PELATIHAN PEMBUATAN TEH HERBAL HUTAN UNTUK PETANI HUTAN BUWUN SEJATI

Authors

  • I Gde Adi Suryawan Wangiyana Program Studi Kehutanan Universitas Pendidikan Mandalika
  • Yulia Ratnaningsih Program Studi Kehutanan Universitas Pendidikan Mandalika
  • Kemas Usman Program Studi Kehutanan Universitas Pendidikan Mandalika
  • I Gde Dharma Atmaja Program Studi Teknik Pertambangan Universitas Pendidikan Mandalika
  • I Gusti Agung Ayu Hari Triandini Fakultas Ilmu Kesehatan Univeristas Bhakti Kencana

DOI:

https://doi.org/10.31764/jpmb.v6i3.12065

Keywords:

buwun sejati, forest farmers, herbal tea

Abstract

ABSTRAK

Petani hutan Desa Buwun Sejati menggantunggkan pendapatan utama dari penjualan buah – buahan tanaman MPTS (Multi Purpose Tree Species) yang dipanen musiman. Harga komoditi buah tersebut cenderung mengalami penurunan signfikan ketika musim panen dilakukan serentak akibat penumpukkan stok. Oleh karena itu diperlukan solusi pemanfaatan alternatif dari tanaman MPTS yang berkelanjutan. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan untuk memberikan pelatihan pengolahan daun tanaman MPTS petani hutan Buwun Sejati menjadi produk teh herbal hutan. Produk teh herbal hutan yang dibuat dalam kegiatan ini adalah: sirsak, durian, rambutan, dan alpukat. Pelaksanaan kegiatan menggunakan metode ceramah dan praktik secara langsung melibatkan sebanyak 20 orang petani hutan Buwun Sejati sebagai partisipan.Tahapan kegiatan yang dilakukan meliputi: penyampaian teori melalui focus group discussion, praktek pembuatan teh herbal dengan menggunakan protokol baku, penilaian kualitas produk teh herbal bersama partisipan, serta monotiring dan evaluasi kegiatan untuk keberlanjutan program. Berdasarkan perbandingan hasil pre-test dan post-test, partisipan telah memahami materi produk teh herbal hutan MPTS dengan persentase peningkatan sebesar 70%. Selain itu mereka juga telah menguasi metode produksi teh herbal hutan MPTS dengan kualitas yang baik. Dapat disimpulkan bahwa petani hutan Buwun Sejati mampu mengolah bahan baku daun tanaman sirsak, durian, rambutan, dan alpukat menjadi produk teh herbal hutan yang dapat menjadi alternatif sumber pemasukan tambahan bagi mereka.

 

Kata kunci: buwun sejati; petani hutan; teh herbal

 

ABSTRACT

Buwun Sejati forest farmers depend on the fruit commodity of Multi-Purpose Tree Species (MPTS), which can be harvested only at a particular time in a year. The price of this fruit commodity usually decreases significantly if harvested simultaneously due to oversupply. Thus, it is essential to carry out alternative utilization of MPTS commodities. The purpose of this community service is to give training about MPTS leaves plant processing methods into forest herbal tea products for Buwun Sejati forest farmers. Raw materials for forest herbal tea products in this community service were soursop, durian, rambutan, and avocado. Systematic steps of this community service include 1) a focus group discussion with the participant to discuss the source and potency of forest herbal tea products, 2) a practical step about the method of forest herbal tea production, 3) a hedonic assay of forest herbal tea product made by participant for quality control, 4) monitoring and evaluation for the continuity of the program. Participants understood the forest herbal tea production method based on pre-test and post-test results. It could be concluded that Buwun Sejati forest farmers can utilize leaves of soursop, durian, rambutan, and avocado in forest herbal tea products that could give future additional income.

 

Keywords: buwun sejati; forest farmers; herbal tea

References

Aruan, D. G. R., Barus, T., Haro, G., Siburian, R., & Simanjutak, P. (2019). Phytochemical screening and antidiabetic activity of n-hexane, ethyl acetate and water extract from durian leaves (Durio zibethinus). Oriental Journal of Chemistry, 35(1), 487–490.

Barus, M. D. B., & Azzahra, A. S. (2020). Analisis aplikasi dan penerapan matematika pada ilmu ekonomi fungsi permintaan dan penawaran. Jurnal Akuntansi Bisnis Dan Publik, 11(1), 103–114.

Cooks, L., & Scharrer, E. (2006). Assessing Learning in Community Service Learning: A Social Approach. Michigan Journal of Community Service Learning, 13(1), 44–55.

Dewi, I. K. (2020). Upaya mengetahui permaasalahan pemberdayaan ekonomi pariwisata berbasis masyarakat melalui pelaksanaan kegiatan focus group discussion. Jurnal Visi Manajemen, 6(1), 41–50.

Etheridge, C. J., & Derbyshire, E. (2019). Herbal Infusion and Health a Review of Findings from Human Studies Mechanisms and Future Research Direction. Nutrition & Food Science. https://doi.org/10.1108/NFS-08-2019-0263

Farakte, R. A., Yadav, G., Joshi, B., Patwadhan, A. W., & Singh, G. (2016). Role of Particle Size in Tea Infusion Process. International Journal of Food Engineering, 12(1), 1–16. https://doi.org/10.1515/ijfe-2015-0213

Fitriyani, A., Riniarti, M., & Duryat. (2020). Inventarisasi hasil hutan bukan kayu dari tanaman MPTS di hutan Desa Sukaraja KPH Rajabasa. Gorontalo Journal of Forestry Research, 3(1), 1–10.

Handayani, F. (2016). Pembuatan teh daun rambutan rapiah (Nephelium lappaceum L) pada berbagai lama pengeringan terhadap total fenol dan aktivitas antioksidan. Universitas Semarang.

