“PEREMPUAN SEHAT, MASA DEPAN CEMERLANG” PADA HARI PEREMPUAN INTERNASIONAL DI DESA TELAGAWARU LOMBOK BARAT

Authors

  • Siti Mardiyah WD Universitas Muhammadiyah Mataram
  • Catur Esty Pamungkas Universitas Muhammadiyah Mataram
  • Cahaya Indah Lestari Universitas Muhammadiyah Mataram
  • Indriyani Makmun Universitas Muhammadiyah Mataram
  • Desi Rofita Universitas Muhammadiyah Mataram
  • Baiq Masdariah Universitas Muhammadiyah Mataram
  • Evi Diliana Universitas Muhammadiyah Mataram
  • Dwi Kartika Cahyaningtyas Universitas Muhammadiyah Mataram
  • A.A Muhammad Nur Kasman Universitas Muhammadiyah Mataram

DOI:

https://doi.org/10.31764/jpmb.v4i2.4427

Keywords:

reproductive health, pandemi, covid-19

Abstract

ABSTRAK

Pandemi Covid-19 membuat masyarakat lebih banyak mengakses informasi melalui media gadget dari pada ke pelayanan kesehatan, karena selain ketakutan akan terpaparnya covid-19 juga masyarakat dihimbau untuk membatasi mobilisasi termasuk ke layanan kesehatan. Informasi yang salah mengenai bagaimana menjaga kesehatan reproduksi sangat membahayakan masyarakat. Termasuk diataranya adalah mitor-mitos yang berkembangan mengenai kesehatan reproduksi. Tujuan utama memberikan pelayanan kesehatan reproduksi yang komprehensif kepada perempuan termasuk kehidupan seksual dan hak-hak reproduksi perempuan sehingga dapat meningkatkan kemandirian perempuan dalam mengatur fungsi dan proses reproduksinya yang pada akhirnya dapat membawa pada peningkatan kualitas kehidupannya. Pendidikan kesehatan yang diberikan pada 10 orangtua di desa Telagawaru menunjukkan hasil yang signifikan yakni 90% Ibu sudah mengetahui bagaimana pentingnya menjaga kesehatan reproduksi dan cara merawat yang benar.

 

Kata kunci: kesehatan reproduksi; pandemi; covid-19

 

ABSTRACT

The Covid-19 pandemic has made people more access to information through gadget media rather than health services, because in addition to the fear of exposure to Covid-19, people are also urged to limit mobilization including to health services. Misinformation about how to maintain reproductive health is very dangerous for society. Included among them are myths about reproductive health. Main Objectives To provide comprehensive reproductive health services to women, including sexual life and women's reproductive rights, so as to increase women's independence in managing their reproductive functions and processes, which in turn can lead to an increase in the quality of their lives. The health education provided to 10 parents in Telagawaru village showed significant results, namely 90% of mothers already knew how important it was to maintain reproductive health and how to properly care for it.

 

Keywords: reproductive health; pandemi; covid-19

Author Biographies

Siti Mardiyah WD, Universitas Muhammadiyah Mataram

 

Catur Esty Pamungkas, Universitas Muhammadiyah Mataram


References

Departemen Kesehatan Republik Indonesia. (2003). Kesehatan reproduksi remaja. Jakarta. Depkes RI.

Kementrian Kesehatan Republik Indonesia. (2017). Lampiran Surat Edaran Eliminasi HIV, Sifilis, Hepatitis B.pdf.

Notoatmodjo, S. (2012). Notoatmodjo, S. Promosi Kesehatan Dan Perilaku Kesehatan. Rineka Cipta. Jakarta.

Pemerintah Republik Indonesia. (2014). Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 71 Tahun 2014 Tentang Perlindungan Dan Pengelolaan Ekosistem Gambut. 38. https://peraturan.bpk.go.id/Home/Details/5513/pp-no-71-tahun-2014

Prijatni, I. at al. (2016). Kesehatan Reproduksi dan Keluarga Berencana. Kementerian Kesehatan RI, 6.

Rachman Sahnan Putra. (2015). KABUPATEN LOMBOK BARAT TAHUN 2015.

Downloads

Published

2021-04-24

Issue

Section

Articles