sesuai dengan batas lanskap.</p><p> </p><p><strong><em>Abstract:</em></strong><em> This study uses GIS to analyze shifts in agro-climatic zones based on the Schmidt-Ferguson Classification in Gorontalo District. The Schmidt-Ferguson climate classification is estimated using monthly rainfall data. For each rain station from 1981 to 2020, the number of wet months (BB), dry months (BK), and humid months (BL) is calculated for 10, 20, and 40 years. Gorontalo District was detected to have five climate types, namely: B, C, D, E, and F. Type C dominated at observation stations during the 10 and 20-year observation period. There is a tendency for the area of type C to decrease while the area of type D increases, and the dry climate types E and F have the potential to increase. Climate zoning mapping affects the socio-economic community in agricultural planning, especially land management and plant types. The detected climate zoning results need to be verified with remote sensing technology using satellite imagery data. This is necessary because the fundamental weakness of climate classification is that the climate-type boundaries do not match the landscape boundaries.</em></p> Viky Vendy Moontuno Sri Maryati Syahrizal Koem Copyright (c) 2023 Viky Vendy Moontuno, Sri Maryati Maryati, Syahrizal Koem Koem 2023-09-11 2023-09-11 11 2 191 200 10.31764/geography.v11i2.15821 STUDI ANALISIS POTENSI DAN MANFAAT LIVEWORKSHEETS DALAM MENGEMBANGKAN MEDIA INTERAKTIF UNTUK MENDUKUNG PEMBELAJARAN HYBRID //ojs-upgrade.ummat.ac.id/index.php/geography/article/view/15922 <p><strong>Abstrak</strong>: Sistem pembelajaran ini memiliki manfaat dalam meningkatkan kualitas pembelajaran, namun juga terdapat kendala yang ditemui, sehingga perlu dilakukan berbagai persiapan yang matang pada berbagai komponen pembelajaran. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kuantitatif dan merupakan bagian studi pendahuluan dari pengembangan media interaktif <em>liveworksheets</em> untuk mendukung pembelajaran <em>hybrid</em>. Tujuan penelitian ini adalah 1) untuk mendeskripsikan respons mahasiswa Program Studi Pendidikan Ekonomi FKIP Universitas Sriwijaya terkait pelaksanaan pembelajaran <em>hybrid</em>; 2) untuk melakukan studi literatur terkait potensi dan manfaat penggunaan <em>liveworksheets</em> dalam mengembangkan media pembelajaran interaktif yang dapat mendukung pembelajaran <em>hybrid. </em>Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah studi literatur dan kuesioner yang diberikan kepada mahasiswa Pendidikan Ekonomi FKIP UNSRI Angkatan 2022 berjumlah 57 orang. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, diperoleh hasil bahwa mahasiswa belum menunjukkan kesiapan diri yang baik dalam mengikuti pembelajaran <em>hybrid</em>, dan masih bergantung pada sumber ajar yang diberikan dosen. Selain itu, kendala teknis seperti jaringan membuat mereka sulit memahami secara utuh terkait materi yang disampaikan, sehingga penggunaan media pembelajaran interaktif diperlukan untuk mengatasi kendala tersebut. Salah satunya dengan memanfaatkan <em>liveworksheets</em> yang memiliki potensi dan manfaat dalam meningkatkan minat, motivasi, keaktifan dan hasil belajar melalui penyajian media pembelajaran yang menarik dan interaktif.</p><p><strong><br /></strong><em></em></p><strong><em>Abstract:</em></strong><em> This learning system has benefits in improving the quality of learning, but there are also obstacles encountered, so it is necessary to make careful preparations for various learning components. This research is using descriptive quantitative method and part of a preliminary study of the development of liveworksheets interactive media to support hybrid learning. The aims of this study were 1) to describe the responses of students of the Economics Education Study Program, FKIP, Sriwijaya University regarding the implementation of hybrid learning; 2) to conduct a literature study related to the potential and benefits of use liveworksheets in developing interactive learning media that can support hybrid learning. The data collection technique used was a literature study and a questionnaire given to 57 students of Economics Education FKIP UNSRI Batch 2022. Based on the research that has been done, the results show that students need to show better self-readiness in participating in hybrid learning, and still depend on the teaching resources provided by the lecturer. In addition, technical constraints such as networking make it difficult for them to fully understand the material presented, so the use of interactive learning media is needed to overcome these obstacles. One of them is by using liveworksheets which have the potential and benefits of increasing interest, motivation, activity, and learning outcomes through the presentation of exciting and interactive learning media.</em> Yuliana FH Dewi Pratita Firmansyah Firmansyah Erza Nurjannah Copyright (c) 2023 Yuliana FH, Dewi Pratita, Firmansyah Firmansyah, ERZA NURJANNAH 2023-09-11 2023-09-11 11 2 201 213 10.31764/geography.v11i2.15922 KAJIAN INTERELASI LUAS LAHAN DENGAN TINGKAT KESEJAHTERAAN PETAMBAK GARAM //ojs-upgrade.ummat.ac.id/index.php/geography/article/view/14865 <p><strong>Abstrak</strong>:<em> </em>Tingkat kesejahteraan petambak garam merupakan hal yang perlu mendapat perhatian serius, mengingat jarangnya para petambak memperoleh perhatian dan minim intervensi pemerintah melalui beragam program penanggungan kemiskinan. Penelitian bertujuan untuk mengkaji interelasi luas lahan dengan tingkat kesejahteraan petambak garam di Desa Kidang-Kabupaten Lombok Tengah. Riset menerapkan pendekatan <em>mixed methods research</em> bertipe <em>the convergent parallel design</em> didukung metode <em>survey</em>. Data penelitian diperoleh dari sebaran angket, wawancara, observasi, dan dokumentasi. Analisis data kuantitatif menggunakan formula persentase, dan kualitatif melalui tahap pengumpulan data, display data, penyajian dan penarikan simpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dalam prinsip interelasi, lahan tambak dengan petambak garam merupakan fenomena yang saling terhubung. Tetapi, relasi luas lahan tambak dengan tingkat kesejahteraan petambak menunjukkan keterikatan lemah dengan koefisien korelasi sebesar 0,211. Artinya, luas lahan yang dimiliki petambak tidak serta merta mempengaruhi tingkat kesejahteraan petambak garam. Disarankan agar pihak pemerintah dan pihak berkompeten lainnya lebih memperhatikan kesejahteraan petambak melalui berbagai pendekatan.  </p><p><strong><br /></strong></p><strong><em>Abstract:</em></strong><em> The welfare of salt farmers is a matter that needs serious attention, given the lack of attention and minimal government intervention through various poverty alleviation programmes. The research aims to examine the interrelationship between land area and the level of welfare of salt farmers in Kidang Village, Central Lombok Regency. The research applies a mixed-methods research approach with a convergent parallel design type supported by a survey method. Research data was obtained from the distribution of questionnaires, interviews, observation, and documentation. Quantitative data analysis uses a percentage formula, and qualitative data analysis goes through the stages of data collection, data display, presentation, and drawing conclusions. The results of the study show that according to the principle of interrelation, pond land and salt farmers are interconnected phenomena. However, the relationship between the area of ponds and the level of welfare of farmers shows a weak relationship with a correlation coefficient of 0.211. That is, the area of land owned by farmers does not necessarily affect the level of welfare of salt farmers. It is recommended that the government and other competent parties pay more attention to the welfare of fish farmers through various approaches.