ABCDE PANGKAL PENTING CEGAH STUNTING DESA MELATIWANGI

Authors

  • Irisanna Tambunan Universitas Bhakti Kencana
  • Yani Mulyani Universitas Bhakti Kencana
  • I Gusti Agung Ayu Hari Triandini Universitas Bhakti Kencana
  • Inggrid Dirgahayu Universitas Bhakti Kencana
  • Mela Mustika Sari Universitas Bhakti Kencana
  • Melysa Melysa Universitas Bhakti Kencana

DOI:

https://doi.org/10.31764/jpmb.v7i4.19700

Keywords:

nutrition, melatiwangi, local food, stunting.

Abstract

ABSTRAK

Desa Melatiwangi merupakan desa yang terdapat di wilayah Kecamatan Cilengkrang, Kabupaten Bandung. Terdapat beberapa permasalahan diantaranya yaitu kurangnya gizi pada balita, anak-anak, ibu hamil. Hasil riset Kesehatan dasar terakhir prevalensi stunting di Kabupaten Bandung khususnya di Desa Melatiwangi sudah masuk zona kuning yang artinya masyarakat beresiko terkena stunting. Salah satu upanya yaitu ABCDE Pangkal Penting Cegah Stunting Desa Melatiwangi (Centing Delangi) adalah langkah penting dari Kementerian Kesehatan dalam pencegahan stunting. Pangkal Penting merupakan singkatan dari panganan lokal pencegah stunting. Inovasi ini hadir karena ingin memaksimalkan panganan lokal di sekitar masyarakat hal ini dilakukan untuk pencegahan stunting. Secara umum terdapat 6 zat gizi yang dibutuhkan oleh tubuh salah satunya yaitu protein merupakan zat yang membantu untuk membangun sel tubuh sehingga sangat penting bagi balita yang berada dalam tahap pertumbuhan dan perkembangan. Pentingnya asupan nutrisi yang adekuat karena semakin rendahnya konsumsi zat gizi pada balita, maka semakin berisiko mengalami stunting. Tujuan pengabdian masyarakat kali ini yaitu meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, meningkatkan pengetahuan, kesadaran dan kepedulian masyarakat mengenai stunting dan meningkatkan kreativitas masyarakat dalam upaya pencegahan stunting melalui pengolahan bahan pangan bergizi berbasis sumber daya pangan lokal. Tahapan kegiatan meliputi: survei lokasi, perizinan, persiapan, penyuluhan, evaluasi. Metode pelaksanaan dengan sosialiasi dan demonstrasi pengolahan panganan lokal. Dari hasil pemberian kuesioner kepada masyarakat Desa Melatiwangi (22 responden) menunjukkan bahwa ada peningkatan pengetahuan masyarakat Desa Melatiwangi tentang stunting setelah penyuluhan yaitu sebesar 27,27% dengan nilai akhir rata-rata 75.45 (kategori baik).

 

Kata kunci: gizi; melatiwangi; panganan local; stunting.

 

ABSTRACT

Melatiwangi Village is one of the villages in the Cilengkrang District, Bandung Regency. There are several problems including lack of nutrition in toddlers, children, pregnant women. The results of the latest basic health research on the prevalence of stunting in Bandung Regency, especially in Melatiwangi Village, have entered the yellow zone, which means the community is at risk of stunting. One of the efforts, namely ABCDE, The Main Principles to Prevent Stunting in Melatiwangi Village (Centing Delangi) is an important step from the Ministry of Health in preventing stunting. Pangkal Penting is an abbreviation for local food to prevent stunting. This innovation is present because we want to maximize local food in the community, this is done to prevent stunting. In general, there are 6 nutrients needed by the body, one of which is protein, which is a substance that helps to build body cells, so it is very important for toddlers who are in the growth and development stage. The importance of adequate nutritional intake is because the lower the consumption of nutrients in toddlers, the greater the risk of experiencing stunting. The aim of this community service is to improve the level of public health, increase public knowledge, awareness and concern regarding stunting and increase community creativity in efforts to prevent stunting through processing nutritious food based on local food resources. Activity stages include: location survey, licensing, preparation, counseling, evaluation. The implementation method is socialization and demonstration of local food processing. The results of giving questionnaires to the people of Melatiwangi Village (22 respondents) showed that there was an increase in the knowledge of the people of Melatiwangi Village about stunting after counseling, 27.27% with an average final score of 75.45 (good category).

