ANALISIS FUNGSI DAN NILAI-NILAI BUDAYA MITOS EMBUNG PUNTIQ

Authors

  • Samsul Hakim Universitas Muhammadiyah Mataram
  • Roby Mandalika Waluyan Universitas Muhammadiyah Mataram

DOI:

https://doi.org/10.31764/telaah.v4i1.1214

Keywords:

Mitos, Nilai Budaya, Embung Puntiq.

Abstract

Abstrak: Penelitian ini mengkaji tenntang fungsi dan nilai-nilai budayamitos Embung Puntiq pada masyarakat sasak di desa sengkrang Kabupaten Lombok Tengah. Mitos Embung Puntiq adalah sebuah makam yang dikeramatkan oleh masyarakat sasak. Di samping makan tersebut terdapat sebuah sumur masyarakat setempat menyebutnya lingkoq emas. Jadi mitos Embung Puntiq adalah sebuah makam yang dikeramatkan oleh masyarakat sasak karena dipercayai memiliki banyak pengaruh bagi masyarakat. Misalnya; ketika tanaman rusak, warga datang mengambil air di embung atau air sumur yang berada di makam tersebut. Ketika ada warga yang sakit namun tidak kunjung sembuh meski telah berobat ke dokter, juga dating mengambil air sebagai pengobatan Embung Puntiq menunjukan fungsi yang meluputi; 1) sebagai bentuk hiburan 2) sebagai alat pengesahan pernata dan lembaga kebudayaan; 3) sebagai alat pendidikan alat; 4) sebagai alat pemaksa dan pengawas agar norma-norma masyarakat dipatuhi anggota kolektifnya. Sedangkan hasil analisis nilai-nilaidan budaya meliputi; nilai relig, nilai kebersamaan, nilai social, nilai pendidikan dan nilai ekonomi.

Abstract: This study examines the function and values of the budayamitos of the beak Puntiq in Sasak society in the village of central Lombok Regency. The mythical Puntiq myth is a tomb that is sacred to Sasak people. In addition to the meal there is a well local people call Lingkoq gold. So the myth of the bbly Puntiq is a tomb that is sacred to the Sasak people because it is believed to have many influences for society. For example When the plant is damaged, residents come to take water in the bbly or water wells that are in the tomb. When there is a sick citizen but do not heal despite having treatment to the doctor, also dating taking water as a medicine bbly Puntiq shows the function that is in the; 1) as a form of entertainment 2) as a means of ratification of pernata and cultural institutions; 3) As a tool education tool; 4) as a tool of wearers and supervisors so that the norms of society are adhered to by its members of its library. While the results of the analysis of values and culture include; Reliability, value of togetherness, social value, educational value and economic value.

References

Astika, I Made. 2014. Sastra Lisan Teori dan Penerepannya. Yogyakarta; gerhana ilmu.

Alwi, Hasan. 2001. 1993. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Bina Aksara.

Basrin. 2014. Analisis Mitos Doro Langguda Dalam Masyarat Desa Sare Ruma Kecamatan Langgudu Kabupaten Bima. FKIP Universitas Muhammadyah: Mataram.

Danandjaya, James. 2002. Faktor Indonesia. Jakarta: pustaka utama graffiti.

Djajasudarma,T.F. 2006. Metode Liguistik Ancongan Penelitian Dan Kajian Bandung: Refika Aditama.

Enderaswara, suwardi. 2006. Filsafat hudup jawa. Tanggerang: cakrawala.

Haris, Abdul. 2015. Analisis fungsi mitus wadu nocu di desa bumi pojo kecamatan donggo kabupaten bima. FIKIP Universitas Muhammadyah: Mataram.

Koentjaranigrat. 1997. Manusia dan Kebudayaan di Indonesia. Jajarta: Djambatan.

Moleong, Lexy J. 2003. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung. CV Remaja Rosdakarya.

Noor, juliansyah. 2011. Metode Penelitaian Kualitatif. Bandung. CV Remaja Rosdakarya.

Nurgiantoro, Burhan. 2006. Sastra Anak Pengantar Pemahaman Dunia Anak. Yogyakarta;: Gadjah Mada University Press.

Saputra. 2015. Analisis Mitos Temba Romba Pada Masyarakat Sumi Kecamatan Lambu Kabupaten Bima.

Peursen, Van. 1976. Strategi Kebudayaan. Jakarta: Kanisius.

Proop. 1972. Teori Sastra. Yogyakarta: Bentang Pustaka.

Ratna, N.K. 2011. Antropologi Sastra. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Downloads

Published

2019-10-27

Issue

Section

Articles