//ojs-upgrade.ummat.ac.id/index.php/CIVICUS/issue/feed CIVICUS : Pendidikan-Penelitian-Pengabdian Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 2024-01-14T17:51:15+08:00 Abdul Sakban [email protected] Open Journal Systems <p> </p><table class="data" width="100%" bgcolor="#f0f0f0"><tbody><tr valign="top"><td width="20%">Journal Title</td><td width="80%"><strong>CIVICUS : Pendidikan-Penelitian-Pengabdian Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan</strong></td></tr></tbody></table><table class="data" width="100%" bgcolor="#f0f0f0"><tbody><tr valign="top"><td width="20%">Initials</td><td width="80%"><strong>CIVICUS</strong></td></tr><tr valign="top"><td width="20%">Frequency</td><td width="80%"><p><strong>2</strong> <strong>issues per year (March &amp; September)</strong></p></td></tr><tr valign="top"><td width="20%">DOI</td><td width="80%"><strong>prefix <a href="https://search.crossref.org/?q=Jurnal+Civicus" target="_blank">10.31764 by</a> <a href="https://search.crossref.org/?q=Jurnal+Teori+dan+Aplikasi+Matematika+%28JTAM%29" target="_blank"><img src="http://ijain.org/public/site/images/apranolo/Crossref_Logo_Stacked_RGB_SMALL.png" alt="" height="14" /></a></strong></td></tr><tr valign="top"><td width="20%">Print ISSN</td><td width="80%"><a href="http://u.lipi.go.id/1409039801" target="_blank"><strong>2338-9680</strong></a></td></tr><tr valign="top"><td width="20%">Online ISSN</td><td width="80%"><a href="http://u.lipi.go.id/1514961027" target="_blank"><strong><span><span>2614-509X</span></span> </strong></a></td></tr><tr valign="top"><td width="20%">OAI Address</td><td width="80%"><a href="/index.php/CIVICUS/oai">http://journal.ummat.ac.id/index.php/CIVICUS/oai</a></td></tr><tr valign="top"><td width="20%">Editor-in-Chief</td><td width="80%"><a href="https://scholar.google.co.id/citations?hl=id&amp;user=iVI26-MAAAAJ" target="_blank"><strong>Abdul Sakban</strong></a></td></tr><tr valign="top"><td width="20%">Indexing</td><td width="80%">Google Scholar, CrossRef, Garba Rujukan Digital (Garuda), ROAD, Moraref, Academia, BASE, DRJI, NELITI, WorldCat, SINTA, Dimensions</td></tr><tr valign="top"><td width="20%">Contact</td><td width="80%"><strong><a href="mailto:[email protected]" target="_blank">[email protected]</a> | <a href="https://api.whatsapp.com/send?phone=6285238445360&amp;text=Assalamualaikum,%20Kami%20Ingin%20Publish%20Paper%20di%20CIVICUS" target="_blank">+62 852-3844-5360</a> </strong></td></tr><tr valign="top"><td width="20%">Publication</td><td width="80%"><strong>September 2013</strong></td></tr><tr valign="top"><td width="20%">Publisher</td><td width="80%"><strong><a href="/index.php/">University of Muhammadiyah Mataram</a></strong></td></tr></tbody></table><p><span style="text-align: justify; color: #000000; text-transform: none; text-indent: 0px; letter-spacing: normal; font-family: helvetica; font-size: small; font-style: normal; font-weight: normal; word-spacing: 0px; float: none; display: inline !important; white-space: normal; orphans: 2; widows: 2; background-color: #ffffff; font-variant-ligatures: normal; font-variant-caps: normal; -webkit-text-stroke-width: 0px;"><br /></span></p><p><span style="text-align: justify; color: #000000; text-transform: none; text-indent: 0px; letter-spacing: normal; font-family: helvetica; font-size: small; font-style: normal; font-weight: normal; word-spacing: 0px; float: none; display: inline !important; white-space: normal; orphans: 2; widows: 2; background-color: #ffffff; font-variant-ligatures: normal; font-variant-caps: normal; -webkit-text-stroke-width: 0px;"><strong>CIVICUS : Pendidikan-Penelitian-Pengabdian Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan</strong> merupakan salah satu jurnal yang dikelola oleh Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn) Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Mataram dengan <a href="http://u.lipi.go.id/1514961027" target="_blank"><strong>e-ISSN <span style="font-family: helvetica; font-size: small;"><span style="font-family: helvetica; font-size: medium;"><span style="font-family: helvetica; font-size: small;">2614-509X</span></span></span> </strong></a>dan<a href="http://u.lipi.go.id/1409039801" target="_blank"><strong> p-ISSN <span style="font-family: helvetica; font-size: small;"><span style="font-family: helvetica; font-size: medium;"><span style="font-family: helvetica; font-size: small;">2338-9680</span></span></span></strong></a>. Adapun kajian publikasi yakni (1) Ilmu Social, Ilmu Hukum, Pancasila dan Kewarganegaraan; (2) teori pembelajaran, pengembangan pembelajaran, Penerapan pembelajaran, model-model pembelajaran pendidikan Pancasila dan kewarganegaraan; (3) hasil penelitian, pengabdian kepada masyarakat.