PEMBERDAYAAN KELOMPOK TANI LAHAN KERING MELALUI BUDI DAYA JAHE MERAH

Authors

  • Zulfanita Zulfanita Universitas Muhammadiyah Purworejo
  • Didik Widiyantono Universitas Muhammadiyah Purworejo
  • Budi Setiawan Universitas Muhammadiyah Purworejo
  • Muhamad Taufik Universitas Muhammadiyah Purworejo
  • Rofiq Nurhadi Universitas Muhammadiyah Purworejo
  • Agung Nusantoro Universitas Muhammadiyah Purworejo
  • Sugeng Eko Putro Widoyoko Universitas Muhammadiyah Purworejo
  • Agus Budi Santoso Universitas Muhammadiyah Purworejo

DOI:

https://doi.org/10.31764/jpmb.v6i2.8762

Keywords:

ginger cultivation, red ginger, community empowerment, farmer groups.

Abstract

ABSTRAK

Di era mileneal saat ini dibutuhkan pemberdayaan masyarakat petani dalam berbagai aspek. Kelompok tani banyak didominasi oleh penduduk usia muda, sehingga dibutuhkan pemberdayaan sejak awal meliputi aspek pengetahuan, keterampilan, kelembagaan dan jaringan pemasaran. Program pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk memberikan upaya pemberdayaan di berbagai aspek berupa menambah pengetahuan dan skill, memperkuat kelembagaan, dan memberikan pendampingan dalam rangka ekspansi jaringan pasar khususnya dalam budidaya jahe merah. Metode program ini adalah dengan pola penyuluhan, motivasi, pelatihan dan pendampingan pada kelompok tani sehingga tujuan dari program ini tercapai. Hasil dari program ini bahwa ada peningkatan pengetahun dan skill dengan metode penyuluhan dan pelatihan walaupun belum maksimal, pemberdayaan kelembagaan sudah dipahami dan dilaksanaan melalui penguatan kelompok kelompok tani, sedangkan penguatan kelembagaan dalam bentuk badan hukum baru tahap persiapan.

 

Kata kunci: budidaya jahe; jahe merah; pemberdayaan masyarakat; kelompok petani.

 

ABSTRACT

In the current millennial era, empowerment of farming communities is needed in various aspects. Many farmer groups are dominated by young people, so empowerment is needed from the start covering aspects of knowledge, skills, institutions and marketing networks. This community service program aims to provide empowerment efforts in various aspects in the form of increasing knowledge and skills, strengthening institutions, and providing assistance in the context of expanding market networks, especially in red ginger cultivation. The method of this program is a pattern of counseling, motivation, training and assistance to farmer groups so that the objectives of this program are achieved. The results of this program are that there is an increase in knowledge and skills with extension and training methods, although not maximal, institutional empowerment has been understood and implemented through strengthening farmer groups, while institutional strengthening in the form of legal entities is only in the preparatory stage.

 

Keywords: ginger cultivation; red ginger; community empowerment; farmer groups.

References

Aryanta, I. W. R. (2019). Manfaat jahe untuk kesehatan. Widya Kesehatan, 1(2), 39–43.

Astriani, D., Dinarto, W., & Mildaryani, W. (2013). Penerapan Agroteknologi Tanaman Jahe dan Pengolahan Rimpangnya sebagai upaya Peningkatan Kesejahteraan Petani di Dusun Sorogaten dan Kaliberot. Jurnal Agrisains, 4(7).

Azkiya, Z., Ariyani, H., & Nugraha, T. S. (2017). Evaluasi sifat fisik krim ekstrak jahe merah (Zingiber officinale Rosc. var. rubrum) sebagai anti nyeri. JCPS (Journal of Current Pharmaceutical Sciences), 1(1), 12–18.

Darma, M. (2021). Perlindungan Hukum Terhadap Konsumen Muslim Dari Produk Pangan Yang Tidak Berlebel Halal Dalam Perspektif Undang-Undang No. 33 Tahun 2014 Tentang Jaminan Produk Halal (Studi Kasus di Kota Medan). Universitas Islam Negeri Sumatera Utara.

Farrel, R. (2020). ANALISIS MUTU SIMPLISIA RIMPANG JAHE MERAH (Zingiber officinale var. rubrum) DENGAN SUHU PENGERINGAN YANG BERBEDA. UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTAN SYARIF KASIM RIAU.

Heryani, N., & Rejekiningrum, P. (2019). Pengembangan pertanian lahan kering iklim kering melalui implementasi panca kelola lahan. Jurnal Sumberdaya Lahan, 13(2), 63–71.

Kartasubrata, J. (2019). Sukses Budi Daya Tanaman Obat. PT Penerbit IPB Press.

Mantiri, N. C., Awaloei, H., & Posangi, J. (2013). Perbandingan Efek Analgesik Perasan Rimpang Jahe Merah (Zingiber Officinale Var. Rubrum Thelaide) Dengan Aspirin Dosis Terapi Pada Mencit (Mus Musculus). EBiomedik, 1(1).

Prihatman, K. (2000). Budidaya Jahe (Zingibir Officinale). Sistem Informasi Manajemen Pembangunan di Pedesaan, BAPPENAS, Jakarta.

Putri, M. (2020). Khasiat dan Manfaat Jahe Merah. Alprin.

Rostiana, O., Bermawie, N., & Rahardjo, M. (2016). Standar Prosedur Operasional Budidaya Jahe. Balai Penelitian Tanaman Rempah Dan Obat, 12.

Sari, G. P. (2011). Studi Budidaya dan Pengaruh Lama Pengeringan terhadap Jahe Merah (Zinggiber Officinale Rosc.). Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau.

Utara, B. S. (n.d.). Petunjuk Teknis Budidaya Tanaman Jahe. BPTP Sumatera Utara.

Utomo, M. (2015). Tanpa olah tanah: Teknologi pengolahan pertanian lahan kering. Graha Ilmu.

Wahyuni, E. D. (2022). Prospek Komoditi Jahe di Sumatera Barat. Jurnal Ekobistek, 1–7.

Widiyantono, D. (2020). Perancangan Business Model Canvas Sebagai Alternatif Strategi Bisnis Penangkaran Jahe Merah. Seminar Nasional Pertanian Peternakan Terpadu, 4(03), 592–602.

ZULFAN, I. (2018). Pelatihan Kewirausahaan Melalui Budidaya Jahe Merah bagi Warga di Kecamatan Jatinangor, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat. Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat, 2(4), 379–381.

Downloads

Published

2022-06-11

Issue

Section

Articles