DISKUSI BUZZ GROUP DAN WINDOW SHOPPING DALAM PERSEPSI PESERTA PEMBELAJARAN, MANA YANG LEBIH MENARIK?

Authors

  • Aniek Juliarini Financial Education adn Training Agency, Ministry of Finance of Republic of Indonesia

DOI:

https://doi.org/10.31764/paedagoria.v11i2.2460

Keywords:

Buzz Group, Discussion, Active participants, Window Shopping

Abstract

Abstrak: Diskusi merupakan salah satu cara memperdalam materi dengan membuat peserta pembelajaran lebih aktif. Diskusi dapat dilakukan antara lain dengan model Buzz Group Discussion (BGD) dan Window Shopping (WS). Penelitian ini ingin mengetahui bagaimana persepsi peserta pembelajaran terhadap model diskusi BGD dan WS. Dalam penelitian ini BGD dibuat menjadi dua model, yaitu dengan penanya bebas (BGDB) dan dengan penanya ditunjuk (BGDT).  Penelitian bertujuan untuk mengetahui metode diskusi manakah yang menurut peserta yang paling efektif dan menyenangkan. Metode penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan mengumpulkan pendapat peserta pembelajaran atas penerapan ketiga model diskusi dan melakukan observasi selama pelaksanaan diskusi. Objek penelitian adalah peserta Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil (Latsar CPNS) Tahun 2019 Kelas C, materi  Komitmen Mutu di Balai Diklat Keuangan Yogyakarta. Peserta diminta mengisi kuisioner dengan memilih metode mana yang paling efektif dan menyenangkan, dan apa alasannya.  Hasil menunjukkan bahwa metode diskusi yang efektif dan menyenangkan menurut peserta adalah: 1) BGD dengan penanya bebas, 2) window shopping, dan 3) BGD dengan penanya ditunjuk. Poin penting dari penelitian ini adalah, dalam sebuah sesi pembelajaran dapat diterapkan model diskusi BGDB dan WS sekaligus agar lebih menarik dan efektif

Abstract:  Discussion is a method to deepen the understanding of the material by encouraging participants to be more active. Discussions can be conducted with the Buzz Group Discussion (BGD) model and Windows Shopping (WS). In this study BGD was divided into two models: discussion with the free questioner (BGDB) and with the designated questioner (BGDT). This study aims to find out which discussion method is more effective and enjoyable according to the participants. The design of this study was qualitative descriptive. Data were collected by gathering participants opinions on the implementation of the three discussion models and through observations during the discussion. The object of the study was the Latsar CPNS Year 2019 C Class Participant on Quality Commitment material. The results showed that the discussion methods preferred by participants were: 1) BGDB, 2) WS, and 3) BGDT, respectively. This study suggest that both models of discussion can be applied to improve learning effectiveness and participant interest.

Author Biography

Aniek Juliarini, Financial Education adn Training Agency, Ministry of Finance of Republic of Indonesia

Widyaiswara

References

Darmadi, H. (2015). Desain dan Implementasi Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Alfabeta.

Emir. (2019). Metodologi Penelitian Pendidikan Kuantitatif dan Kualitatif (11th ed.). PT. Rajagrafindo Persada.

Fitriani, C., AR, M., & Usman, N. (2017). Kompetensi Profesional Guru dalam pengelolaan Pembelajaran di MTs Muhammadiyah Banda Aceh. Jurnal Magister Administrasi Pendidikan Pascasarjana Universitas Syiah Kuala, 5(2).

Giannakopoulou, H., & Skanavis, C. (2014). Creating Buzz by Using Media to Make School Gardens Communication Happen. Studies in Media and Communication, 2(2). https://doi.org/10.11114/smc.v2i2.448

Haeli. (2019). Berbelanja Ilmu dengan Metode Pembelajaran “Window Shopping.†BPSDMD News. https://bpsdmd.ntbprov.go.id/berbelanja-ilmu-dengan-metode-pembelajaran-window-shopping/

Harahap, R., & Sulistiani. (2017). Efektifitas Model Pembelajaran Kolaboratif Tipe Buzz Group terhadap Kemampuan Penalaran Matematis Siswa Kelas Xi di MAN 1 Takengon. Jurnal As-Salam, 1(3), 30–40.

Hastuti, N. (2018). Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Window Shopping untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPS. Jurnal Lingkar Mutu Pendidikan, 15.

Ikromah, J. N., Asmaningrum, N., & Sulistyorini, L. (2015). Perbedaan Metode Buzz Group Discussion dengan Ceramah Audiovisual terhadap Tingkat Pendidikan Warga Binaan tentang HIV/AIDS di Lembaga Pemasyarakatan Klas IIA Kabupaten Jember (The Differences between Using Buzz Group Discussion Method and Audiovisual Lectures to the Knowledge Level of Inmates about HIV/AIDS in Prison Class IIA Jember Regency). E-Jurnal Pustaka Kesehatan, 3(1).

Kurdi, M. (2017). Window Shopping: Model Pembelajaran yang Unik dan Menarik. Jurnal Lingkar Widyaiswara, 4(3), 27–34.

Larasanti, S., & Marlina, L. (2019). Using Buzz Group Technique in Writing Activity for Efl Students at Senior High School. Journal of English Language Teaching, 8(1). http://ejournal.unp.ac.id/index.php/jelt

Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. (2015). Bahan Ajar Komitmen Mutu Diklat Prajabatan Golongan II. Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia.

Pangaribuan, T., & Manik. (2018). The Effect of Buzz Group Technique and Clustering Technique in Teaching Writing at the First Class of SMA HKBP I Tarutung. English Language Teaching, 11(1).

Rahma, W. (2017). Pengaruh Penggunaan Metode Kooperatif Window Shopping terhadap Partisipasi Bimbingan Konseling Klasikal. Jurnal Penelitian Pendidikan Indonesia (JPPI), 2(2).

Rijali, A. (2018). Analisis Data Kualitatif. Jurnal Alhadharah, 17(33).

Saavedra, A. R., & Opfer, V. D. (2012). Teaching and Learning 21st Century Skills: Lessons from the Learning Sciences. RAND Corporation. https://asiasociety.org/files/rand-1012report.pdf

Suprapto. (2017). Penerapan Pembelajaran TSTS dengan Aktifitas Window Shopping untuk Meningkatkan Hasil Belajar Bangun Ruang Sisi Datar. Jurnal Edumath, 3(2), 138–146.

Sutardi, S. (2014). Bagaimana Menciptakan Proses Belajar Mengajar yang Dinamis. Badan Kepegawaian, Pendidikan Dan Pelatihan Kota Semarang. http://diklat.semarangkota.go.id/post/bagaimana-menciptakan-proses-belajar-mengajar-yang-dinamis-sutardi-pi

Published

2020-07-25

Issue

Section

Articles