 

Keywords: nutrition; melatiwangi; local food; stunting.

References

Agustian, L., Sembiring, T., & Ariani, A. (2016). Peran Zinkum Terhadap Pertumbuhan Anak. Sari Pediatri, 11(4), 244. https://doi.org/10.14238/sp11.4.2009.244-9

Aridiyah, F. O., Rohmawati, N., & Ririanty, M. (2015). Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kejadian Stunting pada Anak Balita di Wilayah Pedesaan dan Perkotaan. E-Jurnal Pustaka Kesehatan, 3(1), 164–170.

Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan. (2018). Hasil Utama Riset Kesehatan Dasar. Jakarta: Kemenkes RI.

BKKBN. (2023). kampung-kb-berkualitas-karang-arum-01 @ kampungkb.bkkbn.go.id. Retrieved from Kampung KB Berkualitas karang Arum 01 website: https://kampungkb.bkkbn.go.id/kampung/1149/kampung-kb-berkualitas-karang-arum-01

Fujiana, F., Pondaag, V. T., Afra, A., Evy, F., & Fadly, D. (2021). Potensi Pangan Fermentasi Tempe Dalam Mengatasi Kejadian Stunting di Indonesia. Poltekita : Jurnal Ilmu Kesehatan, 15(2), 20–26. https://doi.org/10.33860/jik.v15i2.481

Harahap, S. N., Novianty, L., & Sukapiring, D. N. (2023). Uji Daya Terima Nugget Tempe dengan Penambahan Jamur Tiram (Pleurotus ostreatus) sebagai Makanan Alternatif Pengganti Daging. Biogenerasi, 8(2), 479–487.

Kemenkes. (2023). cegah-stunting-dengan-abcde @ ayosehat.kemkes.go.id. Retrieved from Kementerian Kesehatan Republik Indonesia website: https://ayosehat.kemkes.go.id/cegah-stunting-dengan-abcde

Kemenkes RI. (2019). Laporan Pelaksanaan Integrasi Susenas Maret 2019 dan SSGBI Tahun 2019. Badan Pusat Statistik, Jakarta - Indonesia, 1–69. Retrieved from https://stunting.go.id/?smd_process_download=1&download_id=5219

Mariyam, M., Arfiana, A., & Sukini, T. (2017). Efektivitas Konsumsi Nugget Tempe Kedelai Terhadap Kenaikan Berat Badan Balita Gizi Kurang. Jurnal Kebidanan, 6(12), 63. https://doi.org/10.31983/jkb.v6i12.1914

Nurmalasari, Y., Sjariani, T., & Sanjaya, P. I. (2019). Hubungan Tingkat Kecukupan Protein dengan Kejadian Stunting pada Balita Usia 6-59 Bulan di Desa Mataram. Jurnal Ilmu Kedokteran Dan Kesehatan, 6(2), 92–97.

Nursalam. (2013). Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan Pendekatan Praktis (3rd ed.). Jakarta: Salemba Medika.

Rahayu, Atika, & Dkk. (2018). Study Guide-Stunting dan Upaya Pencegahannya bagi Mahasiswa Kesehatan Masyarakat. Yogyakarta: CV Mine.

Sofais, D. A. R., Sianipar, B. K., & Darwansyah. (2019). Pengaruh Kearifan Pangan Lokal Suku Rejang terhadap Penanganan Stunting Baduta di Bengkulu Utara. Jurnal Keperawatan Silampari, 3(1), 201–210. Retrieved from https://journal.ipm2kpe.or.id/index.php/JKS/article/view/772

Utari, D. M. (2014). Kandungan Asam Lemak, Zink, Dan Copper Pada Tempe, Bagaimana Potensinya Untuk Mencegah Penyakit Degeneratif? Gizi Indonesia, 33(2), 108–115. https://doi.org/10.36457/gizindo.v33i2.87

Downloads

Published

2023-12-08

Issue

Section

Articles