</span></p> //ojs-upgrade.ummat.ac.id/index.php/CIVICUS/article/view/15963 Penguatan Civic Intelligence dalam Good Citizenship Melalui Pembelajaran PPKn di SMP Negeri 2 Belitang III 2024-01-14T17:51:15+08:00 Della Salsabila [email protected] Achmad Muthali'in [email protected] Artikel ini untuk mendeskripsikan <em>Civic intelligence</em> dalam <em>good citizenship</em> melalui pembelajaran PPKn di SMP Negeri 2 Belitang III berikut kendala dan solusinya. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan desain deskriptif, karena peneliti ingin mendeskripsikan suatu permasalahan secara mendalam. Informan dalam penelitian ini berjumlah tiga orang yaitu kepala sekolah, guru mata pelajaran PPKn, dan peserta didik. Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu berupa observasi, wawancara serta dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah triangulasi (Huberman dan Miles) meliputi pengumpulan data, reduski data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan penguatan <em>civic intelligence</em> dalam <em>good citizenship</em> melalui pembelajaran PPKn melalui metode antara lain pengajaran di dalam kelas, keteladanan, outing class, penugasaan, pengontrolan, serta hukuman <em>(punishment</em>) dan penghargaan <em>(reward).</em>  Berikut Kendala adalah berasal dari peserta didik itu sendiri yaitu kurangnya kesadaran diri dan motivasi diri dalam peserta didik serta adanya pengaruh dari teman sebaya. Solusi yang dilakukan adalah antara lain guru sebegai teladan atau contoh bagi peserta didik, guru sebagai fasilitator, guru sebagai motivator, serta pemberian punishment dan reward.Dengan adanya penelitian ini diharapkan mampu menjadi referensi bagi penelitian  selanjutnya  dan bisa dikembangkan menjadi lebih  sempurna. 2023-09-27T00:00:00+08:00 Copyright (c) 2023 CIVICUS : Pendidikan-Penelitian-Pengabdian Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan //ojs-upgrade.ummat.ac.id/index.php/CIVICUS/article/view/14852 Analisis Penyebab Fenomena Golput dalam Pemilu dari Masa ke Masa 2024-01-14T17:51:15+08:00 Taun Taun [email protected] Nia Amelia Kartika [email protected] Noer Nilam Sari [email protected] Oktaviano Mangaraja Sihotang [email protected] Putri Aulia Azhar [email protected] Rafly Oktavairuz [email protected] Septi Amelia [email protected] Vella Novira Fahma [email protected] <p>Fenomena golongan putih yang semakin tinggi dari masa ke masa adalah bentuk tanggapan kritis masyarakat untuk menyikapi demokrasi yang tidak benar dan tidak bekerja untuk masyarakat. Masalah yang dibahas pada penelitian ini adalah mencari penyebab masyarakat tidak menggunakan hak pilih mereka atau golput. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui penyebab terjadinya golput dalam pemilu dan mengetahui perkembangannya dari masa ke masa. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif dengan menggunakan landasan teori sebagai panduan untuk fokus pada penelitian berdasarkan fakta yang ada di lapangan. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan mengumpulkan berbagai sumber informasi rujukan ilmiah dari sumber primer dan sekunder melalui dokumen yang relevan seperti buku, jurnal, artikel dan berita dari media massa terkait. Berdasarkan hasil analisis yang sudah dilakukan, dapat diketahui bahwa penyebab fenomena golput merupakan reaksi atas fenomena politik yang gagal mengubah masyarakat seperti korupsi merajalela, amoralitas meningkat, banyak aset negara dijual kepada asing, partai politik saling mengalahkan dan anggota parlemen mengejar kebijakan moneter. Fenomena politik ini berulang kali terjadi di semua partai demokrasi kita dari era pemilu Orde Baru hingga akhir-akhir ini. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa golput merupakan gerakan yang harus disikapi melalui pendidikan dan sosialisasi politik untuk mengembalikan semangat memilih dalam pemilu.</p><p> </p><p><em>The phenomenon of white groups that is getting higher from time to time is a form of critical response from the community to respond to democracy that is not right and does not work for the community. The problem discussed in this research is to find the causes of people not using their voting rights or abstaining. The purpose of this research is to find out the causes of abstention in elections and find out its development from time to time. The research method used is a qualitative method using a theoretical basis as a guide to focus on research based on facts in the field. Data collection techniques are carried out by collecting various sources of scientific reference information from primary and secondary sources through relevant documents such as books, journals, articles and news from related mass media. Based on the results of the analysis that has been carried out, it can be seen that the cause of the abstention phenomenon is a reaction to political phenomena that fail to change society such as rampant corruption, increased immorality, many state assets are sold to foreigners, political parties beat each other and parliamentarians pursue monetary policies. This political phenomenon has repeatedly occurred in all our democratic parties from the New Order election era until recently. Thus, it can be concluded that abstention is a movement that must be addressed through political education and socialization to restore the spirit of voting in elections</em></p> 2023-09-27T00:00:00+08:00 Copyright (c) 2023 CIVICUS : Pendidikan-Penelitian-Pengabdian Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan //ojs-upgrade.ummat.ac.id/index.php/CIVICUS/article/view/16776 Pemahaman Sila Kemanusiaan yang Adil dan Beradab Terhadap Sikap Sosial Siswa 2024-01-14T17:51:15+08:00 Mefani Dwitarastya [email protected] Ichwani Siti Utami [email protected] Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh pemahaman sila Kemanusiaan yang Adil dan Beradab terhadap sikap sosial siswa di SMK Islam Asy-Syuhada. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan kuantitatif dan metode yang digunakan adalah korelasional. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas X SMKI Asy-Syuhada sebanyak 188 siswa dengan sampel penelitian sebanyak 65 siswa. Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu berupa angket dengan instrumen kuesioner berskala Guttman untuk pemahaman sila Kemanusiaan yang Adil dan Beradab dan kuesioner berskala Likert untuk sikap sosial siswa. Teknik analisis data yang digunakan adalah Uji Persyaratan Analisis dan Uji Hipotesis <em>Spearman</em><em>-rank Correlation</em>. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hubungan antara variabel Pemahaman Sila Kemanusiaan yang Adil dan Beradab dan variabel Sikap Sosial Siswa memiliki kekuatan hubungan lemah serta memiliki hubungan tidak signifikan (rho = 0.232; sig. = 0.063; p-value = 0.05) dan pengaruh variabel Pemahaman Sila Kemanusiaan yang Adil dan Beradab terhadap variabel Sikap Sosial Siswa sebesar 8% (Rsquare = 0.080) serta berpengaruh signifikan (DF = 1;64, F = 3.654, sig. = 0.060, p-value = 0.05). 2023-09-27T00:00:00+08:00 Copyright (c) 2023 CIVICUS : Pendidikan-Penelitian-Pengabdian Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan //ojs-upgrade.ummat.ac.id/index.php/CIVICUS/article/view/19854 Negara Hukum Pancasila Dalam Sistem Ketatanegaraan Indonesia: Studi Literatur Review 2024-01-14T17:51:15+08:00 Ady Supryadi [email protected] Fahrurrozi Fahrurrozi [email protected] imawanto imawanto [email protected] Tin Yuliani [email protected] Rena Aminwara [email protected] <p>Konsepsi negara hukum Indonesia memiliki ciri dan karakteristik yang didasarkan pada semangat dan jiwa bangsa (volkgeist) Indonesia, yakni Pancasila. Namun, Indonesia mengalami perubahan yang sangat mendasar mengenai sistem ketatanegaraan. Tujuan kajian literatur ini adalah untuk menjelaskan negara hukum pancasila dalam sistem ketatanegaraan