Karsiningsih, E. (2016). Analisis Kelayakan Finansial dan Strategi Pengembangan Teh Gaharu di Kabupaten Bangka Tengah (Studi Kasus: Teh Gaharu “Aqilla†Gapoktan Alam Jaya Lestari). AGRARIS: Journal of Agribusiness and Rural Development Research, 2(2), 143–151. https://doi.org/10.18196/agr.2235

Lim, J. (2011). Hedonic scaling: A review of methods and theory. Food Quality and Preference, 22(8), 733–747. https://doi.org/10.1016/j.foodqual.2011.05.008

Maharani, S., Setyobroto, I., & Susilo, J. (2017). Kajian variasi pengolahan teh daun sirsak, sifat fisik, organoleptik dan kadar vitamin E. Jurnal Teknologi Kesehatan, 13(2), 77–81.

Poswal, F. S., Rusell, G., Mackonochie, M., MacLennan, E., Adukuwu, E. C., & Rolfe, V. (2019). Herbal Teas and their Health Benefits : A Scoping Review. Plant Food for Human Nutrition, 74(2019), 266–276.

Supriyanto, & Iskandar, T. (2018). Penilaian kesehatan kebun benih semai Pinus merkussii dengan metode FHM (Forest Health Monitoring) di KPH Sumedang. Jurnal Silvikultur Tropika, 9(2), 99–108. https://doi.org/10.29244/j-siltrop.9.2.99-108

Świąder, K., & Marczewska, M. (2021). Trends of using sensory evaluation in new product development in the food industry in countries that belong to the eit regional innovation scheme. Foods, 10(446), 1–18. https://doi.org/10.3390/foods10020446

Triandini, I. G. A. A. H., Isviyanti, Gumangsari, N. M. G., & Hidayati, D. (2020). Sosialisasi Budidaya Toga Di Lahan Terbatas Dengan Vertical Garden Untuk Menunjang Primary Health Care Dalam Upaya Pencegahan Covid-19 Di Lingkungan Bendega. SELAPARANG Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan, 4(1), 594–600. https://doi.org/10.31764/jpmb.v4i1.3378

Triandini, I. G. A. A. H., & Wangiyana, I. G. A. S. (2022). Mini-review uji hedonik pada produk teh herbal hutan. Jurnal Silva Samalas, 5(2), 12–19.

Triandini, I. G. A. A. H., Wangiyana, I. G. A. S., Ratnaningsih, Y., & Rita, R. R. N. D. (2022). Pelatihan pembuatan teh herbal penunjang primary health care selama masa pandemi Covid-19 bagi ibu PKK Tanjung Karang Kota Mataram. SELAPARANG Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan, 6(2), 630–636.

Vilela, A. (2021). Sensory and volatile flavor analysis of beverages. Foods, 10(177), 1–4. https://doi.org/10.3390/foods10010177

Wanderi, Qurniati, R., & Kaskoyo, H. (2019). Kontribusi tanaman agroforestri terhadap pendapatan dan kesejahteraan petani. Jurnal Sylva Lestari, 7(1), 118–127.

Wangiyana, I. G. A. S. (2021). Teh Gyrinops: Produk Teh Herbal Hutan Unggulan Pulau Lombok. Jurnal Sangkareang Mataram, 8(3), 6–13.

Wangiyana, I. G. A. S., & Putri, D. S. (2019). Aplikasi Zat Pengatur Tumbuh dan Kegiatan Pruning Dalam Optimalisasi Budidaya Gaharu Di Desa Duman Kecamatan Lingsar Lombok Barat. Lumbung Inovasi, 4(1), 1–7.

Wangiyana, I. G. A. S., Putri, D. S., & Triandini, I. G. A. A. H. (2019). Pelatihan Pengolahan Daun Gaharu Menjadi Teh Herbal Untuk Istri Petani Anggota Kelompok Tani Desa Duman. Logista Jurnal Ilmiah Pengabdian Kepada Masyarakat, 3(2), 82–89.

Wangiyana, I. G. A. S., & Sami’un. (2018). Characteristic of Agarwood Tea from Gyrinops versteegii Fresh and Dry Leaves. Sangkareang, 4(2).

Wangiyana, I. G. A. S., Supriadi, Nikmatullah, A., & Sunarpi. (2022). A mini review on agarwood tea development towards alternative utilization of agarwood commodity in Indonesia. Pakistan Journal of Scientific and Industrial Research Series B: Biological Science, 65(2), 189–196.

Wangiyana, I. G. A. S., & Triandini, I. G. A. A. H. (2021). Mini-review Teknologi Produksi Teh Herbal Gaharu. Journal of Agritechnology and Food Processing, 1(2), 85–92.

Wangiyana, I. G. A. S., Triandini, I. G. A. A. H., & Anita Nugraheni, Y. M. M. (2021). Hedonic test of agarwood tea from Gyrinops versteegii with different leaves processing method. Jurnal Riset Industri Hasil Hutan, 13(2), 99–110.

Widarta, I. W., Permana, I. D. G. M., & Wiadnyani, A. A. I. S. (2018). Kajian Waktu dan Suhu Pelayuan Daun Alpukat dalam Upaya Pemanfaatannya sebagai Teh Herbal. Jurnal Aplikasi Teknologi Pangan, 7(2), 55–61.

Yadav, G. U., Joshi, B. S., Patwardhan, A. W., & Singh, G. (2017). Swelling and infusion of tea in tea bags. Journal of Food Science and Technology, 54(8), 2474–2484. https://doi.org/10.1007/s13197-017-2690-9

Downloads

Published

2023-01-24

Issue

Section

Articles