UPAYA MASYARAKAT DALAM MELESTARIKAN TRADISI PERANG TOPAT SEBAGAI SIMBOL PERSAUDARAAN UMAT ISLAM DAN HINDU DI DESA LINGSAR KECAMATAN LINGSAR KABUPATEN LOMBOK BARAT

Authors

  • Sarpin Sarpin Universitas Muhammadiyah Mataram
  • Agung Pramunarti Universitas Muhammadiyah Mataram

DOI:

https://doi.org/10.31764/historis.v2i2.189

Keywords:

Tradisi Perang Topat

Abstract

Permasalahan dalam  penelitian ini adalah (1) Bagaimanakah Pelaksanaan tradisi Perang Topat Di Desa Lingsar, (2) Apakah Makna Tradisi Perang Topat Di Desa Lingsar?, (3) Bagaimana Upaya Masyarakat Dalam Melestarikan Tradisi Perang .

Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan kualitatif. Metode penentuan informan dengan metode Purposive Sampling. Adapun hasil penelitian ini: 1) Rangkaian prosesi pelaksanaan tradisi  Perang Topat yang terdiri dari tiga tahapan pokok upacara: a) Persiapan  upacara yang meliputi musyawarah, peresean, pembersihan dan pemasangan rak-rak dan aba-aba, penaek gawe, ngelinigan kaok,dan haol, b) inti upacara meliputi  perang  topat, c) penutupan upacara meliputi lalang dan beteteh, 2) Makna yang terkandung dalam tradisi Perang Topat: a) Bagi umat islam, Sebagai rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa. Sebagai rasa trimaksih kepada K.H Abdul Malik, dan sebagai bentuk kerukunan umat Islam dan Hindu. b) Bagi umat Hindu, merupakan wujud dari rasa syukur kepada Tuhan atau bentuk pemujaan terhadap para Dewa-dewa, sebagai acara peribadatan/persembahyangan , dan  juga  sebagai bentuk kerukunaan antar umat Islam dan umat Hindu. 3) upaya masyarakat dalam melestarikan tradisi perang topat adalah dengan diadakannya setiap tahun, menanamkan pada genrasi penerus tentang makna dilaksanaknya tradisi perang topat, partisipasi masyarakat dalam setiap rangkaian acara perng topat, dan mengikut sertakan pemerintah daerah, kabupaten, hinga provensi.

Downloads

Published

2017-12-15

Issue

Section

Articles