PENCEGAHAN WITHDRAWAL SYNDROMES DENGAN EDUKASI PENGGUNAAN ANTISPIKOTIK DI RSJ MUTIARA SUKMA

Authors

  • Anna Pradiningsih Universitas Muhammadiyah Mataram
  • Baiq Leny Nopitasari Universitas Muhammadiyah Mataram
  • Nurul Qiyaam Universitas Muhammadiyah Mataram
  • Cyntiya Rahmawati Universitas Muhammadiyah Mataram
  • Safwan Safwan Universitas Muhammadiyah Mataram
  • Baiq Nurbaety Universitas Muhammadiyah Mataram
  • Baiq Lenysia Puspita Anjani Universitas Muhammadiyah Mataram
  • Widayatul Khairi Universitas Muhammadiyah Mataram
  • Rihhadatul Aisy Universitas Muhammadiyah Mataram
  • Rendy Alya Praja Universitas Muhammadiyah Mataram
  • Purnama Supyan Assauri Universitas Muhammadiyah Mataram
  • Rozali Bayu Sugarda Universitas Muhammadiyah Mataram

DOI:

https://doi.org/10.31764/jpmb.v7i4.20150

Keywords:

withdrawal syndromes, antipsychotics

Abstract

ABSTRAK

Antipsikotik merupakan golongan obat yang digunakan untuk gangguan psikotik. Penarikan obat yang tiba-tiba yang memicu efek samping obat dapat dikatakan dengan gejala putus obat atau Withdrawal Syndromes. Tujuan kegiatan pengabdian untuk memberikan edukasi terkait pengetahuan gejala putus obat antipsikotik. Metode yang digunakan yakni ceramah menggunakan alat peraga leaflet namun sebelumnya terlebih dahulu diberikan 10 pertanyaan mengenai edukasi untuk pre test setelah itu diberikan post test, target kegiatan yakni pasien yang menjalani rawat inap di Rumah Sakit RSJ Mutiara Sukma. Hasil kegiatan di dapatkan 21 pasien penggunaan antipsikotik yang terdiri dari 17 pasien laki-laki dan 4 pasien perempuan, didapatkan persentase pretest sebesar 62.86% jawaban yang sesuai sedangkan persentase post test sebesar 68.09%, sedangkan selisih persentase yang didapatkan sebesar 5.23%. Kesimpulan didapatkan pemberian edukasi dapat meningkatkan pengetahuan tentang putus obat penggunaan antipsikotika sebesar 5,23%.

 

Kata kunci: putus obat; antipsikotik

 

ABSTRACT

 

Antipsychotics are a class of drugs used for psychotic disorders. Abrupt withdrawal of medication that triggers side effects can be referred to as withdrawal syndromes. The purpose of this community service activity is to provide education related to the knowledge of antipsychotic withdrawal symptoms. The method used is a lecture using visual aids such as leaflets, preceded by a pre-test consisting of 10 questions about education. Afterward, a post-test is administered to patients undergoing inpatient care at Mutiara Sukma Mental Hospital. The results of the activity revealed 21 patients using antipsychotics, comprising 17 male patients and 4 female patients. The pretest percentage was 62.86% correct answers, while the post-test percentage was 68.09%, resulting in a difference of 5.23%. In conclusion, education can improve knowledge about antipsychotic withdrawal by 5.23%.

 

Keywords: withdrawal syndromes; antipsychotics

References

Andri. (2009). Tatalaksana Psikofarmaka dalam Manajemen Gejala Psikosis Penderita Usia Lanjut. Maj Kedokt Indon, 59(9), 444–449.

Aryani, F., & Sari, O. (2016). Gambaran Pola Penggunaan Antipsikotik pada Pasien Skizofrenia di Ruang Rawat Inap Rumah Sakit Jiwa. Jurnal Manajemen Dan Pelayanan Farmasi, 6(1), 35–40.

Castle, D., & Tran, N. (2009). Psychiatric Medication Information. St. Vincent’s Hospital Melbourne.

Correll, C. U., & Schenk, E. M. (2008). TD and SGAs. 6. papers2://publication/uuid/F0700740-9388-430F-8BB9-D485077835DD

Indriani, A., Ardiningrum, W., & Febrianti, Y. (2020). Studi Penggunaan Kombinasi Antipsikotik pada Pasien Skizofrenia di Rumah Sakit Yogyakarta. Majalah Farmasetika., 4(Suppl 1), 201–211. https://doi.org/10.24198/mfarmasetika.v4i0.25882

M.C., M., S., P., M., M., A., C., F., D., & C., D. P. (2014). Clinical pharmacology of atypical antipsychotics: An update. EXCLI Journal, 13, 1163–1191. http://www.excli.de/vol13/Mauri_13102014_proof.pdf%5Cnhttp://ovidsp.ovid.com/ovidweb.cgi?T=JS&PAGE=reference&D=emed12&NEWS=N&AN=2014834064

Maria, N., Kusumawardani, L. A., & Salahuddin, F. S. (2021). Pharmacological Intervention in Opioid Withdrawal Syndromes among Opioid Abusers. Indonesian Journal of Clinical Pharmacy, 10(4), 330–352. https://doi.org/10.15416/ijcp.2021.10.4.330

Megasari, A, D. (2023). HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN KELUARGA PASIEN SKIZOFRENIA DENGAN TINGKAT KEPATUHAN MINUM OBAT DI PUSKESMAS PEJAGOAN KABUPATEN KEBUMEN. Jurnal Ilmiah Kefarmasian, 5(1), 70–81.

Sagita, W., Hasni, D., & Haiga, Y. (2020). Prevalensi Tardive Dyskinesia Pada Pasien Skizofrenia Yang Mendapat Terapi Antipsikotik di RSJ HB Saanin Padang. Tunas-Tunas Riset Kesehatan, 10(1), 1–13.

Utami, V. W., Darajati, M., & Puspitasari, C. E. (2022). Potensi interaksi obat pada pasien skizofrenia di Rumah Sakit Jiwa Mutiara Sukma tahun 2020. Sasambo Journal of Pharmacy, 3(1), 36–42. https://doi.org/10.29303/sjp.v3i1.151

Downloads

Published

2023-12-23

Issue

Section

Articles