Program Fisioterapi Pada Kondisi Pasca Operasi Fraktur Radius Ulna : Case Report
Keywords:
Fisioterapi, Infrared, Post Op Fraktur, Terapi LatihanAbstract
Kasus fraktur yang disebabkan oleh kecelakan lalu lintas merupakan salah satu penyebab yang sering terjadi di masyarakat. Fraktur atau biasa dikenal dengan patah tulang merupakan suatu kondisi dimana terjadi disintegrasi tulang atau terputusnya kontinuitas jaringan tulang akibat tekanan yang melebihi kemampuan tulang untuk menahannya. Masalah fisioterapi yang ditemui pada kasus ini antara lain nyeri, kelemahan otot, keterbatasan gerak sendi, dan gangguan kemampuan fungsional dalam kehidupan sehari-hari. Pada permasalahan yang dialami pasien, fisioterapi dapat memberikan intervensi berupa infrared dan terapi latihan (contra relax, passive dan active exercise) untuk meredakan nyeri, memperkuat otot, meningkatkan koordinasi, meningkatkan keseimbangan motorik dan mengembangkan program kontrol motorik. Peneliti menggunakan metode penelitian berupa studi kasus (case study) yang dilakukan pada bulan Oktober 2022 dengan memberikan intervensi fisioterapi dalam 3 kali pertemuan. Hasil yang didapatkan setelah pemberian intervensi fisioterapi berupa penurunan intensitas nyeri, peningkatan lingkup gerak sendi dan kekuatan otot, serta peningkatan kemampuan fungsional tangan pasien. Dapat disimpulkan bahwa program fisioterapi berupa pemberian modalitas fisioterapi dengan infrared dan terapi latihan tersebut dapat membantu permasalahan yang timbul pada kondisi post operasi fraktur radius ulna.References
Amin, T., Patel, M., Kazi, M., Kachhad, K., & Modi, D. (2021). Evaluation of Results of Open Reduction and Internal Fixation (ORIF) of Fracture of Distal End of Femur with Intra-Articular Extension. Malaysian Orthopaedic Journal, 15(3), 78–83. https://doi.org/10.5704/MOJ.2111.012
Aqila, M., & Supriyadi, A. (2022). Manajemen Fisioterapi Terkait Gangguan Fungsional Tangan Pada Pasien Post Fraktur 1/3 Distal Radius Distal Dextra. Journal of Innovation Research and Knowledge, 2(7), 2797–2804.
Fatma, A. (2019). Modalitas Infra Red Dan Isometric Exercise Kekuatan Otot Pada Kasus Post Orif Fraktur Tibia 1 / 3 Proximal Dextra Di Rumah Sakit.
Hardianto, T., Ayubbana, S., & Inayati, A. (2021). Penerapan Kompres Dingin Terhadap Skala Nyeri Pada Pasien Post Operasi Fraktur. Cendikia Muda, 2, 590–594.
Lalwani, S., Jain, D., Phansopkar, P., Lakkadsha, T., & Saifee, S. (2022). Physiotherapy Rehabilitation to Recuperate a Patient From an Intertrochanteric Fracture: A Case Report.Cureus,14(8). https://doi.org/10.7759/cureus.27660
Pristianto, A., Wijianto., & Rahman,F. (2018). Terapi Latihan Dasar. Surakrta: Muhammadiyah University Press
Rino, & Fajri, J. Al. (2021). Pengaruh Range Of Motion Aktif Terhadap Pemulihan Kekuatan Otot dan Sendi Pasien Post Op Fraktur Ekstremitas di Wilayah Kerja Puskemas Muara Kumpeh. Jurnal Akademika Baiturrahim Jambi, 10(2), 324. https://doi.org/10.36565/jab.v10i2.343
Shende, G., Deshmukh, M. P., & Phansopkar, P. (2022). Efficacy of Passive Stretching vs Muscle Energy Technique in Postoperative Elbow Stiffness. Journal of Medical Pharmaceutical and Allied Sciences, 11(4), 5012–5016. https://doi.org/10.55522/jmpas.V11I4.1262
Tantri, I., Asmara, A., & Hamid, A. (2019). Gambaran Karakteristik Fraktur Radius Distal di RSUP Sanglah Tahun 2013-2017. Intisari Sains Medis, 10(3), 468–472. https://doi.org/10.15562/ism.v10i3.416
Downloads
Published
Issue
Section
License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.