UPAYA PENCEGAHAN KASUS BULLYING DENGAN PEMBENTUKAN POLISI ANTI BULLYING PADA REMAJA DI KOTA BANJARBARU

Authors

  • Iwan Aflanie Universitas Lambung Mangkurat
  • Firdha Yuserina Universitas Lambung Mangkurat
  • Fauzie Rahman Universitas Lambung Mangkurat
  • Husnul Fatimah Universitas Lambung Mangkurat
  • Zuhrufa Wanna Yolanda Universitas Lambung Mangkurat
  • Wetha Exavarani Susanto Universitas Lambung Mangkurat
  • Melati Noormaulidya Putri Universitas Lambung Mangkurat
  • Hamdanah Hamdanah Universitas Lambung Mangkurat
  • Nina Ulfatin Khaira Universitas Lambung Mangkurat
  • Nor Annisa Universitas Lambung Mangkurat
  • Muhammad Abdus Salam Assyaida Universitas Lambung Mangkurat
  • Chairul Ramadhan Universitas Lambung Mangkurat
  • Rahmat Nur Fadilah Universitas Lambung Mangkurat
  • Muhammad Syarif Universitas Lambung Mangkurat

DOI:

https://doi.org/10.31764/jpmb.v7i3.16903

Keywords:

bullying, youth, anti-bullying police

Abstract

ABSTRAK

Bullying (perundungan) merupakan masalah sosial yang terjadi dimasyarakat. Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) merilis data bahwa sepanjang tahun 2022, setidaknya sudah terdapat lebih dari 226 kasus kekerasan fisik dan psikis, termasuk perundungan yang jumlahnya terus meningkat hingga saat ini. Pada tahun yang sama, Indonesia menempati posisi kelima tertinggi dari 78 negara sebagai negara yang paling banyak mencatat kasus perundungan di lingkungan sekolah. Bullying sering ditemukan di lingkungan sekolah karena merupakan tempat berkumpulnya banyak remaja dan aktivitas remaja banyak dihabiskan di lingkungan sekolah. Kegiatan pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan remaja terkait pencegahan bullying melalui program pembentukkan polisi anti-bullying. Metode pelaksanaan kegiatan terdiri dari 3 tahapan, yaitu persiapan atau perencanaan, pelaksanaan, serta monitoring dan evaluasi. Hasil capaian kegiatan diukur menggunakan pre-test dan post-test pengetahuan remaja dengan menggunakan uji T berpasangan. Berdasarkan hasil kegiatan, didapatkan bahwa dari 31 peserta kegiatan nilai rata-rata sebelum pemberian edukasi mengenai bullying pada siswa SMAN 1 Banjarbaru adalah sebesar 74,45 poin sedangkan nilai rata-rata setelah pemberian edukasi mengenai bullying pada siswa SMAN 1 Banjarbaru adalah sebesar 85,03 poin, adapun jumlah peserta yang mengalami peningkatan pengetahuan adalah sebanyak 31 orang (100%). Hasil dari kegiatan ini adalah ditemukannya perbedaan pengetahuan sebelum dan setelah pemberian edukasi bullying pada siswa SMAN 1 Banjarbaru serta adanya peningkatan pengetahuan. Sehingga dapat disimpulkan bahwa program ini dinilai efektif untuk meningkatkan pengetahuan remaja terkait bahaya bullying dan penerapannya dalam pemberdayaan remaja.

 

Kata kunci: bullying; remaja; polisi anti-bullying

 

ABSTRACT

Bullying is a social problem that occurs in society. The Indonesian Child Protection Commission (KPAI) released data that throughout 2022, there have been at least 226 cases of physical and psychological violence, including bullying, the number of which continues to increase to date. In the same year, Indonesia ranked fifth highest out of 78 countries as the country with the most cases of bullying in the school environment. Bullying is often found in the school environment because it is a gathering place for many teenagers and many adolescent activities are spent in the school environment. This community service activity aims as a form of youth empowerment model in an effort to prevent cases of bullying among adolescents by forming anti-bullying police. The activity implementation method consists of 3 stages, namely preparation or planning, implementation, and monitoring and evaluation. The results of the activity achievements were measured using the pre-test and post-test of adolescent knowledge using a paired t test. Based on the results of the activity, it was found that of the 31 activity participants the average score before providing education about bullying to students of SMAN 1 Banjarbaru was 74.45 points while the average score after providing education about bullying to students of SMAN 1 Banjarbaru was 85.03 points. Then the results of the paired t test obtained a p-value before and after giving bullying education to students at SMAN 1 Banjarbaru of 0.000 which is a p-value <0.005. In this activity it was found that there were differences in knowledge before and after giving bullying education to students of SMAN 1 Banjarbaru and an increase in knowledge.