</em> Mas'ad Mas'ad Siti Sanisah Arif Arif Khosi'ah Khosi'ah Muhamad Alfin Tarmizi Taufiqurrahman Taufiqurrahman Sukuryadi Sukuryadi Copyright (c) 2023 Mas'ad Mas'ad, Siti Sanisah, Arif Arif, Khosi'ah Khosi'ah, Muhamad Alfin Tarmizi, Taufiqurrahman Taufiqurrahman 2023-09-11 2023-09-11 11 2 214 225 10.31764/geography.v11i2.14865 PEMAHAMAN GURU TERHADAP PROBLEM BASED LEARNING KOLABORATIF PADA PEMBELAJARAN IPS SD //ojs-upgrade.ummat.ac.id/index.php/geography/article/view/16225 <p><strong>Abstrak</strong>:<em> </em>PBL Kolaboratif merupakan strategi pembelajaran yang mengedepankan analisis permasalahan, penemuan solusi, dan keterlibatan peserta didik. Namun, tidak semua guru memahami prosedur pelaksanaan. Inilah yang melatarbelakangi penelitian untuk mengetahui pemahaman guru terhadap PBL Kolaboratif pada pembelajaran IPS SD yang menggunakan pendekatan kuantitatif non eksperimen (metode survei). Variabel penelitian adalah pemahaman guru terhadap PBL Kolaboratif pada pembelajaran IPS SD. Populasi penelitian adalah guru SDN di Kecamatan Sukodono sejumlah 344 guru. Sampelnya sejumlah 78 guru menggunakan rumus Slovin. Teknik pengumpulan data menggunakan tes sehingga instrumen penelitian menggunakan lembar tes pemahaman PBL Kolaboratif pada IPS SD yang berisi 20 pertanyaan pilihan ganda dan 4 pertanyaan esai mengacu pada indikator penelitian, yaitu: pengertian PBL Kolaboratif; tahap 1: memberikan orientasi permasalahan kepada siswa; tahap 2: mengorganisasikan siswa untuk meneliti (melibatkan dan mengeksplorasi); tahap 3: membantu investigasi mandiri dan kelompok (mengembangkan); tahap 4: mengembangkan dan mempresentasikan hasil (menjelaskan); tahap 5: menganalisis dan mengevaluasi proses mengatasi masalah; dan 4 soal esai tentang penerapan PBL Kolaboratif pada pembelajaran IPS SD. Hasil penelitian adalah pemahaman guru SDN Kecamatan Sukodono tergolong tinggi, dengan skor rata-rata 79,62 yang berada di atas skor mean ideal 62,5. Maka dari itu, diharapkan implementasi PBL Kolaboratif rutin diterapkan sehingga keterampilan berpikir kritis dan kerjasama siswa meningkat.</p><p><em> </em><em></em></p><strong><em>Abstract:</em></strong><em> Collaborative PBL is a learning strategy that emphasizes problem analysis, finding solutions, and student involvement. However, not all teachers understand the implementation procedure. This is the background of the research to find out teachers' understanding of Collaborative PBL in Elementary Social Studies learning using a non-experimental quantitative approach (survey method). The research variable is the teacher's understanding of Collaborative PBL in Elementary Social Studies learning. The study population was elementary school teachers in Sukodono sub-district with 344 teachers. The sample is 78 teachers using the Slovin formula. The data collection technique used tests so that the research instrument used a Collaborative PBL understanding test sheet on Social Elementary Schools which contained 20 multiple choice questions and 4 essay questions referring to research indicators, namely: the meaning of Collaborative PBL; stage 1: provide problem orientation to students; stage 2: organizing students to research (engage and explore); stage 3: assisting independent and group investigations (developing); stage 4: develop and present results (explain); stage 5: analyze and evaluate problem-solving process; and 4 essay questions about the application of Collaborative PBL in learning social studies in elementary school. The results is the teachers' understanding of SDN Sukodono District was relatively high, with an average score of 79.62 which is above the mean ideal score of 62.5. Therefore, it is hoped that the implementation of Collaborative PBL is routinely applied so that students' critical thinking skills and cooperation increase.</em> Vanda Rezania Zuyyina Fihayati Muhlasin Amrullah Farah Isnani Ambarwati Refi Mutiara Putri Copyright (c) 2023 Vanda Rezania, Zuyyina Fihayati, Muhlasin Amrullah, Farah Isnani Ambarwati, Refi Mutiara Putri 2023-09-11 2023-09-11 11 2 226 237 10.31764/geography.v11i2.16225 MEDIA PEMBELAJARAN GEMPA BUMI BERBASIS ANDROID UNTUK MENINGKATKAN PENGETAHUAN DAN KESIAPSIAGAAN SISWA TERHADAP BENCANA DI SMA NEGERI 2 TOMIA //ojs-upgrade.ummat.ac.id/index.php/geography/article/view/15054 <p><strong>Abstrak</strong>:<em> </em>Media pembelajaran berbasis android memudahkan siswa untuk belajar secara mandiri karena dirancang dengan konsep yang modern dan praktis. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis efektivitas penggunaan produk yang telah dikembangkan yaitu media pembelajaran gempa bumi berbasis android dalam meningkatkan pengetahuan dan kesiapsiagaan siswa terhadap bencana. Penelitian ini menggunakan tahapan model pengembangan ADDIE, alur pengujian <em>one group pretest-posttest design</em>, teknik pengambilan sampel menggunakan <em>probability sampling</em>. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara, soal latihan dan studi pustaka, teknik analisis data menggunakan uji validitas, reliabilitas, normalitas, homogenitas, analisis ketuntasan rata-rata, uji N-gain dan uji <em>paired sample t-test</em>. Hasil penelitian menunjukkan nilai rata-rata validasi ahli media sebesar 87% dan ahli materi sebesar 81%. Persentase ketuntasan rata-rata saat <em>pretest </em>aspek pengetahuan sebesar 28% dan aspek kesiapsiagaan sebesar 39% setelah mendapatkan <em>treatment</em> mengalami peningkatan saat <em>posttest</em> yaitu aspek pengetahuan mendapatkan persentase sebesar 61% dan aspek kesiapsiagaan sebesar 78%. Hasil uji N-Gain aspek pengetahuan sebesar 0,37 dan uji N-Gain aspek kesiapasiagaan sebesar 0,34. Hasil uji <em>paired sample t-test</em> baik aspek pengetahuan maupun kesiapsiagaan memperoleh nilai signifikansi sebesar 0,000. Berdasarkan data tersebut sehingga penelitian ini berhasil mengembangkan media pembelajaran gempa bumi berbasis android yang valid dan layak digunakan untuk meningkatkan pengetahuan dan kesiapsiagaan siswa terhadap bencana.