SOSIALISASI DAN ADAPTASI MASYARAKAT BUGIS (STUDI KASUS MASYARAKAT BUGIS DI DESA TELUK SANTONG KECAMATAN PLAMPANG KABUPATEN SUMBAWA BESAR)
DOI:
https://doi.org/10.31764/historis.v4i1.1389Keywords:
Sosialisasi, Adaptasi, Suku Bugis.Abstract
Abstrak: Kebudayaan yang diciptakan manusia dalam kelompok dan wilayah yang berbeda-beda menghasilkan keragaman budaya. Tiap persekutuan hidup manusia (masyarakat, suku atau bangsa) memiliki kebudayaan sendiri yang berbeda dengan dengan kebudayaan kelompok. Kebudayaan yang dimiliki sekelompok manusia membentuk ciri dan menjadi pembeda dengan kelompok lain. Dengan demikian, kebudayaan  merupakan identitas dari persekutuan hidup manusia, adapun rumusan masalah dalam penelitian ini adalah (a) bagaimana sejarah masuk dan berkembangnya masyarakat Bugis di Desa Teluk Santong Kecamatan Plampang Kabupaten Sumbawa Besar, (b) bagaiaman budaya asli masyarakat Bugis di Desa Teluk Santong Kecamatan Plampang Kabupaten Sumbawa Besar, (c) bagaimana proses serta bentuk sosialisasi dan adaptasi masyarakat Bugis di Desa Teluk Santong Kecamatan Plampang Kabupaten Sumbawa Besar. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah etnografi dengan pendekatan kualitatif deskriptif menguraikan tentang sosialisasi dan adaptasi masyarakat Bugis, yang menjadi informan kuncinya adalah tokoh agama dan tokoh masyarakat sedangkan informan biasa adalah masyarakat bugis. Metode penelitian yang digunakan yaitu deskriptif kualitatif, dengan tahapan pengumpulan datanya meliputi observasi, wawancara, dan dokumentasi. Jenis data yang dipergunakan dalam peneltian ini adalah jenis data deskriptif. Hasil penelitian menunjukan bahwa masuknya suku Bugis di Desa Teluk Santong adalah tahun 1953 dengan cara perekonomian dan pedangan, pemberontakan, dan merantau (Massompe’). Adaptasi dilakukan masyarakat Bugis melalui proses dalam bentuk makanan khas, perubahan sikap dan sifat, kesenian dan pernikahan. Saran Kepada Kepala Desa hendaknya dalam sekali setahun melakukan atau melaksanakan perayaan besar disetiap masyarakat khususnya untuk memamerkan budaya-budaya yang ada dalam kehidupan masyarakat, dengan cara itu kita mampu mempertahankan budaya kita masing-masing dan tidak mudah melupakan budaya yang sudah turun-temurun dari nenek moyang kita.
Abstract: The culture created by humans in different groups and territories produces cultural diversity. Every Fellowship of human life (society, tribe or nation) has its own culture that differs from the culture of the group. The culture that belongs to a human group forms traits and becomes a differentiator with other groups. Thus, culture is the identity of human beings, but the problem in this research is (a) how the history of entrance and development of Bugis community in Santong Bay Village Plampang District Sumbawa District Large, (b) The original culture of Bugis community in Santong Bay Village, Plampang, Sumbawa Besar District, (c) How to process and adapt the public socialization and adaptation of Bugis community in Teluk Santong District Plampang, Sumbawa Besar District. The method used in this study was ethnography with a qualitative descriptive approach describing the socialization and adaptation of the Bugis community, which became the key informant of religious figures and community leaders while the informant Ordinary Bugis Society. The research method used is a qualitative descriptive, with the stages of data collection including observation, interviews, and documentation. The type of data used in this study is a type of descriptive data. The results showed that the inclusion of Bugis in Teluk Santong village is year 1953 by way of Economy and Pedangan, Rebellion, and Merantau (Massompe '). The adaptation conducted by the Bugis community through a process in the form of special foods, changes in attitudes and nature, arts and marriage. Advice to the head of the village should in once a year perform or perform a major celebration in every society in particular to showcase the cultures that exist in the life of society, that way we are able to maintain our culture Each and not easily forget the hereditary culture of our ancestorsReferences
Arikunto, Suharsimi. (2010). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik Edisi Revisi. Jakarta: Rineka Cipta.
