Upaya Pembentukan Mediasi Komunitas Berbasis Kearifan Lokal Di Dusun Ranget Desa Suranadi Kabupaten Lombok Barat

Authors

  • Hilman Syahrial Haq Universitas Muhammadiyah Mataram

DOI:

https://doi.org/10.31764/transformasi.v2i2.10527

Keywords:

Community Mediation, Local Wisdom

Abstract

Community mediation based on local wisdom is required as a means to materialize the orderliness in a society, particularly after a dispute occurs, especially with the complexity of problems in the judicial institution such as the accumulation of cases that can slow down the distribution of justice and legal certainty for those in dispute. This service activity was carried out using the discussion method when making peace over a dispute in Ranget Sub Village. The results show that Ranget Sub Village has local wisdom that can be institutionalized into community mediation to subsequently strengthen the results of the peace, so that, it has legal force as a permanent court decision. This effort is possible by the issuance of the West Nusa Tenggara Provincial Regulation Number 9 Year 2018 concerning Bale Mediasi NTB (West Nusa Tenggara Mediation Board).

References

Mushadi, 2007, Mediasi dan Resolusi Konflik di Indonesia, Walisongo Mediasi Center, Semarang.

Hilman Syahrial Haq, 2018, Local Law Conflict With National Law In Marriage Of Lombok, IOSR Journal Of Humanities And Social Science. Vol. 23.Issue 7.Ver. 5.

Hilman Syahrial Haq, 2020, Mediasi Komunitas sebagai Alternatif Penyelesaian Sengketa, Lakeisha, Boyolali.

Downloads

Published

2022-08-30

Issue

Vol. 2 No. 2 (2022): Agustus

Section

Articles

License

Penulis mempertahankan hak cipta dan memberikan hak jurnal publikasi pertama dengan karya yang secara bersamaan dilisensikan di bawah Lisensi Atribusi Creative Commons yang memungkinkan orang lain membagikan karya tersebut dengan pengakuan dari karya penulis dan publikasi awal dalam jurnal ini.
     Penulis dapat memasukkan pengaturan kontrak tambahan yang terpisah untuk distribusi non-eksklusif dari versi terbitan jurnal tersebut (misalnya, kirimkan ke repositori institusional atau publikasikan dalam sebuah buku), dengan pengakuan publikasi awalnya di jurnal ini
     Penulis diijinkan dan didorong untuk memposting pekerjaan mereka secara online (misalnya di gudang institusional atau di situs web mereka) sebelum dan selama proses penyampaian, karena dapat menyebabkan pertukaran yang produktif, serta kutipan karya yang diterbitkan sebelumnya dan yang lebih lama (lihat The Pengaruh Open Access).