</p><p> </p><strong>Abstract: </strong>Android-based learning media aided students to learn independently since it was designed in a modern and serviceable concept. This study aimed to analyze the effectiveness of using the development product of Android-based earthquake learning media in increasing students' knowledge and preparedness for disasters. The study used the phase of the ADDIE development model, the one-group pretest-posttest design. The sampling technique was probability sampling. The data collection techniques were observation, interviews, practice questions, and literature study. The data analysis techniques used were validity test, reliability test, normality test, homogeneity test, average completeness analysis, N-gain test, and paired sample t-test.The results showed that the average value of validation by media experts was 87% and by material experts was 81%. In the pretest, the average percentage on the knowledge aspect was 28%, and the preparedness aspect was 39%. After getting treatment, the posttest faced an enhancement in the average percentage of completeness. The knowledge aspect got 61%, and the preparedness aspect was 78%. In addition, the result of the N-Gain test for the knowledge aspect was 0.37, and the preparedness aspects were 0.34. The result of the paired sample t-test on both the knowledge and preparedness aspects obtained a significance value of 0.000. The result indicated the study was successful in developing a valid and feasible Android-based earthquake learning media to increase students' knowledge and preparedness for disasters. Putriani Putriani Dewi Liesnoor Setyowati Eva Banowati Erni Suharini Copyright (c) 2023 PUTRI - ANI, Dewi Liesnoor Setyowati, Eva - Banowati, Erni - Suharini 2023-09-11 2023-09-11 11 2 238 251 10.31764/geography.v11i2.15054 MOBILITAS MASUK NON PERMANEN DI KECAMATAN DEPOK TAK TERBENDUNG : KAJIAN KARAKTERISTIK PELAKU //ojs-upgrade.ummat.ac.id/index.php/geography/article/view/12435 <p><strong>Abstrak</strong>:<em> </em>Struktur kependudukan tidak lepas dari fenomena mobilitas penduduk salah satunya mobilitas non permanen. Fenomena mobilitas non permanen yang terjadi memiliki karakteristik yang berbeda-beda di setiap daerah. Kecamatan Depok, Kabupaten Sleman merupakan daerah dengan tingkat mobilitas masuk non permanen yang tergolong tinggi. Tingginya qngka mobilitas masuk mengindikasikan perlu adanya kajian lebih lanjut mengenai karakteristik dan alasan dari pelaku. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui karakteristik pelaku mobilitas masuk non permanen di Kecamatan Depok, Kabupaten Sleman, Yogyakarta berdasarkan aspek sosial demografis serta alasan dilakukannya mobilitas. Penelitian ini dilakukan dengan melakukan pengumpulan data berupa hasil pendataan penduduk masuk non permanen oleh Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Sleman pada tahun 2019. Tabulasi data selanjutnya dilakukan agar data yang diperoleh lebih mudah dipahami dan mempermudah dalam proses cleaning. Data kemudian di cleaning menggunakan pedoman batasan operasional penelitian. Hasil yang diperoleh dari proses cleaning kemudian diproses menggunakan software SPSS. Fenomena mobilitas masuk non permanen di Kecamatan Depok, Kabupaten Sleman, Yogyakarta didominasi oleh penduduk dengan jenis kelamin laki-laki. Kategori umur yang dominan yaitu pada usia produktif. Tingkat pendidikan pelaku mobilitas yang dominan adalah SMP-SMA. Jenis Pekerjaan yang dominan yaitu pelajar/mahasiswa. Alasan pelaku yang dominan yaitu alasan pendidikan.</p><p><strong><br /><em></em></strong></p><strong><em>Abstract:</em></strong><em> The population structure cannot be separated from the phenomenon of population mobility, one of which is non-permanent mobility. The phenomenon of non-permanent mobility that occurs has different characteristics in each region. Depok District, Sleman Regency is an area with a relatively high level of non-permanent mobility. The high rate of entry mobility indicates the need for further studies regarding the characteristics and reasons of the perpetrators. This research was conducted to determine the characteristics of non-permanent incoming mobility agents in Depok District, Sleman Regency, Yogyakarta based on socio-demographic aspects and the reasons for doing the mobility. This research was conducted by collecting data in the form of non-permanent population data collection results by the Sleman Regency Population and Civil Registration Office in 2019. Subsequent data tabulation was carried out so that the data obtained was easier to understand and facilitated the cleaning process. The data is then cleaned using guidelines for research operational limits. The results obtained from the cleaning process are then processed using SPSS software. The phenomenon of non-permanent entry mobility in Depok District, Sleman Regency, Yogyakarta is dominated by residents with male gender. The dominant age category is the productive age. The education level of the dominant mobility actors is junior-high school. The dominant type of work is student / student. The reason for the dominant actor is the reason for education.</em> Ika Karunia Fatmala Agus Joko Pitoyo Muhammad Arif Fahrudin Alfana Copyright (c) 2023 Ika Karunia Fatmala, Agus Joko Pitoyo, Muhammad Arif Fahrudin Alfana 2023-09-11 2023-09-11 11 2 252 264 10.31764/geography.v11i2.12435 KOMPARASI HASIL BELAJAR GEOGRAFI BERRDASARKAN GAYA BELAJAR DAN LETAK GEOGRAFI SEKOLAH TENGAH DAN PINGGIRAN KOTA SAMARINDA //ojs-upgrade.ummat.ac.id/index.php/geography/article/view/14805 <p><strong>Abstrak</strong>:<em> </em>Perlunya memahami gaya belajar peserta didik dan dampak dari letak geografi sekolah yang berada di tengah dan pinggiran Kota Samarinda. Kedua hal tersebut sangat krusial dalam kesuksesan hasil belajar geografi peserta didik. Tujuan dilakukannya penelitian ini; 1) mengetahui komparasi hasil belajar geografi berdasarkan gaya belajar peserta didik, 2) mengetahui komparasi hasil belajar geografi berdasarkan letak geografi sekolah, 3) mengetahui komparasi hasil belajar geografi berdasarkan gaya belajar peserta didik dan letak geografi sekolah. Jenis penelitian ini adalah deskriptif komparatif. Sampel dalam penelitian ini yakni 243 siswa kelas XI IPS SMA Negeri di Kota Samarinda menggunakan teknik <em>cluster random sampling</em>. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi, dokumentasi, kuesioner dan wawancara. Teknik analisis data yakni analisis deskriptif kuantitatif. Hasil penelitian menunjukkan terdapat perbedaan hasil belajar geografi berdasarkan gaya belajar peserta didik dan letak geografi sekolah di tengah dan pinggiran Kota Samarinda. Penelitian ini memberikan informasi kepada guru, orang tua dan peserta didik untuk lebih mengenal dan mengoptimalkan gaya belajar dan memberikan informasi dampak dari letak sekolah secara geografis terhadap hasil belajar geografi. Hasil penelitian diharapkan dapat menjadi referensi bagi guru geografi dan pemerintah Kota Samarinda dalam menentukan kebijakan yang dimana setiap kebijakannya akan berpengaruh terhadap perkembangan hasil belajar peserta didik.</p><p><strong><br /></strong></p><p><em> </em></p><strong><em>Abstract:</em></strong><em> The need to understand the learning styles of students and the impact of the geographic location of schools in the center and on the outskirts of Samarinda City. Both of these are very crucial in the success of student geography learning outcomes. The purpose of this research; 1) find out the comparison of geography learning outcomes based on students' learning styles, 2) find out the comparison of geography learning outcomes based on the geographical location of the school, 3) find out the comparison of geography learning outcomes based on students' learning styles and the geographical location of the school. This type of research is descriptive comparative. The sample in this study were 243 students of class XI Social Sciences at SMA Negeri in Samarinda using cluster random sampling technique. Data collection techniques using observation, documentation, and questionnaires. The data analysis technique is quantitative descriptive analysis. The results showed there are differences in geography learning outcomes based on the learning styles of students and the geographic location of schools in the center and outskirts of Samarinda City. This research provides information to teachers, parents and students to get to know and optimize learning styles and provides information on the impact of geographical location of schools on geography learning outcomes. The results of the research are expected to be a reference for geography teachers and the Samarinda City government in determining policies where each policy will affect the development of student learning outcomes.