PENYULUHAN ANEMIA PADA REMAJA PUTRI DI SMA NEGERI 1 KABUPATEN MUARA ENIM TAHUN 2019

Authors

  • Rosdiana Rosdiana Politeknik Kesehatan Kemenkes Palembang
  • Setiawati Setiawati Politeknik Kesehatan Kemenkes Palembang
  • Miskiyah Miskiyah Politeknik Kesehatan Kemenkes Palembang
  • Surti Anggraeni Politeknik Kesehatan Kemenkes Palembang
  • Sari Wahyuni Politeknik Kesehatan Kemenkes Palembang

DOI:

https://doi.org/10.31764/jpmb.v7i2.14745

Keywords:

anemia, knowledge, teenage girl

Abstract

ABSTRAK

Masalah gizi remaja merupakan kelanjutan dari masalah gizi pada usia anak yaitu anemia defisiensi gizi serta kelebihan dan kekurangan berat badan, kekurangan zat besi dapat menyebabkan anemia, remaja membutuhkan lebih banyak untuk menggantikan zat besi yang hilang bersamaan dengan darah haid. Anemia pada remaja putri sampai saat ini masih untuk tinggi, menurut WHO prevalensi anemia dunia berkisar 40-88%. mayoritas murid SMA Negeri 1 Muara Enim adalah remaja putri yang rentan menderita anemia, maka perlu dilakukan penyuluhan anemia pada remaja putri. Tujuan dari pengabdian masyarakat ini untuk meningkatkan pengetahuan remaja putri tentang anemia. Metode pemberdayaan dalam kegiatan pengabmas ini menggunakan metode Ceramah Tanya jawab. Penyuluhan dilakukan pada remaja putri kelas 10 IPA A SMA Negeri 1 Muara Enim pada Juli 2019 yang diiukti oleh 30 orang remaja putri. Kegiatan di awali dengan persiapan, memasang ex-banner, penjelasan materi dengan metode ceramah tanya jawab dan evaluasi. Sebelum dilaksanakan penyuluhan dilakukan pre-test kemudian setelah penyuluhan dilakukan post-test. Implikasi dalam kegiatan pengabdian masyarakat ini terdapat peningkatan pengetahuan remaja putri tentang anemia. Diharapkan setelah dilakukannya kegiatan ini, para remaja putri dapat mencegah terjadinya anemia pada masa remaja dengan meningkatkan pola konsumsi pangan menjadi beragam, bergizi, berimbang dan aman.

 

Kata Kunci : anemia; pengetahuan; remaja putri

 ABSTRACT

Adolescent nutritional problems are a continuation of nutritional problems at a young age, namely nutritional deficiency anemia, and excess and underweight, iron deficiency can cause anemia, and adolescents need more to replace iron lost along with menstrual blood. Until now, anemia in young women is still high, according to WHO the world prevalence of anemia ranges from 40-88%. the majority of students at SMA Negeri 1 Muara Enim are young girls who are prone to anemia, so it is necessary to carry out counseling on anemia for young women. The purpose of this community service is to increase young women's knowledge about anemia. The empowerment method in community service activities uses the question-and-answer lecture method. Counseling was carried out for young girls in class 10 IPA A at SMA Negeri 1 Muara Enim in July 2019 which was attended by 30 young women. The activity begins with preparation, putting up ex-banners, and explaining the material using the question and answer and evaluation lecture method. Before the counseling was carried out, a pre-test was carried out, then after the counseling, a post-test was carried out. The implication of this community service activity is an increase in the knowledge of young women about anemia. It is hoped that after carrying out this activity, young women can prevent the occurrence of anemia in adolescence by increasing food consumption patterns to be diverse, nutritious, balanced, and safe.

 

Keywords : anemia; knowledge; teenage girl

References

Arisman, M. (2010). Gizi Dalam Daur Kehidupan Buku Ajar Ilmu Gizi II. In ECG.

Astiandani, A. (2015). Hubungan Kejadian Anemia Dengan Prestasi Belajar Matematika Pada Remaja Putri Kelas 11 di SMAN 1 Sedayu. STIKES Aisyiyah Yogyakarta.

Barik, AL; Purwaningtyas, RA; Astuti, D. (2019). The effectiveness of traditional media (leaflet and poster) to promote health in a community setting in the digital era: a systematic review. Jurnal Ners, 14(3), 76–80.

El Shara, F., Wahid, I., & Semiarti, R. (2014). Hubungan status gizi dengan kejadian anemia pada remaja putri di SMAN 2 Sawahlunto Tahun 2014. Jurnal Kesehatan Andalas, 6(1), 202–207.

Hannanti, H., Ilmi, I.M.B. and Syah, M. N. H. (2021). Pengaruh Edukasi Gizi melalui Komik dan Leaflet terhadap Peningkatan Pengetahuan terkait Anemia pada Remaja Putri di SMA Negeri 14 Jakarta. Jurnal Gizi Dan Kesehatan, 13(1), 40–53.

Jaelani, M., Simanjuntak, B. Y., & Yuliantini, E. (2017). Faktor risiko yang berhubungan dengan kejadian anemia pada remaja putri. Jurnal Kesehatan, 8(3), 358–368.

Kemenkes RI. (n.d.). Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) Tahun 2013. Kementerian Kesehatan RI.

Permatasari Tyas, Dodik Briawan, S. M. (2018). Efektifitas Program Suplementasi zat Besi pada Remaja Putri di Kota Bogor. Jurnal MKMI, 14(1).

Pratiwi, V. R. (2010). Pola Makan Sehat dan Gizi Remaja. Nobel Edu Media.

Silalahi, C., Lampus, B., Akili, R., Sam, U., Manado, R. (2013). Hubungan antara pengetahuan dan sikap perawat tentang HIV / AIDS dengan tindakan perawat terhadap penderita HIV / AIDS di Rumah Sakit Pancaran Kasih Manado. Media Kesehatan FKM UNSRAT, 46, 1–5.

Silalahi, V., Aritonang, E., & Ashar, T. (2016). Potensi pendidikan gizi dalam meningkatkan asupan gizi pada remaja putri yang anemia di Kota Medan. Jurnal Kesehatan Masyarakat, 11(2), 295–301.

Supariasa, I. (2011). Pendidikan dan Konsultasi Gizi. Penerbit Buku Kedokteran EGC.

Suryani, D., Hafiani, R., & Junita, R. (2017). Analisis Pola Makan Dan Anemia Gizi Besi Pada Remaja Putri Kota Bengkulu. Jurnal Kesehatan Masyarakat Andalas. https://doi.org/https://doi.org/10.24893/jkma.v10i1.157

Suwarno, S; Shaluhiyah, Z; Prabamurti, P. N. (2017). Effective media for genital organ health education junior high school student. Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat, 8(3), 192–199.

WHO. (2008). Worldwide Prevalence of Anemia19932005.

WHO. (2010). WORLD Prevalence Of Anemia 1993-2005. WHO Global Database On Anemia.

Yusuf, S. dkk. (2011). Perkembangan Peserta didik. Gravindo Persada Hemocue_klasic pdf.

Downloads

Published

2023-06-15

Issue

Section

Articles