UPAYA PELESTARIAN HUTAN UNTUK PENGEMBANGAN WISATA ALAM DI DUSUN PELAH DESA MAREJE TIMUR KECAMATAN PLEMBAR TAHUN 2012

Authors

  • Sukuryadi Sukuryadi Universitas Muhammadiyah Mataram

DOI:

https://doi.org/10.31764/paedagoria.v5i2.84

Keywords:

Pelestarian Hutan dan Pengembangan Wisata Alam

Abstract

Abstrak: Hutan memiliki banyak fungsi bagi masyarakat, antara lain berfungsi sebagai hidrologis, yang artinya merupakan gudang penyimpanan air dan tempat menyerapnya air hujan maupun embun yang pada akhirnya akan mengalirkannya ke sungai-sungai yang memiliki mata air di tengah-tengah hutan secara teratur menurut irama alam. Selain itu, hutan juga berperan untuk melindungi tanah dari erosi dan daur unsur haranya. Untuk itu, hutan yang terdapat diberbagai wilayah harus dijaga kelestariannya, termasuk yang ada di wilayah  Dusun Pelah Desa Mareje Timur Kecamatan lembar.Oleh karena itu tujuan penelitian ini untuk  mendeskripsikan upaya-upaya yang dilakukan untuk melestarikan hutan dalam mengembangkan wisata alam yang ada di Dusun pelah Desa Mareje Timur Kecamatan Lembar Kabupaten Lombok Barat.  Adapun penelitian ini merupakan penelitian  kualitatif maka peneliti menggunakan informan dalammenentukan subjek penelitian. Informan adalah orang yang dimanfaakan untuk memberikan informasi tentang situasi dan kondisi tempat penelitian.  Dalam melakukan suatu penelitian kualitatif di perlukan cara atau teknik bagaimana mengumpulkan data,di dalam pengumpulan data kualitatif ini peneliti menggunakan cara: Observasi dan wawancara. Pengelolaan hutan yang dilakukan oleh masyarakat di Kawasan Hutan Dusun Pelah Desa Mareje Bonga dimulai sejak tahun 1997/1998. Tanamanhutan yang mendominasi pada saat itu adalah jenis Sonokeling. Berdasarkan hasil wawancara, kondisi sosial budaya masyarakat di kawasan hutan Mareje masih mengedepankan semangat kekeluargaan. Kegiatan gotong royong sering dilakukan oleh masyarakat baik di dalam kawasan hutan yang dimanfaatkan masyarakat maupun di luar kawasan hutan. Untuk meminimalisir adanya permasalahan di masyarakat berkaitan dengan  pengelolaan kawasan hutan maka petani yang tergabung didalam kelompok tani membuat kesepakatanbersama berupa awiq-awiq.

Abstract: Forests have many functions for the community, among others, to function as hydrological, which means a storehouse of water and a place to absorb rain water and dew that will eventually flow to the rivers that have springs in the middle of the forest regularly according to natural rhythms. In addition, forests also play a role to protect the soil from the erosion and cycle of nutrients. For that reason, the forests in various areas must be preserved, including those in the subdistrict of Pelah Desa Mareje Timur Subdistrict sheet. Therefore the purpose of this study is to describe the efforts undertaken to conserve forests in developing natural tourism in the hamlet gap Mareje Timur Village Lembar Subdistrict, West Lombok regency. The research is a qualitative research, the researcher uses the informant in determining the subject of research. Informants are people who are used to provide information about the situation and condition of the place of study. In conducting a qualitative research in need of ways or techniques how to collect data, in this qualitative data collection researchers use the way: Observation and interview. Forest management carried out by the community in the Hutan Desa of Mareje Bonga Village has been started since 1997/1998. The dominant forest plant at that time was the type of Sonokeling. Based on the results of interviews, the socio-cultural conditions of the people in the forest area Mareje still prioritize the spirit of kinship. Getong royong activities are often carried out by the community both within the forest area utilized by the community and outside the forest area. To minimize the problems in the community related to the management of forest areas, the farmers who are members of the farmers group make a joint agreement in the form of awiq-awiq.

Downloads

Published

2018-01-27

Issue

Section

Articles