</em> Wulan Safriani Purnamasari Tuti Mutia Iya Setyasih Copyright (c) 2023 Wulan Safriani Purnamasari, Tuti Mutia, Iya Setyasih 2023-09-11 2023-09-11 11 2 265 274 10.31764/geography.v11i2.14805 META ANALISIS : MODEL PEMBELAJARAN GEOGRAFI UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR SPASIAL PESERTA DIDIK DI INDONESIA //ojs-upgrade.ummat.ac.id/index.php/geography/article/view/15710 <p><strong>Abstrak </strong>: Kemampuan berpikir spasial dapat membantu peserta didik dalam membuat keputusan dari hal yang sederhana sampai dengan hal yang kompleks. Pemilihan model pembelajaran oleh guru berperan penting terhadap peningkatan kemampuan  berpikir spasial peserta didik. Penelitian yang membahas model pembelajaran untuk peningkatan kemampuan berpikir spasial telah banyak dilakukan. Akan tetapi, sintesis penelitian-penelitian tersebut belum banyak dilakukan. Oleh karena itu tujuan penelitian ini adalah mensintesis artikel penelitian tentang model pembelajaran untuk diketahui keefektifan model tersebut dalam meningkatkan kemampuan berpikir spasial. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kuantitatif dengan melalui langkah-langkah <em>literature review</em> meta analisis. Jumlah populasi sebanyak 86 artikel, tetapi setelah disesuaikan dengan kriteria inklusi, jumlah artikel yang dijadikan sampel penelitian ini sebanyak 13 artikel. Teknik analisis data yang digunakan adalah teknik statistika deskriptif berupa perhitungan selisih nilai <em>mean post test</em> kelas eksperimen dengan nilai <em>mean post test</em> kelas kontrol. Hasil penelitian menunjukkan bahwa model pembelajaran yang paling efektif untuk meningkatkan kemampuan berpikir spasial adalah model pembelajaran berbasis proyek berbantuan <em>Google Earth</em> dengan selisih sebesar 22 (nilai <em>mean post tes</em> kelas eksperimen 83, sedangkan nilai <em>mean post tes</em> kelas kontrol 61).</p><p><strong><br /></strong><em></em></p><strong><em>Abstract:</em></strong><em> Spatial thinking skills can help students make decisions from simple things to complex things. The choice of learning model by the teacher plays an important role in increasing students' spatial thinking skills. Research that discusses learning models to improve spatial thinking skills has been carried out a lot. However, the synthesis of these studies has not been widely carried out. Therefore, the purpose of this research is to synthesize research articles on learning models to determine the effectiveness of these models in improving spatial thinking skills. This study used a quantitative descriptive method by means of a literature review meta-analysis. The total population was 86 articles, but after adjusting for inclusion criteria, the number of articles used as samples in this study were 13 articles. The data analysis technique used is descriptive statistical techniques in the form of calculating the difference between the average post-test scores of the experimental class and the average post-test scores of the control class. The results showed that the most effective learning model for improving spatial thinking skills was a project-based learning model assisted by Google Earth with a difference of 22 (the mean post-test for the experimental class was 83, while the mean post-test for the control class was 61).</em> Nur Isnaini Dede Sugandi Yani Yani Copyright (c) 2023 Nur Isnaini 2023-09-11 2023-09-11 11 2 275 287 10.31764/geography.v11i2.15710 PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING PADA MATERI PERSEBARAN WILAYAH RAWAN BENCANA ALAM DI INDONESIA TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR SPASIAL PESERTA DIDIK //ojs-upgrade.ummat.ac.id/index.php/geography/article/view/15748 <p><strong>Abstrak</strong>:<em> </em>Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dari penggunaan model pembelajaran <em>discovery learning</em> terhadap kemampuan berpikir spasial peserta didik SMA pada materi persebaran wilayah rawan bencana alam di Indonesia. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan pendekatan quasi eksperimen. Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan observasi dan tes kemampuan berpikir spasial berdasarkan indikator AAG, 2008. Teknik yang digunakan untuk menganalisis yaitu uji instrumen, uji persyaratan analisis data, dan uji analisis data menggunakan uji persamaan dua rata-rata menggunakan <em>independent sample T-test</em>. Berdasarkan hasil pengujian terdapat pengaruh yang signifikan pada nilai kemampuan berpikir spasial peserta didik kelas eksperimen. Kelas eksperimen mengalami peningkatan nilai kemampuan berpikir spasial sebesar 12,65 menjadi 80,59, kelas kontrol mengalami peningkatan nilai sebesar 6,03 menjadi 74,12. Kesimpulan ini juga diambil dari nilai Sig. pada <em>independent sample T-test </em>sebesar 0,00&lt;0,05 (0,05=nilai rujukan), yang artinya terdapat pengaruh signifikan dalam penggunaan model pembelajaran <em>discovery learning </em>terhadap kemampuan berpikir spasial peserta didik. Peningkatan terjadi terutama pada indikator berpikir spasial <em>aura</em> yang mengalami peningkatan 51% yaitu peserta didik dapat menjelaskan dampak dari keberadaan suatu wilayah bersamaan dengan faktor terjadinya bencana di lokasi yang berdekatan dan paling rendah terjadi pada indikator <em>region</em> sebesar 5% yaitu peserta didik dapat mendelineasi wilayah yang memiliki kesamaan jenis atau karakteristik kerawanan bencana alam di Indonesia.</p><p><strong><br /></strong></p><p><strong><br /></strong><em></em></p><strong><em>Abstract:</em></strong><em> This study aims to determine the effect of using the discovery learning model on the spatial thinking ability of high school students on the material of the distribution of natural disaster-prone areas in Indonesia. This research uses quantitative methods with a quasi-experimental approach. Data collection in this study used observation and spatial thinking ability tests based on AAG indicators, 2008. The techniques used to analyze are instrument test, data analysis requirement test, and data analysis test using the two average equality test using the independent sample T-test. Based on the test results, there is a significant effect on the value of the spatial thinking ability of experimental class students. The experimental class experienced an increase in the value of spatial thinking ability by 12.65 to 80.59, the control class experienced an increase in value by 6.03 to 74.12. This conclusion is also taken from the Sig. value on the independent sample T-test of 0.00 &lt;0.05 (0.05 = reference value), which means that there is a significant influence in the use of the discovery learning model on the spatial thinking ability of students. The increase occurred mainly in the aura spatial thinking indicator which experienced an increase of 51%, namely students can explain the impact of the existence of an area together with the factors of disaster occurrence in adjacent locations and the lowest occurred in the region indicator by 5%, namely students can delineate areas that have similar types or characteristics of natural disaster vulnerability in Indonesia.