TRADISI PERANG TEMBUNG SEBAGAI AKULTURASI BUDAYA PADA MASYARAKAT DESA SEREWE KECAMATAN PRAYA TENGAH KABUPATEN LOMBOK TENGAH

Authors

  • Sipa Sasmanda Universitas Muhammadiyah Mataram
  • Anwar Anwar Universitas Muhammadiyah Mataram

DOI:

https://doi.org/10.31764/historis.v2i1.196

Keywords:

1. Tradisi Perang Tembung 2. Akulturasi

Abstract

Perang Tembung  merupakan suatu bentuk kegiatan saling melempar dengan Tembung antara peserta  atau  masyarakat  yang  ada di halaman  makam  serewe  (tempat  yang disucikan atau dikeramatkan oleh masyaraat islam yang ada di Desa Serewe) dengan peserta atau masyarakat yang ada di luar Makam Serewe.  Terdapat   perpaduan   budaya   yang   selanjutnya   disebut akulturasi budaya antara Islam dengan budaya local, sehingga dengan demikian peneliti  mencoba  melihatnya  ke  dalam  ranah  ilmiah  dalam  konteks  kajian silang budaya (cross culture comparation).  Metode penelitian meliputi observasi, wawancara dan dokumentasi subjek penelitian masyarakat desa serewe yang terlibat dalam prosesi pelaksanaan tradisi Perang Tembung. Hasil temuan   peneliti,   pada   prosesi   Perang   Tembung       terjadi pembauran dan penyatuan yang berbentuk akulturasi pada dimensi-dimensi tertentu keyakinan masyarakat Desa serewe.

 

Abstract: Tembung War is a form of throwing activities with Tembung between the participants or the community in the grave of serewe (the place that is sanctified or sacred by the Islamic community in Serewe Village) with the participants or the community outside Serewe Tomb. There is a cultural blend hereinafter called cultural acculturation between Islam and local culture, so that the researchers try to see it in the scientific realm in the context of cross cultural comparation. Research methods include observation, interviews and documentation of research subjects of serewe village communities who are involved in the procession of the implementation of the Tembung War tradition. The findings of researchers, on the procession of Tembung War occurred integration and unification in the form of acculturation on certain dimensions of community belief serewe Village.

Downloads

Published

2018-02-15

Issue

Section

Articles