PELATIHAN PEMBUATAN PRODUK OLAHAN BERBAHAN DASAR TEPUNG DAUN KELOR SEBAGAI BAHAN MAKANAN TAMBAHAN PADA KADER KESEHATAN DI DESA TAMBAKASRI KECAMATAN TAJINAN

Authors

  • Nadia Oktiffany Putri STIKes Panti Waluya Malang
  • Febrina Secsaria Handini STIKes Panti Waluya Malang

DOI:

https://doi.org/10.31764/jpmb.v6i1.7384

Keywords:

toddler, cookies, moringa leaves, complementary food, flour

Abstract

ABSTRAK

Kegiatan pengabdian kepada masyarakat kali ini mengangkat tema terkait dengan pemanfaatan bahan lokal di lokasi mitra sebagai bahan makanan tambahan, yaitu PMT. Fenomena ini diawali berdasarkan dari data yang diperoleh di Desa Tambakasri Kabupaten Malang. Data menunjukkan jika terdapat 10 anak (2,04%) dari seluruh jumlah balita mengalami stunting. Salah satu penyebab terjadinya stunting pada balita di Desa Tambakasri ini adalah kurangnya pengetahuan ibu dalam pemilihan dan pengadaan pemberian makanan tambahan (PTM) yang beragam dan sehat bagi anak balitanya. Tujuan kegiatan PkM ini ialah meningkatkan wawasan dan keterampilan kader kesehatan dan masyarakat di lokasi mitra dalam pemanfatatan bahan lokal yaitu daun kelor sebagai bahan makanan tambahan untuk balita. Metode pelaksanaan kegiatan PkM ini ialah pendidikan kesehatan dan pelatihan secara luring. Media yang digunakan dalam kegiatan PKM kali ini ialah lembar menu dan power point. Kegiatan PkM terlaksana sebanyak 3 kali pertemuan selama bulan Desember 2021. Hasil nilai rata-rata dari post-test pada 19 peserta yang hadir ialah 94,73. Secara keseluruhan, kegiatan PKM telah berjalan dengan lancar sesuai dengan harapan seluruh pihak yang terlibat.

 

Kata Kunci : balita; cookies daun kelor; makanan tambahan; tepung

 

ABSTRACT

The community service activity for this time raised the theme related to the use of local ingredients at partner locations as additional food ingredients. This phenomenon was initiated based on the data obtained in Tambakasri Village, Malang Regency. The data shows that there are 10 children (2.04%) of the total number of toddlers experiencing stunting. One of the causes of stunting in children under five in Tambakasri Village is the lack of mothers’ knowledge in the selection and procurement of various and healthy complementary foods for their toddlers. The aim of this activity was to increase the insight and skills of health cadres and the community at partner locations in utilizing local ingredients, Moringa leaves, as additional food for toddlers. The method of implementing this activity was health education and offline training. The media used in this activity are menu sheets and power points. The activities were held 3 times in December 2021. The average score from the post-test for the 19 participants who attended was 94.73. Overall, community service activities have run smoothly in accordance with the expectations.

 

Keywords:  toddler; cookies; moringa leaves; complementary food; flour

References

Ardianto, E. T., Subaktilah, Y., & Elisanti, A. D. (2020). Formulasi biskuit buah naga dan daun kelor untuk mencegah anemia. Jurnal Kesehatan, 8(1), 10–15.

Budiani, D. R., Mutmainah, Subandono, J., Sarsono, & Martini. (2020). Pemanfaatan tepung daun kelor sebagai komponen makanan pendampng ASI (MPASI) padat nilai gizi.

Riskesdas. (2018). Badan penelitian dan pengembangan kesehatan kementerian RI tahun 2018.

Soetjiningsih. (2012). Perkembangan anak dan permasalahannya. In Buku Ajar I Ilmu Perkembangan Anak dan Remaja. Sagungseto.

Zakaria, Thamrin, A., Lestari, R. S., & Hartono, R. (2013). Pemanfaatan tepung kelor (Moringa oleifera) dalam formulasi pembuatan makanan tambahan untuk balita gizi kurang. Media Gizi Pangan, XV(1), 1–6.

Downloads

Published

2022-03-08

Issue

Section

Articles