Analisis Iklan Bulan Ramadhan Perspektif Advertising and Branding (Studi Kasus Iklan Im3, Axis dan XL)

Authors

  • Ridho Rahmatullah Program Studi Komunikasi dan Penyiaran Islam, Fakultas Syariah Institut Agama Islam Negeri Curup
  • Hariya Toni Program Studi Komunikasi dan Penyiaran Islam, Fakultas Syariah Institut Agama Islam Negeri Curup
  • Robby Aditya Putra Program Studi Komunikasi dan Penyiaran Islam, Fakultas Syariah Institut Agama Islam Negeri Curup

DOI:

https://doi.org/10.31764/jail.v4i1.2962

Keywords:

Iklan, Kartu Seluler, Komunikasi Massa, Ramadhan, Dakwah, Advertising, Cellular Card, Mass Communication, Ramadan, Da’wah

Abstract

Abstrak:

Logikanya, tujuan pengiklan mengiklankan produknnya adalah agar masyarakat “sadar merek†dan meningkatkan angka statistik penjualan produk tersebut. Untuk tujuan itu, perusahaan gencar meluncurkan ide-ide kreatif agar masyarakat tertarik. Pada bulan Ramadhan pengiklan berbondong-bondong menyerbu tema Islami. Sayangnya, kreatifitas itu sering kali kebablasan.  Padahal dalam UU Penyiaran disebutkan bahwa kewajiban pelaku usaha dalam mengiklankan produknya adalah mencerdaskan bangsa dan menciptakan masyarakat yang berimtaq. Dari uraian diatas, bagaimanakah iklan Im3, Axis dan XLdi bulan Ramadhan jika dilihat dari perspektif advertising and branding? Untuk menjelaskan permasalahan tersebut, teori yang dipakai dalam makalah ini adalah teori advertising and branding dari David Aaker. Setelah diamati, Iklan im3, axis dan Xl di bulan Ramadhan cenderung mengomodifikasi atribut Islam demi uang. Mereka menggunakan atribut Islam, untukmelipatgandakan keuntungan.  Hal ini dilakukan tanpa memperhatikankontinuitasaspek dakwahnya.

 

 

 

Abstract:

Logically, the advertiser's goal of advertising its products is so that the community is "brand-aware" and increases the sales statistics for these products. For this purpose, the company is launching creative ideas so that people are interested. In the month of Ramadan advertisers flock to Islamic themes. Unfortunately, creativity is often excessive. Whereas in the Broadcasting Law, it is stated that the obligation of business actors to advertise their products is to educate the nation and create a society that believes. From the description above, how are the Im3, Axis and XL advertisements in the month of Ramadan when viewed from the perspective of advertising and branding? To explain this problem, the theory used in this paper is the advertising and branding theory of David Aaker. After observing, im3, axis and Xl ads in Ramadan tend to commodify the attributes of Islam for money. They use Islamic attributes, to double profits. This is done without regard to the continuity of the aspect of the da’wa

Downloads

Published

2020-09-19

Issue

Section

Articles