NILAI PENDIDIKAN KARAKTER DALAM MOTIF BATIK INCUNG

Authors

  • Nandia Pitri Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) Muhammadiyah Sungai Penuh

DOI:

https://doi.org/10.31764/pendekar.v5i3.11077

Keywords:

Batik, Pendidikan Karakter, Aksara Incung.

Abstract

Abstrak: Motif batik Incung dalam motif batik yang hanya terdapat di wilayah Kerinci (Kabupaten Kerinci dan Kota Sungai Penuh) yang menjadikan batik ini menjadi batik khas dari wilayah Kerinci. Motif batik Incung ini merupakan sebuah karya unik yang mereoresentasikan karakter dari masyarakat wilayah Kerinci itu sendiri. Karakter dan filosofi dari masyarakat Kerinci tang tervisualisasikan melalui motif ini membawa nilai pandidikan karakter yang sarat akan nilai kebaikan. Penelitian ini mengkaji tentang nilai pendidikan karakter yang terkandung dalam motif batik Incung. Metode penelitian yang digunakan dalam pengkajian ini adalah metode deskriptif kualitatif, yang menggunakan data wawancara dengan pencipta motif batik untuk melihat motivasi instrinsik karya, pengamatan terhadap batik dan didukung dengan data keoustakaan. Analisis data menggunakan pendekatan hermeneutika, yakni menafsirkan ekspresi yang tampak dalam visual batik Incung. Hasil pengkajian menunjukkan bahwa batik Incung memuat nilai karakter. Penelitian ini diharapkan dapan menginspirasi para pendidik dan perupa untuk dapat menyelipkan nilai pendidikan karakter dalam karya seni, dan bagi para pembaca untuk dapat memahami makna filosofis batik Incung. 

Abstract:  The Incung batik motif in batik motifs is only found in the Kerinci area (Kerinci Regency and Sungai Penuh City) which makes this batik a typical batik from the Kerinci region. This Incung batik motif is a unique work that represents the character of the people of the Kerinci region itself. The character and philosophy of the Kerinci society, which is visualized through this motif, brings the value of character education which is full of good values. This study examines the value of character education contained in the Incung batik motif. The research method used in this study is a qualitative descriptive method, which uses interview data with the creators of batik motifs to see the intrinsic motivation of the work, observations of batik and supported by literary data. Data analysis uses a hermeneutic approach, which is to interpret the expressions that appear in the visuals of Incung batik. The results of the study show that the Incung batik contains character values. This research is expected to inspire educators and artists to be able to insert the value of character education in works of art, and for readers to be able to understand the philosophical meaning of Incung batik.

Author Biography

Nandia Pitri, Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) Muhammadiyah Sungai Penuh

Indonesian Language Education, Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) MUhammadiyah Sungai Penuh

References

Alimin. (2003). Sastra Incung Kerinci. Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kerinci.

Ariandy, M. (2019). Kebijakan Kurikulum dan Dinamika Penguatan Pendidikan Karakter di Indonesia. Sukma: Jurnal Pendidikan, 3(2), 137–168. https://doi.org/10.32533/03201.2019.

Arifiyanti, K., Untari, M. F. A., & Wardana, M. Y. S. (2018). Analisis Motif Batik Rifa’iyah Sebagai Penanaman Nilai-Nilai Karakter Dalam Pembelajaran Membatik Di Sdn Wonobodro 01 Batang SENDIKA. 856–864.

Hasvia. (2009, September 11). Wako Sungai Penuh Jani Kembangkan Batik Kerinci. Jambi Raya, 17.

Indra Maji. (1983). Seni Kerajinan Batik. Dinas Pariwisata Daerah Istimewa Yogyakarta.

Kompas. (1994). Ida Maryanti: Memindahkan ‘Encong’ dan Kerinci ke atas Kain Mori. Kompas, 27.

Kurniawan, G. P. (2021). Analisis Makna Filosofis Motif Batik Ponorogo Sebagai Upaya Penanaman Pendidikan Karakter. Attractive : Innovative Education Journal, 3(2), 124. https://doi.org/10.51278/aj.v3i2.234.

Lickona, T. (2012). Character Matters: Persoalan Karakter, terj. Juma Wadu Wamaungu & Jean Antunes Rudolf Zien dan Editor Uyu Wahyuddin dan Suryani. Bumi Aksara.

Mahliana, L., & Mustikarini, I. D. (2013). PENDIDIKAN KARAKTER ANAK MELALUI SENI BATIK. Citizenship Jurnal Pancasila Dan Kewarganegaraan, 1(2), 119. https://doi.org/10.25273/citizenship.v1i2.1102.

Miranti, A., Lilik, L., Winarni, R., & Surya, A. (2021). Representasi Pendidikan Karakter Berbassis Kearifan Lokal dalam Motif Batik Wahyu Ngawiyatan sebagai Muatan Pendidikan Senirupa di Sekolah Dasar. Jurnal Basicedu, 5(2), 546–560. https://doi.org/10.31004/basicedu.v5i2.763.

Munawwaroh, A. (2019). Keteladanan Sebagai Metode Pendidikan Karakter. Jurnal Penelitian Pendidikan Islam, 7(2), 141. https://doi.org/10.36667/jppi.v7i2.363.

Musman, A., & Arini, A. B. (2011). Batik: Warisan Adiluhung Nusantara. Andi.

Ratnawati, I. (2010). Kajian Makna Filosofi Motif Batik Gajah Oling Banyuwangi [Universitas Pendidikan Indonesia]. https://doi.org/http://repository.upi.edu/id/eprint/10451.

Rusli, M. (1999). Karang Setio Batik Kerinci yang Tetap Eksis. Jambi Ekspres.

Samri. (2021). Wawancara.

Susanto, S. . S. (1980). Seni Batik Indonesia (Balai Besa). Andi Ofset.

Wansaka, A., Hidayah, H. N., & Bakhittah, H. A. (2019). Kampung Batik Manding Siberkreasi sebagai Model Pelestarian Pendidikan Karakter. Jurnal Pendidikan Sejarah Indonesia, 2(2), 122–140. https://doi.org/10.17977/um033v2i22019p122.

Downloads

Published

2022-10-01

Issue

Section

Articles