PEMANFAATAN FILM KARTUN “LARVA” SEBAGAI MEDIA BELAJAR LEWAT KESALAHAN UNTUK MENGAJARKAN HOTS KEPADA SISWA PADA MATERI DISPERSI CAHAYA

Authors

  • Niky Ayu Sekar Arum Universitas Kristen Satya Wacana
  • Marmi Sudarmi Universitas Kristen Satya Wacana
  • Alvama Pattiserlihun Universitas Kristen Satya Wacana

DOI:

https://doi.org/10.31764/paedagoria.v10i1.801

Keywords:

HOTS, Evaluasi, Belajar Lewat Kesalahan, Film Kartun

Abstract

Abstrak: Tujuan Penelitian ini untuk: (1) memanfaatkan film kartun “Larva†sebagai media belajar lewat kesalahan untuk mengajarkan siswa berpikir HOTS Khususnya ranah evaluasi dan analisis (2) memberi contoh RPP yang pembelajarannya mengajarkan siswa berpikir Higher Order Thinking Skills (HOTS). Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (PTK)  yang dianalisis secara deskriptif kualitatif. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah RPP berbasis HOTS, soal evaluasi HOTS, lembar observasi dan kuesioner.  Hasil analisis lembar observasi 86,1% siswa menjawab dengan benar pertanyaan menggiring HOTS dan lembar kuesioner 96,6% siswa paham dan terbantu dengan pertanyaan menggiring. Hasil tes siswa menunjukkan 85% siswa mendapatkan nilai ≥  70. Penelitian ini telah berhasil dan memenuhi kriteria sehingga RPP ini dapat menjadi contoh RPP berbasis HOTS bagi guru untuk mengajarkan siswa berpikir HOTS.

Abstract:  The purpose of this research: (1) to use Larva cartoons as a learning media through mistakes to teach students to think HOTS especially the domain of evaluation and analysis(2) give an example of lesson plans which teaches students to think of Higher Order Thinking Skills (HOTS). This type of research is classroom action research (CAR) which was analyzed qualitatively. Research Instrument used include lesson plans, observation sheet, and questionnaire sheets. The results of the observation sheet analysis of 86.1% of students answered correctly the questions led to HOTS and questionnaire sheets 96.6% of students understood and were helped with questions leading. Student test results show 85% of students get a score of more than 70. This research has succeeded and fulfilled the criteria so that this lesson plans can be an example of HOTS-based lesson plans for teachers to teach students to think HOTS.

References

Angel Gurria. (2015). Programme for Internasional Student Assessment (PISA). Results in focus. Source: EOCD 2018, PISA Database, Tables I.2.4a, I.2.6, I.2.7, I.4.4a, and I.5.4a. 2015.

Eka Rahmawati, Annajmi, Hardianto. (2017). Analisis Kemampuan Matematis Siswa SMP dalam Menyelesaikan soal Matematika Bertipe PISA. Jurnal Pendidikan Matematika.

Shidiq Ari Syahidul, Mohammad Masykuri, dan Elfi Susanti V. H. (2015). Analisis Higher Order Thinking Skills (HOTS) Menggunakan Instrumen Two-Tier Multiple Choice Pada Materi Kelarutan Dan Hasil Kali Kelarutan Untuk Siswa Kelas Xi Sma N 1 Surakarta. Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Sains (SNPS). ISSN: 2407-4659. Surakarta:Universitas Negeri Sebelas Maret.

Julianingsih Suhaesti. (2017). Pengembangan Instrumen Asesmen Higher Order Thinking Skill (HOTS) Untuk Mengukur Dimensi Pengetahuan IPA Siswa Di SMP. Bandar Lampung: Universitas Lampung.

Anugrah Aningsih. (2018). Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi. Purwokerto: Universitas Muhammadiyah Purwokerto.

Lehrer, Yunus. (2009). Belajar dari Kesalahan. New York.

Kunandar. (2011). Langkah Mudah Penelitian Tindakan Kelas Sebagai Pengembang Profesi Guru. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Cor van Huis dan Gerry van Klinken. (1993). Optika Geometri. Salatiga: Universitas Kristen Satya Wacana.

Downloads

Published

2019-04-30

Issue

Section

Articles