 

Keywords: bullying; youth; anti-bullying police

References

Anonim. (2017). Heboh di Medsos Anak SD Dibully Ditusuk Pakai Pulpen dan Disamakan dengan Ahok. http://banjarmasin.tribunnews.com/2017/10/31/heboh-di-medsos-anak-sd-dibully-ditusuk-pakai-pulpen-dan-disamakan-dengan-ahok.

Darsini, Fahrurrozi, & Cahyono, E. A. (2019). Pengetahuan ; Artikel Review. Jurnal Keperawatan, 12(1), 97.

Fitri, Fariali, N. (2021). Fenomena Perilaku Bullying pada Siswa SMA PGRI 2 Banjarmasin.

Gatra S. (2022). Maraknya Kasus Perundungan di Lingkungan Sekolah, Mari Lakukan Pencegahan! https://www.kompas.com/edu/read/2022/11/25/102907871/maraknya-kasus-perundungan-di-lingkungan-sekolah-mari-lakukan-pencegahan?page=all#

Haswar AM. (2021). Cemburu, Motif 3 Pelaku Lakukan Perundungan pada Rekannya di Hotel di Banjarmasin. Cemburu. https://regional.kompas.com/read/2021/01/29/18465441/cemburu-motif-3-pelaku-lakukan-perundungan-pada-rekannya-di-hotel-di?page=all.

Livana, Susanti, Y., & Silviani, M. A. (2018). Peningkatan pengetahuan dan sikap pada remaja melalui pendidikan kesehatan tentang dampak bullying. Ners Widya Husada - p-ISSN 2356-3060, 5(3), 113–122.

Manto OAD, Nito PJB, W. D. (2020). Kejadian Bullying pada Siswa Sekolah Menengah Atas Negeri Banjarmasin Timur. Jurnal Kebidanan Dan Keperawatan, 11(2), 69–77.

Masitah, M. I. (2012). Hubungan kontrol diri dan iklim sekolah dengan perilaku bullying. Analitika, 4(2), 69–77.

Rachmah DN. (2014). Empati pada pelaku bullying. Jurnal Ecopsy, 1(2), 51–58.

Ramadhan HR, Anward HH, R. D. (2014). Peranan lima besar kepribadian terhadap kecenderungan bulli pada remaja. Jurnal Ecopsy, 1(3), 120–125.

Rustam, M. Z. A., Mutyah, D., Kirana, S. A. C., Rachmawati, D. S., Sustrami, D., Sya’diyah, H., Kertapati, Y., Susanti, A., & Mayasari, A. C. (2020). Peningkatan kesehatan remaja melalui penyuluhan tentang perilaku bullying di SMK Kesehatan Nusantara Surabaya. Abdimas Galuh, 2(2), 99–108.

Tirsae OV. (2016). Pengaruh harga diri terhadap kecemasan sosial pada remaja korban bullying di Palangaraya, Kalimantan Tengah.

Ulfatun, T., Santosa, W. P., Presganachya, F., & Zsa-Zsadilla, C. A. (2021). Edukasi Anti Bullying Bagi Guru Dan Siswa Smp Muhammadiyah Butuh Purworejo. SELAPARANG Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan, 4(2), 165. https://doi.org/10.31764/jpmb.v4i2.4260

Usman I. (2013). Kepribadian, komunikasi, kelompok teman sebaya, iklim sekolah dan perilaku bullying. Humanitas, 10(1), 50–60.

Downloads

Published

2023-09-15

Issue

Section

Articles