PENINGKATAN RANAH KOGNITIF DAN AFEKTIF PESERTA DIDIK KELAS VI SDN 1 PENGENJEK PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA MELALUI PENDEKATAN CTL DENGAN MODEL PICTURE AND STUDEN ACTIVE

Authors

  • Sapii Sapii SDN 1 Pengenjek

DOI:

https://doi.org/10.31764/paedagoria.v10i1.817

Keywords:

Ranah Kognitif, Ranah Afektif, Pendekatan CTL, Model PASA (Picture and studen Active)

Abstract

Abstrak: Penelitian ini bertujuan mencari gambaran yang sekaligus menjawab permasalahan penelitian dengan paparan deskripsi tentang penerapan Pendekatan CTL Dengan Model PASA (Picture and studen Active) dapat meningkatkan Ranah Kofnitif  Dan Afektif Peserta Didik Kelas VI SDN 1 Pengenjek Pada Mata Pelajaran Matematika. Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitin tindaka kelas (PTK) dengan subjek siswa kelas VI sebanyak 25 orang siswa. Berdasarkan hasil penelitian Pendekatan CTL mampu meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran Matematika. Pada tahap prasiklus yaitu dari 25 siswa diperoleh data bahwa terdapat 17 atau 68% anak yang memperoleh nilai kurang dari KKM 75  dan 8 atau 32% anak yang nilainya lebih dari KKM dengan nilai rata-rata sebesar 67.6 Selanjutnya siklus I dari 25 siswa diperoleh data bahwa terdapat 12 atau 48% anak yang memperoleh nilai kurang dari KKM 75  dan 13 atau 52% anak yang nilainya lebih dari KKM 75 dengan nilai rata-rata sebesar 76.8, dan pada siklus II 25 siswa diperoleh data bahwa terdapat 5 siswa atau 20%  yang memperoleh nilai kurang dari KKM 75 dan 20 atau 80% anak yang nilainya lebih dari KKM 75 dengan nilai rata-rata sebesar 83.2..

 

Abstract: This study aims to find a picture that simultaneously answers research problems with a description of the description of the application of the CTL Approach With Pasa Model (Picture and studen Active) can improve the Positive and Affective Domain of Class VI Students in SDN 1 Applicants in Mathematics. This study used a classroom action research (CAR) approach with 25 grade students as many as 25 students. Based on the results of the research CTL approach is able to improve student learning outcomes on Mathematics subjects. In the pre-cycle stage, 25 students obtained data that there were 17 or 68% of children who obtained less scores from KKM 75 and 8 or 32% of children whose grades were more than KKM with an average value of 67.6 Then cycle I of 25 students obtained data that there are 12 or 48% of children who get less grades from KKM 75 and 13 or 52% of children whose grades are more than KKM 75 with an average value of 76.8, and in cycle II 25 students get data that there are 5 students or 20% who get less value than KKM 75 and 20 or 80% of children whose grades are more than 75 KKM with an average value of 83.2.

References

Aqib, Zainal. (2010). Profesionalisme Guru dalam Pembelajaran. Surabaya: Insan Cindekia.

Arikunto, Suharsimi. (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.

Depdiknas. (2002). Pendekatan Kontekstual (Contextual Teching And Learning). Dirjen Dikdasmen

Dimyati dan Mudjiono. (2006). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: PT Rineke. Cipta

Johnson E.B. (2002). Contextual Teaching & Learning, What it is and why it’s here to stay. California: Corwin Press, Inc

Komalasari, K. (2010). Pembelajaran Kontekstual: Konsep dan Aplikasinya. Bandung: Aditama.

Muhibbin Syah. (2005). Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Muslich, Mansur. (2007). KTSP: Pembelajaran Berbasis Kompetensi dan Kontekstual. Panduan Bagi Guru. Kepala Sekolah dan Pengawas Sekolah. Jakarta : Bumi Aksara.

Nurhadi, dkk. (2002). Pembelajaran Kontekstual (Contextual Teaching and Learning/CTL) dan Penerapannya dalam KBK. Malang: Universitas Negeri Malang.

Nurhadi. (2002). Pendekatan kontekstual. Jakarta : Departemen Pendidikan Nasional.

Priyatni, Endah Tri. (2002). Kurikulum Berbasis Kompetensi dan Pembelajaran Konteksual. Makalah disajikan dalam Semlok KBK dan Pembelajarannya di SMAN 2 Jombang. Malang: Universitas Negeri Malang.

Priyatni, Endah Tri. (2002). Penerapan Konsep Kontekstual dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia. Kumpulan Materi TOT CTL Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama. Jakarta: depdiknas

Rusman. (2012). Model-model Pembelajaran: Mengembangkan Profesionalisme Guru. Jakarta: RajaGrafindo

Sanjaya, Wina. (2011). Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta: Kencana.

Slameto. (2003). Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta

Sudjana, Nana. (2011). Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: Rosdakarya

Suherman, Erman, dkk. (2011). Strategi Pembelajaran Matematika Kontemporer. Bandung : JICA-UPI

Sukmadinata, Nana Syaodih. (2007). Landasan Psikologi Proses Pendidikan. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya

Suparmin. (2012). Peningkatan Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas VI SD Negeri 3 Bandungsari tentang Penarikan Akar Pangkat Tiga Bilangan Kubik dengan Menggunakan Pendekatan Contextual Teaching and Learning Semester 1 Tahun Pelajaran 2011/2012. Salatiga: UKSW.

Supinah. (2014). Pembelajaran Matematika SD dengan Pendekatan Kontekstual dalam Melaksanakan K13. Yogyakarta: PPPPTK Matematika.

Supinah. (2008). Pembelajaran Matematika SD dengan Pendekatan Kontekstual dalam Melaksanakan KTSP. Yogyakarta: Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Matematika.

Yuliningsih. (2012). Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Melalui Model pembelajaran Contextual Teaching & Learning (Ctl) Siswa Kelas II SD N Sumogawe 04 Kecamatan Getasan Kabupaten Semarang Tahun Ajaran 2011 / 2012. Salatiga: UKSW.

Sutarto Hadi. (2003). Pendidikan Realistik: Menjadikan Pelajaran Matematika Lebih Bermakna bagi Siswa. Dalam Makalah yang Disampaikan pada Seminar Nasional Pendidikan Matematika ’Perubahan Paradigma dari Paradigma Mengajar ke Paradigma Belajar’. Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma

Syah, Muhibbin. (2008). Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Downloads

Published

2019-04-30

Issue

Section

Articles