PERKULIAHAN AKHLAK BERNEGARA DENGAN PEMANFAATAN SELFIE ACTIVITY SEBAGAI UPAYA DERADIKALISASI AGAMA

Authors

  • M. Anugrah Arifin, Najamudin M. Anugrah Arifin, Najamudin

DOI:

https://doi.org/10.31764/ibtidaiy.v5i2.3678

Keywords:

Agama, Deradikalisasi, Radikalisme, Pembelajaran, Umanistik

Abstract

Abstrak: Selain masalah bahan ajar, dalam Implementasinya perkuliahan Aqidah-Akhlak juga memiliki kendala dalam teknik pembelajaran yang kebanyakan menekankan perkembangan Kognitif padahal Aqidah-Akhlak seharusnya menekankan pengembangan ranah Afektif. Berdasarkan pengamatan terhadap prilaku dan aktivitas Selfie yang dilakukan oleh kebanyakan orang diera digital ini, peneliti mencoba memanfaatkan hal tersebut untuk mengembangkan teknik pembelajaran Aqidah-Akhlak dalam upaya Deradikalisasi melalui pendidikan Agama. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (Classroom Action Research atau CAR) Dengan empat tahapan; Planning, Action,Observation, Reflection, Subyek atau responden dalam penelitian ini adalah seluruh mahasiswa program studi Teknik Pertanian semester III tahun akademik 2019-2020.  Hasil penelitian menunjukan bahwa sikap mahasiswa semester III TA. Ganjil 2019/2020 fakultas Pertanian Jurusan Teknik Pertanian UM. Mataram terhadap penggunaan Teknik Selfie Activity pada mata kuliah Al-Islam III (Akhlak) adalah positif. Kalkulasi data menunjukan bahwa 31 mahasiswa (42, 1%) memiliki sikap positif terhadap penggunaan teknik tersebut. Ada 27 mahasiswa (36, 8%) bersikap negatif terhadap penggunaan teknik tersebut. Ada 11 mahasiswa (13, 2%) bersikap biasa-biasa saja terhadap penggunaan teknik tersebut. Ada 6 mahasiswa (7, 9%) bersikap sangat positif terhadap penggunaan teknik tersebut. Dan,  tidak ada mahasiswa (0%) yang bersikap sangat negatif terhadap penggunaan teknik tersebut.

 

Abstract: In addition to the problem of teaching materials, in the implementation of lectures Aqidah-Akhlak also has constraints in learning techniques that mostly emphasize cognitive development even though Aqidah-Akhlak should emphasize the development of the Affective realm. Based on observations of selfie behavior and activities carried out by most people in this digital age, researchers try to use this to develop aqidah-akhlak learning techniques in deradicalization efforts through Religious education. This research is a classroom action research (CAR) with four stages; Planning, Action, Observation, Reflection, Subject or respondents in this study are all students of Agricultural Engineering study program semester III academic year 2019-2020.  The results showed that the attitude of students of semester III TA. Odd 2019/2020 faculty of Agriculture Department of Agricultural Engineering UM. Mataram towards the use of Selfie Activity Techniques in Al-Islam III (Akhlak) courses is positive. Data calculations show that 31 students (42, 1%) have a positive attitude towards the use of such techniques. There were 27 students (36, 8%) negative attitude to the use of such techniques. There are 11 students (13, 2%) be mediocre towards the use of such techniques. There are 6 students (7, 9%) be very positive about the use of these techniques. And, no students (0%) who are very negative towards the use of such techniques.

References

Abdulrahim, M. I. (2010). Kuliah Tauhid. Bandung: YAASIN

Al-Attas, M.N. (2012). Konsep Pendidikan dalam Islam: Suatu Rangka Pikir Pembinaan Filsafat Pendidikan Islam, (H. Bagir, Penerj.). Bandung: Mizan.

Al-Faruqi, I. R. (2015). Tauhid. Bandung: Penerbit Pustaka

Al-Jazairi, A.B. J. (2000). Pedoman Hidup Seorang Muslim, (M. Aini, Pernerj.).

Madinah: Maktabatul Ulum wal Hikam

Al-Qardhawi, Y. (2016). Madkhal Ila Ma'rifati al-Islam. Kairo: Maktabah Wabah

Arif, S. (2010). Deradikalisasi Islam, Paradigma dan Strategi Islam Kultural.

Depok: Koekoesan bekerjasama dengan British Council.

Asifudin, A. J. (t.th.) Mengungkit Pilar-pilar Pendidikan Islam: Tinjauan Filosofis. Yogyakarta: Sunan Kalijaga Press.

Bahari. (2010). Toleransi Beragama Mahasiswa (Studi tentang Pengaruh Kepribadian,Keterlibatan Organisasi, Hasil Belajar Pendidikan Agama, dan Lingkungan Pendidikan terhadap Toleransi Mahasiswa Berbeda Agama pada 7 Perguruan Tinggi Umum Negeri). Jakarta: Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama Puslitbang Kehidupan Keagamaan

Basyir, A. A. (t.th.). Refleksi Pemikiran Keagamaan, Bandung: Mizan.

. Pengembangan Kurikulum Pendidikan Agama Islam di Sekolah, Madrasah dan Perguruan Tinggi. Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada, 2005.

Borg, W. R., & Gall, M. D. (1983). Educational Research: An Introduction. New York: Longman.

Brown, H. D. (2000). Principles of Language Learning and Teaching. New York: Longman

Hadikusuma, Dj. (t.th.). Risalah Islamiyah, Persatuan. Yogyakarta.

Hakim, L. (2004). Terorisme di Indonesia. Surakarta: Forum Studi Islam Surakarta.

Hamka. Rekonstruksi Kurikulum Agama Islam di Perguruan Tinggi Umum Pasca Pemerintah Orde Baru. Jurnal Hunafa, Vol.6, No.I, Apri l 2009

Haryono, R. & Mahyong, M. (2000). Kamus Inggris-Indonesia, Indonesia- Inggris, Jombang: Lintas Media.

Mappanyompa. (2019). Pengaruh Pendidikan Kemuhammadiyahan Terhadap Sikap Perilaku Siswa , Ibtida’iy Journal PGMI, 4 (1),17-29

Hikam, M. A. (2015). Peran Kepemimpinan Visioner Dalam Rangka Menanggulangi Ancaman

Ilyas, Y. (1998). Kuliah Akidah Islam. Yogyakarta: LPPI UMY. 2000 .Yogyakarta, LPPI UMY.

KBBI Online. http://kbbi.web.id/radikalisasi, diakses pada tanggal 25 November 2014.

Kuntowijoyo. (2001). Muslim Tanpa Masjid: Esai-Esai Agama, Budaya dan Politik dalam Bingkai Strukturalisme Transedental. Bandung: Mizan

Downloads

Published

2020-12-17

Issue

Section

Articles