</em> Faizah Syafitri Aris Munandar Rayuna Handawati Copyright (c) 2023 Faizah Syafitri 2023-09-11 2023-09-11 11 2 288 302 10.31764/geography.v11i2.15748 MEDIA GOOGLE EARTH DENGAN PROBLEM BASED LEARNING BERPENGARUH TERHADAP KEMAMPUAN BEPIKIR SPASIAL SISWA SMA //ojs-upgrade.ummat.ac.id/index.php/geography/article/view/16943 <p><strong>Abstrak</strong>:<em> </em>Pembelajaran geografi menghasilkan siswa yang mampu berpikir spasial, sehingga dapat memahami lingkungan dengan baik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui media <em>G</em><em>oogle </em><em>E</em><em>arth</em> dengan <em>Problem Based Learning</em> berpengaruh terhadap kemampuan berpikir spasial siswa SMA. Jenis penelitian yaitu eksperimen semu dengan subjek penelitian siswa kelas XA dan XB SMA 1 Selong, Kabupaten Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat. Teknik pengumpulan data penelitian ini menggunakan tes dengan instrumen berupa soal kemampuan berpikir spasial. Analisis data menggunakan uji T berbantuan SPSS 24. Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa penggunaan media <em>G</em><em>oogle </em><em>E</em><em>arth</em> dengan <em>Problem Based Learning</em> berpengaruh terhadap kemampuan berpikir spasial siswa. Permasalahan spasial yang disajikan dalam media menggambarkan fenomena secara nyata, sehingga siswa dapat memahami materi dengan baik. Media <em>G</em><em>oogle </em><em>E</em><em>arth</em> dengan <em>Problem Based Learning</em> mengarahkan siswa untuk memecahkan permasalahan spasial dan melatih siswa kreatif menemukan solusi dari fenomena geosfer, sehingga kemampuan berpikir spasial meningkat.</p><p><strong><br /></strong></p><p><em> </em></p><strong><em>Abstract:</em></strong><em> Geography learning produces students who are able to think spatially, so they can understand the environment well. This study aims to determine the Google Earth</em> <em>media with Problem Based Learning affects the spatial thinking ability of high school students. The type of research is a pseudo-experiment with research subjects of XA and XB high school students of SMA 1 Selong, East Lombok Regency, West Nusa Tenggara. The data collection technique used tests with instruments in the form of spatial thinking skills questions. The results of this study concluded that the use of Google Earth</em> <em>media with Problem Based Learning had an effect on students' spatial thinking skills. Spatial problems presented in the media describe real phenomena, so students can understand the material well. Google Earth</em> <em>media with Problem Based Learning directs students to solve spatial problems and trains students to creatively find solutions to geospheric phenomena, so that spatial thinking skills increase.</em> Tuti Mutia Fatiya Rosyida Putra Kurnia Alfyananda Sahrina Alfi Purnamasari Safriani Wulan Copyright (c) 2023 tuti mutia, Fatiya Rosyida, Putra Kurnia Alfyananda, Sahrina Alfi, Purnamasari Safriani Wulan 2023-09-11 2023-09-11 11 2 303 309 10.31764/geography.v11i2.16943 EKSPLORASI SUMBERDAYA AIR DI KAWASAN KARST DESA TAMBAKREJO KABUPATEN MALANG //ojs-upgrade.ummat.ac.id/index.php/geography/article/view/15649 <p><strong>Abstrak</strong>: Desa Tambarejo memiliki bentang alam karst yang merupakan hasil dari proses pelarutan batu gamping, dengan ditemui kenampakan endokarst berupa adanya mata air, gua, dan sungai bawah tanah yang menjadi salah satu penciri dari kenampakan bentang alam karst. Tujuan dari kajian ini untuk mengetahui sebaran sumberdaya air di Kawasan karst, khusus nya di Desa Tambakrejo Kabupaten Malang, yang dilakukan secara partisipatif dengan masyarakat dengan melakukan pengenalan dan keterampilan dalam mengakses sumberdaya air tersebut. Metode yang digunakan yaitu identifikasi kenampakan karst dengan melakukan survei lapangan dan tinjauan pustaka penelitian terdahulu. Pendekatan partisipatif digunakan untuk memberikan edukasi, pemberian materi ruang, simulasi, dan praktek ke lapangan untuk dapat mengakses sumberdaya air. Hasil yang diperoleh menunjukkan pada Dusun Tamban hanya di temui kenampakan mata air, kenampakan gua dan sungai bawah tanah tidak Ditemukan. Pada Dusun Sendang Biru ditemukan adanya kenampakan mata air, gua, dan sungai bawah tanah. Kegiatan partisipatif yang melibatkan masyarakat di lakukan dengan memberikan edukasi terkait kenampakan bentang alam karst dan memberikan keterampilan terkait mengakses sumberdaya air yang ada di bawah permukaan dan memahami kondisi gua yang ada di wilayah kajian, selain itu dapat menenerapkan standar dan keamanan dalam penelusuran gua untuk mengakses sumberdaya air di bawah permukaan.</p><p><strong><br /></strong></p><p><em> </em></p><strong><em>Abstract:</em></strong><em> Tambarejo Village has a karst landscape which is the result of the process of dissolving limestone, with endokarst appearances in the form of springs, caves and underground rivers which are one of the characteristics of the appearance of karst landscapes. The purpose of this study was to determine the distribution of water resources in the karst area, especially in Tambakrejo Village, Malang Regency, which was carried out in a participatory manner with the community by conducting introductions and skills in accessing these water resources. The method used is the identification of karst features by conducting field surveys and reviewing the literature of previous research. Participatory approaches are used to provide education, provide space materials, simulations, and practice in the field to be able to access water resources. The results obtained show that in Tamban Hamlet only found the appearance of springs, the appearance of caves and underground rivers were not found. In Sendang Biru Hamlet, it was found that there were springs, caves, and underground rivers. Participatory activities involving the community are carried out by providing education related to the appearance of karst landscapes and providing skills related to accessing subsurface water resources and understanding the conditions of the caves in the study area, in addition to applying standards and safety in exploring caves to access water resources below the surface</em> Febrian Arrya Withuda Alfi Sahrina Galih Fajar Sukoco Mika Talita Gabriele Naqia Min Ma asika Dwi Fitriani Copyright (c) 2023 Febrian Arrya Withuda, alfi sahrina, Galih Fajar Sukoco, Mika Talita Gabriele, Naqia Min Ma asika, Dwi Fitriani 2023-09-11 2023-09-11 11 2 310 321 10.31764/geography.v11i2.15649 KAJIAN DAYA DUKUNG LAHAN PERMUKIMAN KOTA GORONTALO //ojs-upgrade.ummat.ac.id/index.php/geography/article/view/16271 <p><strong>Abstrak</strong>:<em> </em>Perkembangan Kota Gorontalo khususnya pada peningkatan jumlah penduduk tiap tahunnya berdampak pada perkembangan kebutuhan akan permukiman. Tujuan penelitian yaitu menganalisis daya dukung lahan permukiman Kota Gorontalo. Gradien lereng, curah hujan, jenis tanah, dan rentan bahaya menjadi parameter perhitungan daya dukung lahan permukiman. Metode analisis menggunakan skoring dan metode overlay. Banyaknya masyarakat, standar ruang/kapita dan ukuran pemukiman yang sesuai merupakan tiga variabel perhitungan dalam menentukan daya dukung lahan permukiman. Hasil analisis kesesuaian lahan pemukiman di Kota Gorontalo diperoleh bahwa 3932,31 Ha lahan berada pada kategori sesuai dan sesuai bersyarat atau 58,7% dari total luas Kota Gorontalo. Luas lahan yang berada pada kategori kurang sesuai dan tidak sesuai adalah 2769,42 Ha atau 41,3%. Daya dukung lahan pemukiman di Kota Gorontalo diperoleh nilai 7,5 dan nilai jumlah penduduk optimal (JPO) sebesar 1.398.516 jiwa. Apabila jumlah masyarakat meningkat 7 kali dari total penduduk sekarang, maka perhitungan DDPm Kota Gorontalo adalah 1,08. Dengan demikian, daya dukung permukiman tinggi.