Pelayanan Integratif Dengan Model Readycation Terhadap Penanganan Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) Di Yayasan LombokCare Senggigi

Authors

  • Rudi Arrahman Universitas Muhammadiyah Mataram
  • Riadi Riadi Universitas Muhammadiyah Mataram
  • Arsyad Abd Gani Universitas Muhammadiyah Mataram
  • Habiburrahman Habiburrahman Universitas Muhammadiyah Mataram
  • Supratman Supratman Universitas Muhammadiyah Mataram

DOI:

https://doi.org/10.31764/telaah.v7i2.10816

Keywords:

Pelayanan Integratif Model Readycation Anak berkebutuahn Khusus

Abstract

Abstrak: Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) memiliki perbedaan dengan anak normal pada umumnya. Sehingga, dalam penanganannya dibutuhkan perhatian dua kali lebih serius dan kompetensi khusus dibanding menangani anak normal. Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) membutuhkan pelayanan optimal dan pendampingan intensif untuk mengembangkan kemampuan dasar yang dimiliki .tujuan penelitian, adalah pertama mengetahui pelayanan integratif dengan model readycation tehadap penanganan anak berkebutuhan khusus (ABK) di Yayasan Lombok Care Senggigi. Kedua, mengetahui kendala dalam pelayanan integratif dengan model readycation terhadap penanganan anak berkebutuhan khusus (ABK) di Yayasan Lombok Care Senggigi. metode penelitian ini menggunakan metode analisis deskriptif kualitatif. hasil penelitian pelayanan integratif dengan model readycation tehadap penanganan anak berkebutuhan khusus (ABK) di Yayasan Lombok Care Senggigi (a). Peserta   didik, SLB Pelangi Lombok Care sebagai penyelenggara pendidikan berkebutuhan khusus di bawah Yayasan Lombok Care Senggigi memberikan pelayanan berupa   identifikasi   dan assesmen.. (b). Sarana dan prasarana di SLB Pelangi Lombok Care sudah sangat memadai untuk sarana dan prasarana untuk anak berkebutuhan khusus sesuai dengan karakteristik dan kebutuhan ABK. (c) Pendidik di SLB Lombok Care yang berada di bawah Yayasan Lombok Care Senggigi sudah sesuai dengan tugas yang seharusnya dilaksanakan. (d). Pengembangan life skills, sudah mengembangkan bakat dan minat peserta didik pada bidang Dran Band, pramuka, tari, gambar, dan lukis. (e). Kegiatan ekstrakurikuler, sudah melaksanakan beberapa kegiatan untuk mengembangkan kemampuan dan bakat yang dimiliki peserta didik.

References

Ni’matuzahroh & Yuni Nurhamida, Individu Berkebutuhan Khusus dan Pendidikan Inklusif, Malang: UMM Press, 2016

Dadang Gernida, Pengantar Pendidikan Inklusif, Bandung: PT Refika Aditama, 2015

Marilyn Friend & William D Bursuck, Menuju Pendidikan Inklusi, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2015

Sumanto, Psikologi Perkembangan, Yogyakarta: CAPS, 2014

Sugiono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R & D,Bandung: Alfabeta, 2013.

Herdiansyah, Haris, Metodologi Penelitian Kualitatif untuk Ilmu-Ilmu Sosial, Jakarta: Salemba Humanika, 2010.

Bandi Delphie, Pembelajaran ABK dalam Setting Pendidikan Inklusi, Yogyakarta: KTSP,2009.

UU RI No. 20 Tahun 2003, Tentang Sistem Pendidikan Nasional, Jakarta: Sinar Grafika, 2006.

Maria Montessori, Pikiran Yang Mudah Menyerap, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 1995

Moleong, Lexy J., Metode Penelitian Kualitaif, Bandung: PT Remaja Rosdakarya, cetakan ke-7, tahun 1996

Jurnal

TIM Unesco, Merangkul Perbedaan: Perangkat Untuk Mengembangkan Lingkungan Inklusif Ramah Terhadap Pembelajaran, IDPN Indonesia, 2006

Downloads

Issue

Section

Articles