UPAYA PENCEGAHAN MENINGKATNYA PERNIKAHAN DINI MELALUI LITERASI KEARIFAN LOKAL PADA PENDIDIKANTINGKAT DASAR

Authors

DOI:

https://doi.org/10.31764/jpmb.v6i4.11496

Keywords:

early marriage, literacy, and background culture

Abstract

ABSTRAK

Pernikahan  memerlukan kematangan fisik dan psikologis untuk menghadapi problem pernikahan  yang  terjadi dalam  kehidupan  masyarakat  dengan usia di bawah umur. Berdasarkan data BPS tahun 2018, Kalimantan Selatan merupakan provinsi dengan jumlah kasus kawin usia dini tertinggi di Indonesia yaitu sebesar 22,77%. Peran pendidik sebagai pelaku utama upaya pencegahan meningkatnya pernikahan di bawah umur melalui kegiatan masyarakat sangat penting. Pelaksanaan pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk mengedukasi masyarakat  mengenai  pembentukan karakter anak di pendidikan dasar (SD-SMP) yang bertujuan membentuk karakter, peningkatan pemahaman remaja, melalui giat berliterasi (berdongeng) cerita rakyat dengan tokoh utama perempuan. Kegiatan ini menjadi solusi sebagai upaya pencegahan meningkatnya jumlah pernikahan di bawah umur. Kegiatan Pengabdian Masyarakat dilaksanakan pada 80 peserta. Upaya pencegahan meningkatnya pernikahan di bawah umur dilaksanakan dalam 2 bentuk yaitu kegiatan pertama adalah memberikan edukasi; dengan metode pemaparan terori dengan presentasi materi yang dikemas menarik dalam slide power poin dan video film pendek tentang pergaulan bebas, berliterasi, berkampanye di SMPN 13 Banjarbaru. Kegiatan ke dua yakni mengedukasi masyarakat melalui ceramah di RRI Pro 1 Banjarmasin. Aparat pemerintah,  tokoh masyarakat dan orang tua perlu menunjukkan perannya yang maksimal dalam penanaman nilai-nilai tersebut.

 

Keywords: literasi; Kearifan lokal; penikahan dini

 

ABSTRACT

In deal with marriage difficulties that arise in the lives of individuals under the age of 18, marriage requires physical and psychological maturity. According to BPS data of 2018, South Kalimantan does have the highest rate of marriage in Indonesia (22.77%). The participation of educators as the main participants in efforts to reduce the incidence of adolescent weddings via community activities is important. This community service aims to educate the public about the development of children's characters in basic education (SD-SMP), which strives to create character, increase understanding of adolescents, through actively literacy (storytelling) folklore with female major characters. This activity is a part of an effort to decrease the increasing number of underage marriages. Community service activities were carried out on 80 participants. Efforts to prevent the increase in underage marriages occur in two ways. The first is education, which is done through the presentation of information that is attractively packaged in power points and short film videos about promiscuity, literacy, and campaigning at SMPN 13 Banjarbaru. The second activity is to educate the public at RRI Pro 1 Banjarmasin through speakers. Government officials, community leaders, and parents all must take an active role in teaching these values.

 

Keywords: early marriage, literacy, and background culture

Author Biography

Ratna Restapaty, Universitas Borneo Lestari 1

Universitas Borneo Lestari 1 (S-1 Prodi PGSD/ Fakultas Ilmu Sosial dan Humaniora, Banjarbaru, Kalimantan Selatan, Indonesia) 

References

Ediyono, S. (2019). Membangun budaya literasi berbasis kearifan lokal dalam mata kuliah menulis puisi mahasiswa. A-Nuha, 6(2), 184.

Haryanto, J. T. R. I. (2012). FEN OMEN A PERKAW IN AN D I BAW AH U MU R. 19, 1–14.

Kumari, F., & Kurdi, M. S. (2020). Pernikahan Anak Di Kalimantan Selatan: Perspektif Nilai Banjar. Gender Equality: International Journal of Child and Gender Studies, 6(1), 61. https://doi.org/10.22373/equality.v6i1.6223

Rahman, F., Syahadatina, M., Aprillisya, R., & Afika, H. D. (n.d.). KAJIAN BUDAYA REMAJA PELAKU PERNIKAHAN DINI DI KOTA BANJARBARU KALIMANTAN SELATAN Cultural Studies on Adolescent Doer Early Marriage in Banjarbaru City , South Kalimantan. 108–117.

Ratnasari, D. (2021). Geografika. Jurnal Geografika (Geografi Lingkungan Lahan Basah) Vol.2, No. 1, Juni 2021. ©2020 Program Studi S1 Geografi, FISIP ULM., 2(1), 35–42.

Ulfah, B. (2019). FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN STATUS STUNTING PADA BALITA USIA 24-59 BULAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS RAWAT INAP CEMPAKA BANJARBARU TAHUN 2018. Jurnal SIKLUS Volume 08 Nomor 02, J, 08, 122–129.

Downloads

Published

2022-12-10

Issue

Section

Articles