</p><p> </p><p><em> </em><em></em></p><strong><em>Abstract:</em></strong><em> The increasing population has an impact on increasing the need for settlements. This research aims to analyze the carrying capacity of settlement land in Gorontalo City. Slope gradient, rainfall, soil type, and disaster risk are the parameters for calculating the carrying capacity of settlement land. The analytical method uses scoring and overlay methods. The number of people, the standard of space requirements, and the size of the appropriate settlement are the three calculation variables in determining the carrying capacity of settlement land. The results of the suitability analysis of residential land in Gorontalo City found that 3932.31 Ha of land were in the category of suitable and conditionally suitable or 58.7% of the total area of Gorontalo City. The area of land that is in the category of less suitable and not suitable is 2769.42 Ha or 41.3%. The carrying capacity of residential land in Gorontalo City is 7.3 and the optimal population value (JPO) is 1,398,516 people. If the number of people increases 7 times the current total population, then the DDPm calculation for Gorontalo City is 1.05. Thus, the carrying capacity of settlements is high.</em> Fadlia Djalil Fitryane Lihawa Syahrizal Koem Copyright (c) 2023 Fadlia Djalil, Fitryane Lihawa, Syahrizal Koem 2023-09-11 2023-09-11 11 2 322 333 10.31764/geography.v11i2.16271 PEMANFAATAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS SEBAGAI LANGKAH STRATEGIS DALAM PEMETAAN ZONA LONGSOR DI KECAMATAN BANJARWANGI //ojs-upgrade.ummat.ac.id/index.php/geography/article/view/15553 <p><strong>Abstrak:</strong> Kecamatan Banjarwangi merupakan daerah perkebunan, persawahan, dan perbukitan yang curam serta daerah dengan relief yang sedang hingga tinggi. Sehingga daerah ini memiliki potensi terjadinya longsor. Maka dalam hal ini peran kemitigasian sangat penting untuk meminimalisir dampak terjadinya gerakan tanah (longsor). Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengidentifikasi potensi bahaya longsor Kecamatan Banjarwangi sebagai langkah strategis dalam memetakan zona bahaya longsor. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Sistem Informasi Geografis (SIG) dengan memanfaatkan peta curah hujan, formasi batuan, peta kemiringan lereng, dan peta jenis tanah sebagai bahan analisis bencana longsor. Hasil pada penelitian ini yaitu daerah Banjarwangi memiliki topografi yang curam, intensitas curah hujan yang terbilang tinggi di setiap tahun dengan jenis tanah <em>Ochric Andosols</em> dan <em>Lithosols</em> yang tersusun oleh batuanlempung dan batupasir yang memiliki potensi untuk terjadinya tanah longsor jika dilihat dari struktur dan tekstur batuannya. Tidak tepatnya tata guna lahan dan masyarakat yang tidak tertib aturan menjadi salah satu faktor penyebab longsor. Perlunya sosialisasi dan simulasi bencana agar masyarakat dapat tanggap bencana.</p><p><strong><br /></strong></p><p> </p><p><strong>Abstract:</strong> <em>Banjarwangi District is an area of </em><em></em><em>plantations, rice fields, and steep hills as well as areas with moderate to high relief. So this area has the potential for landslides. So in this case the role of mitigation is very important to minimize the impact of landslides. The purpose of this study is to identify potential landslide hazards in Banjarwangi District as a strategic step in mapping landslide hazard zones. The method used in this study is a Geographic Information System (GIS) by utilizing rainfall maps, rock formations, slope maps, and soil type maps as material for landslide disaster analysis. The results of this study are that the Banjarwangi area has a steep topography, relatively high rainfall intensity every year with Ochric Andosols and Lithosols soil types composed of clay and sandstone which have the potential for landslides when viewed from the structure and texture of the rocks. Inaccurate land use and community regulations that are not orderly are one of the factors causing landslides. The need for socialization and disaster simulation so that people can respond to disasters.</em></p> Muhammad Reza Fahlefi Soraya Tiana Dewi Muhammad Aditya Makki Nandi Haerudin Rahmi Mulyasari Copyright (c) 2023 Rahmi Mulyasari, Muhammad Reza Fahlefi, Soraya Tiana Dewi, Muhammad Aditya Makki, Nandi Haerudin 2023-09-11 2023-09-11 11 2 334 344 10.31764/geography.v11i2.15553 PERBEDAAN HASIL BELAJAR GEOGRAFI KELAS PEMINATAN IPS DENGAN LINTAS MINAT BERDASARKAN PERSEPSI DAN MINAT SISWA TERHADAP GEOGRAFI //ojs-upgrade.ummat.ac.id/index.php/geography/article/view/15219 <p><strong>Abstrak</strong>: Penelitian terdahulu menyebutkan jika kelas peminatan IPS memiliki hasil belajar geografi yang lebih rendah daripada kelas Lintas Minat. Perbedaan hasil belajar terjadi karena terdapat perbedaan faktor internal, seperti persepsi dan minat siswa terhadap geografi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan hasil belajar geografi kelas peminatan IPS dengan Lintas Minat berdasarkan persepsi dan minat siswa terhadap geografi. Penelitian dilakukan dengan pendekatan kuantitatif menggunakan statistik inferensial. Populasi berasal dari siswa kelas XI peminatan IPS dan Lintas Minat geografi di SMA Negeri Kota Malang. Hasil penelitian menunjukkan adanya perbedaan yang signifikan pada hasil belajar geografi kelas peminatan IPS dengan Lintas Minat berdasarkan persepsi dan minat siswa. Siswa kelas peminatan IPS dengan persepsi positif dan minat tinggi memiliki hasil belajar yang lebih rendah daripada siswa Lintas Minat dengan persepsi negatif dan minat rendah. Hal tersebut menunjukkan bagaimana rendahnya aspek pengetahuan siswa peminatan IPS dibandingkan Lintas Minat. Berdasarkan penelitian ini, pemangku kebijakan kurikulum dan guru geografi perlu menelaah kembali terkait pembelajaran geografi.</p><p> </p><p><strong><em>Abstract: </em></strong><em>P<em>revious studies stated that Social Science Specialization class had lower geography learning outcomes than Cross-Interest class. The difference in learning outcomes occurs due to differences in internal factors, such as students’ perception and interest of geography.</em></em> <em>This paper aims to determine the difference of geography learning outcomes of Social Science Specialization and Cross-Interest based on students’ perception and interest of geography. This research was conducted with a quantitative approach using inferential statistics. The research population was XI-grade students from the Social Science Specialization and geography Cross-Interest program at Malang City Public Senior High School. The results showed significant differences in geography learning outcomes of Social Science Specialization and Cross-Interest based on students’ perception and interest. Social Science Specialization students with positive perception and high interest had lower learning outcomes than Cross-Intrest students with negative perception and low interest. This showed how low the cognitive aspect of Social Science Specialization students compared to Cross-Interest. Based on this study, curriculum policy makers and geography teachers need to re-examine geography learning.