Perencanaan Pemanenan Air Hujan Komunal untuk Mengurangi Dampak Krisis Air Bersih di Kabupaten Siau Tagulandang Biaro Provinsi Sulawesi Utara

Authors

  • Muh. Alifian Al Anshari. A Universitas Sam Ratulangi
  • Ani Hasanah Pratiwi Universitas Sampoerna

Keywords:

krisis air bersih, Sitaro, pemanenan air hujan

Abstract

Air bersih adalah kebutuhan pokok manusia sebagaimana tertuang dalam salah satu Tujuan Pembangunan Berkelanjutan pada tujuan ke-6 yaitu akses air bersih. Masalah air bersih dialami oleh Kabupaten Siau Tagulandang Biaro, yang merupakan daerah kepulauan di Provinsi Sulawesi Utara. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kapasitas area dalam menampung air hujan dan merencanakan skenario penyediaan air bersih melalui pemanenan air hujan. Hasil penelitian ini menunjukkan Kabupaten Siau Tagulandang Biaro memiliki produktifitas akuifer kecil sehingga kurang mampu dalam menyimpan air dan diproyeksikan mengalami penurunan curah hujan periode 2032-2040. Perencanaan PAH menggunakan skala komunal dengan perkiraan 4 unit per desa/kelurahan. Tiap unit PAH Komunal memiliki spesifikasi ukuran bak yang berbeda menyesuaikan dengan proporsi kebutuhan unit PAH di tiap-tiap kecamatan yang diukur berdasarkan proporsi penduduk kecamatan terhadap penduduk keseluruhan. Desain perencanaan yang dilakukan dapat memenuhi 50% kebutuhan air pada saat tidak hujan selama 230 hari dalam setahun.

References

Bappenas. 2021. Ringkasan Eksekutif Kebijakan Pembangunan Berketahanan Iklim 2020 – 2045.

BMKG. Peta Proyeksi Perubahan Curah Hujan Musiman Periode 2032-2040 Terhadap Periode 2006-2014 Sulawesi Utara Jan-Das-Feb.

BPS Kabupaten Sitaro. Kabupaten Siau Tagulandang Biaro dalam Angka 2019-2022.

BWS Sulawesi 1. (2017). POLA PENGELOLAAN SUMBER DAYA AIR WILAYAH SUNGAI TONDANO-SANGIHE-TALAUD-MIANGAS.

IPCC, 2014: Climate Change 2014: Synthesis Report. Contribution of Working Groups I, II and III to the Fifth Assessment Report of the Intergovernmental Panel on Climate Change [Core Writing Team, R.K. Pachauri and L.A. Meyer (eds.)]. IPCC, Geneva, Switzerland, 151 pp.

Maarisit, Y. M. Y. (2016). UPAYA PEMERINTAH DESA DALAM MENGATASI MASALAH AIR BERSIH DI DESA LAGHAENG KECAMATAN SIAU BARAT SELATAN KEBUPATEN SIAU TAGULANDANG BIARO. Journal Lyceum, 4(1), 37-47.

Mr. Green. Climate Change – Mitigation and Adaptation. https://www.mrgscience.com/. Diakses 17 Maret 2022.

Nur, W. M., Mangangka, I. R., & Legrans, R. R. (2022). Perencanaan Sistem Penyediaan Air Minum Di Kelurahan Folarora Kota Tidore Kepulauan. TEKNO, 20(82), 687-698.

Perez, L. P., Rodrigues-Filho, S., Marengo, J. A., Santos, D. V., & Mikosz, L. (2020). Climate change and disasters: Analysis of the Brazilian regional inequality. Sustain. Debate, 11, 260-296.

Rahim, S. E., Damiri, N., & Zaman, C. (2018, July). Pemanenan Air Hujan Dan Prediksi Aliran Limpasan Dari Atap Dan Halaman Rumah Sebagai Alternatif Penyediaan Air Bersih. In Seminar Nasional Hari Air Sedunia (Vol. 1, No. 1, pp. 131-140).

Riogilang, H., Riogilang, H., Sompie, O. B. A., & Jansen, T. (2022). Analisis Adaptasi Dan Mitigasi Perubahan Iklim Provinsi Sulawesi Utara. TEKNO, 20(82), 1259-1269.

Suhedi, W. (2018). Memanen Air Hujan (Rain Water Harvesting) Sebagai Alternatif Sumber Air. https://sda.pu.go.id/balai/bwssulawesi2/. Diakses 27 Maret 2023

Toebelmann, D., & Wendler, T. (2020). The impact of environmental innovation on carbon dioxide emissions. Journal of Cleaner Production, 244, 118787.

Yogica, R. (2018). Kebijakan Penanganan Masalah Perubahan Iklim Dengan Strategi Mitigasi Dan Adaptasi.

Downloads

Published

2023-04-15