PELATIHAN KOMITE PEMBELAJARAN BAGI SEKOLAH PENGGERAK DI PROVINSI RIAU

Authors

  • Yeza Febriani STMIK Bina Patria
  • Mohammad Ali mahmudi STMIK Bina Patria
  • Cisilia Sundari STMIK Bina Patria
  • Arif Rahman Saleh Universitas Tidar

DOI:

https://doi.org/10.31764/jpmb.v6i4.10737

Keywords:

driving school, learning committee, independent curriculum

Abstract

ABSTRAK

Kegiatan pelatihan komite pembelajaran ini merupakan Langkah awal sekolah dalam pelaksanaan program sekolah penggerak di Provinsi Riau. Pelatihan ini bertujuan untuk meningkatkan kompetensi sekolah terutama kepala sekolah dan guru dalam mengimplementasikan kurikulum merdeka di sekolah. Prinsip pembelajaran Pelatihan Komite Pembelajaran pada Program Sekolah Penggerak yaitu: a) Andragogi, b) Pembelajaran mandiri (aktif mencari bahan belajar lain di luar platform untuk menunjang proses pemahaman), c) Kolaborasi dan berbagi pengalaman antar peserta, d) Reflektif (berdasarkan pengalaman), e) Memperhatikan keragaman karakter peserta, f) Partisipasi dan interaksi, g) Fokus pada pencapaian kompetensi. Metode pelatihan yang digunakan adalah MERRDEKA yaitu mulai dari diri, eksplorasi konsep, ruang kolaborasi, refleksi terbimbing, demonstrasi kontekstual, elaborasi pemahaman, koneksi antar materi, serta aksi nyata. Berdasarkan Hasil dari kegiatan ini diperoleh peningkatan nilai pretest sebelum dilakukan kegiatan sebesar 60 dan hasil postest yang dilakukan setelah kegiatan memperoleh nilai sebesar 84.

 

Kata kunci: sekolah penggerak; komite pembelajaran; kurikulum merdeka

 

ABSTRACT

This learning committee training mentoring activity is the school's first step in implementing the driving school program in Riau Province. This training aims to improve the competence of schools, especially principals and teachers in implementing an independent curriculum in schools. The learning principles of the Learning Committee Training in the Driving School Program are: a) Andragogy, b) Independent learning (actively looking for other learning materials outside the platform to support the understanding process), c) Collaboration and sharing of experiences between participants, d) Reflective (based on experience) , e) Paying attention to the diversity of participants' characters, f) Participation and interaction, g) Focusing on competency achievement. Based on the results of this activity, an increase in the pretest score before the activity was carried out by 60 and the posttest result after the activity obtained a score of 84.

 

Keywords: driving school; learning committee; independent curriculum

References

Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan (2022). Panduan Pengembangan Modul Project.

Patilima, S. (2022). Sekolah Penggerak Sebagai Upaya Peningkatan Kualitas Pendidikan. Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Dasar, 0(0), 228–236. http://ejurnal.pps.ung.ac.id/index.php/PSNPD/article/view/ 1069

Rahayu, R., Rosita, R., Rahayuningsih, Y. S., Hernawan, A. H., & Prihantini, P. (2022). Implementasi Kurikulum Merdeka Belajar di Sekolah Penggerak. Jurnal Basicedu, 6(4), 6313-6319.

Sari, F. B., Amini, R., & Mudjiran, M. (2020). Lembar Kerja Peserta Didik Berbasis Model Integrated di Sekolah Dasar. Jurnal Basicedu, 4(4), 1194-1200.

Sherly, S., Dharma, E., & Sihombing, H. B. (2021, August). Merdeka belajar: kajian literatur. In UrbanGreen Conference Proceeding Library (pp. 183-190).

Sibagariang, D., Sihotang, H., Murniarti, E., & Indonesia, U. K. (2021). Peran Guru Penggerak Dalam Pendidikan. Dinamika Pendidikan, 14(2), 88–99. https://doi.org/https://doi.org/10.51212/jdp.v14i2.53 peran

Yamin, M., & Syahrir, S. (2020). Pembangunan Pendidikan Merdeka Belajar (Telaah Metode Pembelajaran). Jurnal Ilmiah Mandala Education, 6(1), 126–136. https://doi.org/10.36312/jime.v6i1.1121

Zahara, R., Nasution, F. S., Yusnadi, Y., & Surya, E. (2022). Implementasi Pembelajaran Blended Learning di Jenjang Sekolah Dasar. Jurnal Basicedu, 6(4), 6482-6490.

Downloads

Published

2022-12-08

Issue

Section

Articles