</em></p> Muhammad Ayub Djoda Yusuf Suharto Purwanto Purwanto Didik Taryana Copyright (c) 2023 Muhammad Ayub Djoda, Yusuf Suharto, Purwanto Purwanto, Didik Taryana 2023-09-11 2023-09-11 11 2 345 358 10.31764/geography.v11i2.15219 SEBARAN POTENSI WISATA DESA PAKUAN KECAMATAN NARMADA KABUPATEN LOMBOK BARAT //ojs-upgrade.ummat.ac.id/index.php/geography/article/view/15658 <p><strong>Abstrak</strong>: Desa Pakuan merupakan salah satu desa yang terletak di Kecamatan Narmada, yang merupakan salah satu Kecamatan di Kabupaten Lombok Barat Provinsi Nusa Tenggara Barat dengan potensi pariwisata yang cukup besar. Potensi wisata yang dimiliki diantaranya berupa potensi wisata alam, potensi wisata budaya dan potensi wisata buatan. Potensi wisata ini tersebar di seluruh wilayah Kecamatan Narmada yang dan memiliki potensi pengembangan pariwisata. Hal ini disebabkan oleh karena letak geografis yang sangat ideal sebagai daerah pengembangan pariwisata. Selain letak geografis, Desa Pakuan memiliki alam dan budaya yang berpotensi besar untuk dijadikan sebagai daya Tarik wisata. Penelitian ini bertujuan untuk memetakan sebaran potensi wisata yang ada di Desa Pakuan. Sebaran Wisata ini dibagi kedalam wisata alam, wisata budaya dan wisata buatan. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan pendekatan analisis spasial meggunakan overlay peta. Eksplorasi obyek wisata di Desa Pakuan dilakukan dengan survey primer dan sekunder. Survey primer dilakukan mendokumentasikan obyek yang diamati, sedangkan survey sekunder dilakukan melalui interpretasi citra satelit untuk kemudian dilakukan pemetaan meggunakan aplikasi Arc. GIS. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Desa Pakuan memiliki dua potensi wisata yaitu wisata alam di dusun Pesantek dan dusun Kumbi, potensi wisata budaya dan buatan terletak di seluruh Kawasan desa Pakuan.</p><p><strong><br /></strong></p><p><strong><em>Abstract:</em></strong> <em>Pakuan Village is one of the villages located in Narmada District, which is one of the Districts in West Lombok Regency, West Nusa Tenggara Province, with considerable tourism potential. The tourism potential possessed includes the potential for natural tourism, the potential for cultural tourism and the potential for artificial tourism. This tourism potential is spread throughout the Narmada District area and has the potential for tourism development. This is due to the geographical location that is ideal as a tourism development area. In addition to geographical location, Pakuan Village has nature and culture that has great potential to be used as a tourist attraction. This study aims to map the distribution of tourism potential in Pakuan Village. The distribution of this tour is divided into natural tourism, cultural tourism and artificial tourism. This research uses qualitative descriptive method with spatial analysis approach using map overlay. Exploration of tourism objects in Pakuan Village is carried out by primary and secondary surveys. The primary survey is carried out documenting the observed object, while the secondary survey is carried out through interpretation of satellite imagery for then mapping using the Arc application. GIS. The results of this study show that Pakuan Village has two tourism potentials, namely natural tourism in Pesantek hamlet and Kumbi hamlet, cultural and artificial tourism potential located throughout the Pakuan village area.</em></p><strong><em></em></strong> Agus Kurniawan Fariz Primadi Hirsan Ardi Yuniarman Sukuryadi Sukuryadi Copyright (c) 2023 Agus Kurniawan 2023-09-11 2023-09-11 11 2 359 369 10.31764/geography.v11i2.15658 STRATEGI PENANGGULANGAN EROSI DI AREAL PENAMBANGAN ANDESIT DESA PENIRAMAN SUNGAI PINYUH KABUPATEN MEMPAWAH //ojs-upgrade.ummat.ac.id/index.php/geography/article/view/16884 <p><strong>Abstrak</strong>:<em> </em>Potensi kekayaan hasil tambang berupa emas, timbel, besi, mangan, seng, bauksit maupun batuan tersebar di Provinsi Kalimantan Barat. Tambang batuan dan bukan logam menjadi wewenang pengelolaan sumber daya alam yang dikendalikan oleh Pemerintah daerah. Aktivitas pertambangan batu andesit di Kecamatan Sungai Pinyuh menyebabkan perubahan lingkungan yaitu terjadinya degradasi daya dukung lingkungan. Salah satu degradasi daya dukung lingkungan yang terjadi yaitu erosi. Dampak terjadinya erosi menyebabkan hilangnya bahan organik tanah, hilangnya vegetasi penutup lahan dan tebing – tebing bukit yang rawan longsor, sehingga diperlukan upaya perbaikan dan pencegahan dampak lingkungan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis strategi penanggulangan erosi pada areal pertambangan. Adapun hasil analisis kerawanan erosi berdasarkan metode USLE diperoleh nilai erosi terberat sebesar 5.439,35 ton/ha/tahun (TPB-T-A3) hal ini disebabkan oleh tingginya nilai faktor Erodibilitas Tanah (K), kemiringan lereng (LS), serta faktor pengelolaan dan Konservasi Tanah (CP). Sedangkan nilai erosi teringan sebesar 0,25 ton/ha/tahun (TPTB-R-A1). Strategi penanggulangan erosi pada areal pertambangan yang disarankan berdasarkan metode SWOT yaitu berada pada kuadran II berupa strategi diversifikasi atau melakukan penambahan yang disesuaikan berdasarkan kondisi di lapangan yaitu membuat kajian Geoteknik, membuat sistem penyaliran air tambang, membuat jenjang tambang serta merencanakan reklamasi dan pascatambang untuk menanggulangi dampak erosi yang terjadi akibat penambangan andesit.</p><p><strong><br /></strong></p><p><strong><em>Abstract:</em></strong><em> The potential wealth of mining products in the form of gold, lead, iron, manganese, zinc, bauxite, and rocks is scattered in West Kalimantan Province. Rock and non-metal mining is the authority to manage natural resources which is controlled by the regional government. Andesite stone mining activities in Sungai Pinyuh District cause environmental changes, namely the degradation of the environment's carrying capacity. One of the environmental carrying capacity degradation that occurs is erosion. The impact of erosion causes loss of soil organic matter, loss of land cover vegetation, and hillsides that are prone to landslides, so efforts to improve and prevent environmental impacts are needed. This study aims to analyze erosion control strategies in mining areas</em><em>. The results of the erosion susceptibility analysis based on the USLE method showed that the heaviest erosion value was 5,439.35 ton/ha/year (TPB-T-A3). This was caused by the high value of the Soil Erodibility factor (K), slope slope (LS), as well as management factors and Soil Conservation (CP). On the other hand, the lightest erosion value is 0.25 ton/ha/year (TPTB-R-A1). The recommended strategy for controlling erosion in mining areas based on the SWOT method is in quadrant II in the form of a diversification strategy or making additions that are adjusted based on conditions in the field, namely making a geotechnical study, making a mine water distribution system, making mine levels and planning reclamation and post-mining to overcome the impact. erosion caused by andesite mining<strong>.