Arikunto, Suharsimi. (1985). Prosedur Penelitian. Suatu Pendekatan Praktis. Jakarta, Rineka Cipta.
Fathoni, Abdurrahmat. (2006). Metodologi Penelitian & Tekhnik Penyusunan Skripsi. Jakarta: PT Rineka Cipta.
Herimanto dan Winarno. (2008). Ilmu Sosial dan Budaya. Jakarta: Bumi Aksara.
Ihromi, T.O. (1987). Pokok-pokok Antropologi Budaya. Jakarta: PT Gramedia.
Kuswana, Dadang. (2011). Metode Penelitian Sosial. Bandung: CV Pustaka Setia.
Koentjaraningrat. (1984). Kebudayaan Mentalitas dan Pembangunan. Jakarta: PT Gramedia.
Mulyana, Deddy dan Rakhmat, Jalaludin. (2005). Komunikasi Antar Budaya. Bandung: PT Remaja Rosdarkarya.
Mardalis. (2006). Metode Penelitian Kualitatif Edisi Revisi. Bandung: PT Remaja Rosdakarya Offset.
Abdulkadir, M. (2008). Ilmu Sosial Budaya Dasar. Bandung: PT Citra Aditya Bakti.
Miles dan Huberman. (1992). Analisis Data Kualitatif. Jakarta: Universitas Indonesia (UI-Press).
Moleong, Lexy J. (2013). Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Nasikun. (1992). Sistem Sosial Indonesia. Jakarta: CV Rajawali.
Prasetya, TJ. (2009). Ilmu Budaya Dasar. Bandung: PT Rineka Cipta.
Purwanto, Hari. (2006). Kebudayaan dan Lingkungan Dalam Perspektif Antropologi. Yogyakarta: Pustaka Belajar.
Rakhmat, Jalaluddin. (1979). Metode Penelitian Komunikasi. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Ramdani. (2008). Ilmu Budaya Dasar. Bandung: PT Citra Aditya Bakti.
Soekanto, Soerjono. (1990). Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta: CV Rajawali Press.
Soelaeman, Munandar. (2007). Ilmu Budaya Dasar. Bandung: PT. Refika Aditama.
Sugiyono. (2011). Metodolgi Penelitian Kuantitatif, kualitatif, dan R & D. Bandung: PT Remaja Rosdakarya Offset.
Supartono. (2004). Ilmu Budaya Dasar. Bogor Selatan: Ghalia Indonesia.
Syafrudin. (2009). Sosial Budaya Dasar. Jakarta: TIM.
Widjaja, AW. (1986). Ilmu Sosial Dasar. Jakarta: Akademika Presindo.
Downloads
Published
Issue
Section
License
In submitting the manuscript to the journal, the authors certify that:
- Authors are authorized by their co-authors to enter into these arrangements.
- The work described has not been formally published before, except in the form of an abstract or as part of a published lecture, review, thesis, or overlay journal. Please also carefully read Publication Ethics
- That it is not under consideration for publication elsewhere,
- That its publication has been approved by all the author(s) and by the responsible authorities – tacitly or explicitly – of the institutes where the work has been carried out.
- Authors secure the right to reproduce any material that has already been published or copyrighted elsewhere.
- Authors agree to the following copyright agreement.
Authors who publish with Historis : Jurnal Kajian, Penelitian dan Pengembangan Pendidikan Sejarah agree to the following terms:
- Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution License (CC BY-SA 4.0) that allows others to share the work with an acknowledgment of the work's authorship and initial publication in this journal.Â
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgment of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work.