</strong></em></p><strong><em></em></strong> Effriyardi Prianata Rossie Wiedya Nusantara Aji Ali Akbar Copyright (c) 2023 Effriyardi Prianata, Rossie Wiedya Nusantara, Aji Ali Akbar 2023-09-11 2023-09-11 11 2 370 384 10.31764/geography.v11i2.16884 SPATIAL MULTI-CRITERIA EVALUATION TERHADAP KESESUAIAN KAWASAN PERUNTUKAN INDUSTRI (Studi Kasus : Kecamatan Cikarang Selatan, Kabupaten Bekasi) //ojs-upgrade.ummat.ac.id/index.php/geography/article/view/15300 <p><strong>Abstrak</strong>:<em> </em>Cikarang Selatan merupakan salah satu kecamatan dari 23 kecamatan yang ada di Kabupaten Bekasi. Cikarang Selatan mengalami peningkatan populasi sebesar 15,03% dalam kurun waktu 12 tahun. Disisi lain kecamatan ini memiliki Kawasan Peruntukan Industri berdasarkan RTRW Kabupaten Bekasi tahun 2011-2031. Peningkatan populasi penduduk di Kecamatan Cikarang Selatan ini jika tidak diimbangi dengan penataan wilayah berbasis spasial, maka dapat menimbulkan konflik keruangan. Oleh karena itu, penelitian ini melakukan evaluasi terhadap Kawasan Peruntukan Industri di Kecamatan Cikarang Selatan dengan membuat model spasial berdasarkan metode <em>Spatial Multi-Criteria Evaluation</em> (<em>SMCE</em>). Model spasial ini menggunakan 4 variabel sebagai <em>spatial factor</em> dan 1 variabel sebagai <em>spatial constrain</em>. Variabel yang digunakan sebagai spatial factor adalah jarak dari jalan, jarak dari sungai, jarak dari permukiman dan lereng. Sementara itu variabel yang digunakan sebagai <em>spatial constrain</em> adalah Kawasan Peruntukan Industri dari RTRW 2011-2031. Hasil dari penelitian ini adalah persentase kesesuaian Kawasan Peruntukan Industri antara model spasial dengan RTRW 2011-2031 sebesar 59,51%. Harapannya, penelitian ini dapat memberikan masukan keruangan kepada pemerintah daerah dalam upaya penataan Kawasan Industri yang berkelanjutan di Kecamatan Cikarang Selatan.</p><p><strong><br /></strong></p><p><em> </em></p><p><strong><em>Abstract:</em></strong><em> South Cikarang is one of the 23 sub-districts in Bekasi Regency. South Cikarang experienced a population increase of 15.03% within 12 years. On the other hand, this sub-district has an Industrial Allotment Area based on the 2011-2031 Bekasi Regency Spatial Plans</em> (<em>RTRW). If the population increase in the South Cikarang Subdistrict is not matched by a spatial arrangement of areas, this can lead to spatial conflicts. Therefore, this study evaluates the Industrial Allotment Area in South Cikarang District by creating a spatial model based on the Spatial Multi-Criteria Evaluation (SMCE) method. This spatial model uses 4 variables as spatial factors and 1 variable as spatial constraints. The variables used as spatial factors are distance from roads, distance from rivers, distance from settlements and slopes. Meanwhile, the variable used as a spatial constraint is the Industrial Allotment Area from the 2011-2031 RTRW. The result of this study is that the percentage of suitability for Industrial Designated Areas between the spatial model and the 2011-2031 RTRW is 59.51%. It is hoped that this research can provide spatial input to the regional government in an effort to structuring a sustainable Industrial Estate in Cikarang Selatan District.</em></p><strong><em> </em></strong> Yulia Indri Astuty Adi Wibowo Copyright (c) 2023 Yulia Indri Astuty, Adi Wibowo 2023-09-11 2023-09-11 11 2 385 398 10.31764/geography.v11i2.15300 REGULASI DAN TATA LAKSANA PENERAPAN NILAI EKONOMI KARBON BERBASIS VOLUNTARY DAN MANDATORY DI NUSA TENGGARA BARAT //ojs-upgrade.ummat.ac.id/index.php/geography/article/view/17210 <p><strong>Abstrak</strong>:<em> </em>Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji persoalan tata laksana nilai ekonomi karbon pra dan pasca terbitnya peraturan presiden nomor 98 tahun 2021 jo peraturan Menteri lingkungan hidup dan kehutanan nomor 21 tahun 2022 tentang tata laksana penerapan nilai ekonomi karbon. Potensi hutan dan lahan, harus dimaksimalkan melalui integrasi dan rencana aksi daerah. Pelaksanaan kegiatan ekonomi karbon, selama ini berjalan masih bersifat sukarela <em>(voluntary).</em> Menggunakan metode penelitian yuridis doktrinal, dengan pendekatan studi kepustakaan <em>(library research).</em> Selanjutnya menggunakan sumber data sekunder berupa bahan hukum primer, sekunder dan tersier, dan dianalisis menggunakan analisis deskriptif kualitatif. Hasil penelitian<strong><em> pertama, </em></strong>tata laksana ekonomi karbon pra Perpres Nomor 98 tahun 2021 jo Permenlhk Nomor 21 tahun 2022, telah dilaksanakan kurang lebih selama 15 tahun dan bersifat sukarela <em>(voluntary)</em> oleh kelompok masyarakat/komunitas penggiat lingkungan, baik dengan mekanisme skema Plan Vivo dan skema lainnya. Kegiatannya bersifat dua pihak <em>(business to business)</em> yaitu pihak komunitas dan pihak investor luar negeri. <strong><em>Kedua, </em></strong>Diterbitkannya Perpres Nomor 98 tahun 2021 jo Permenlhk Nomor 21 tahun 2022, maka kegiatan ekonomi karbon yang dilakukan sebelum regulasi tersebut lahir, diwajibkan <em>(mandatory) </em>untuk melakukan penyesuaian melalui skema Sistem Registri Nasional Pengendalian Perubahan Iklim (SRN PPI). Lahirnya regulasi aquo, memberikan kepastian hukum pelaksanaan nilai ekonomi karbon di Indonesia. </p><p> </p><p><strong> </strong></p><p><strong>Abstract:</strong> <em>This study aims to examine the issue of governance of the economic value of carbon pre- and post-issuance of presidential regulation number 98 of 2021 and regulation of the Minister of Environment and Forestry number 21 of 2022 concerning the implementation of the economic value of carbon. The potential of forests and land must be maximized through integration and regional action plans. The implementation of carbon economy activities, so far, is still voluntary. Using juridical doctrinal research methods, with a library research approach. Furthermore, it uses secondary data sources in the form of primary, secondary and tertiary legal materials, and is analyzed using qualitative descriptive analysis. The results of the first study, the management of the carbon economy pre-Presidential Regulation Number 98 of 2021 jo Permenlhk Number 21 of 2022, has been implemented for approximately 15 years and is voluntary by community groups / communities of environmental activists, both with the mechanism of the Vivo Plan scheme and other schemes.</em> <em>Its activities are two parties (business to business), namely the community and foreign investors. Second, the issuance of Presidential Regulation Number 98 of 2021 and Permenlhk Number 21 of 2022, so carbon economic activities carried out before the regulation was born, are required (mandatory) to make adjustments through the National Registry System for Climate Change Control (SRN PPI) scheme. The birth of aquo regulation, providing legal certainty for the implementation of the economic value of carbon in Indonesia.</em></p> Nurjannah Septyanun Julmansyah Julmansyah Rina Rohayu Harun Indra Jaya Zaenafi Ariani Copyright (c) 2023 Nurjannah Septyanun, Julmansyah Julmansyah, Rina Rohayu Harun, Indra Jaya, Zaenafi Ariani 2023-09-11 2023-09-11 11 2 399 411 10.31764/geography.v11i2.17210
https://sikawan.bolmongkab.go.id/kmbj/ https://survey.petrolab.co.id/pulsa/ https://pelalawankab.go.id/web/ https://lppm.nurulfikri.ac.id/thailand/ https://diskan.bintankab.go.id/pulsa/ https://img-mis.balitower.co.id/ slot16 https://pstf.fib.unej.ac.id/dana/ https://pstf.fib.unej.ac.id/slot16/ https://sinora.unsri.ac.id/sgacor/ https://apps.petrolab.co.id/ https://petrolab.co.id/