Indonesia. Penelitian ini menggunakan tipe penelitian teoritis (theoretical research). Penelitian teoritis merupakan jenis penelitian dalam penelitian hukum yang digunakan untuk melakukan analisis guna memberikan perspektif kritis terhadap hukum. Hasil kajian ini menunjukkan bahwa negara hukum Pancasila bersifat prismatik (hukum prismatik). Hukum prismatik adalah hukum yang mengintegrasikan unsur-unsur, baik yang terkandung di dalam berbagai sistem hukum (sistem hukum adat, sistem hukum barat maupun system hukum islam) sehingga terbentuk suatu hukum yang baru dan utuh berdasarkan prinsip Pancasila sebagaimana yang tercantum di dalam ketentuan Pasal 3 Ayat 1 Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. Dalam rangka menegakan prinsip Negara Hukum Pancasila, maka perlu secara konsisten pemerintah mengelurkan kebijakan yang bersifat futuristik.</p><p><em>The conception of the Indonesian legal state has characteristics based on the spirit and soul of the Indonesian nation (volkgeist), namely Pancasila. However, Indonesia underwent a fundamental change regarding its constitutional system. This literature review aims to explain the state of Pancasila law in the Indonesian constitutional system. This research uses a type of theoretical research (theoretical research). Academic research is a type of legal research used to conduct analysis to provide a critical perspective on the law. The results of this study show that the state of Pancasila law is prismatic (prismatic law). Prismatic law is a law that integrates elements contained in various legal systems (customary law system, western legal system, and Islamic legal system) so that a new and complete law is formed based on the principles of Pancasila as stated in the provisions of Article 3 Paragraph 1 of the Constitution of the Republic of Indonesia Year 1945. To uphold the principle of the Pancasila State Law, the government must consistently produce futuristic policies.</em></p><p> </p> 2023-09-30T00:00:00+08:00 Copyright (c) 2024 CIVICUS : Pendidikan-Penelitian-Pengabdian Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan //ojs-upgrade.ummat.ac.id/index.php/CIVICUS/article/view/21350 Dampak Bullying Terhadap Motivasi Belajar Siswa 2024-01-14T17:51:15+08:00 Maemunah Maemunah [email protected] Abdul Sakban [email protected] <p>Motivasi belajar merupakan rangsangan yang dibangun dalam pembelajaran dengan prinsip meningkatkan sikap dan keterampilan dengan berbagai cara misalnya penggunaan model inovatif, metode, dan media pembelajaran. Namun, dalam pendidikan tidak hanya melihat aspek kognitif saja, akan tetapi perlu diprioritaskan juga aspek lainnya. Tujuan penelitian ini adalah menjelaskan dampak bullying terhadap motivasi belajar siswa. Metode penelitian ini adalah kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Jumlah informan yang dilibatkan sebanyak 6 orang dengan terdiri atas 4 korban bullying, 2 guru PKn dan guru Bimbingan Konseling. Pengumpulan data menggunakan observasi, interview mendalam dan analisis dokumen. Analisis data menggunakan analisis model interaktif. Hasil penelitian ini menunjukkan dampak bullying terhadap motivasi belajar siswa yaitu siswa memiliki malu berkomunikasi dengan teman kelas karena selalu di ejek, belajar tidak nyaman, memicu konflik antar kelompok/geng pelajar, suka menyendiri, dampak psikologis anak. Upaya yang dilakukan untuk menghindari dampak bullying terhadap motivasi belajar di sekolah yaitu upaya preventif oleh kepolisian, TNI dalam memberikan sosialisasi dampak buruk terhadap perbuatan bullying, pemerintahan daerah menyusun kebijakan yang mengatur khsusus tentang bullying di sekolah, keluarga berperan penting dalam mengontrol dan mengawasi pergaulan anak, sekolah terus berperan dengan mengkampayekan dampak negatif bullying, dan pelibatan masyarakat untuk ikut mengawasi dan mengontrol kinerja sekolah.</p><p> </p><p><em>Learning motivation is a stimulus built into learning with the principle of improving attitudes and skills in various ways, such as using innovative models, methods, and learning media. However, education does not only look at cognitive aspects; other aspects also need to be prioritized. This study aims to explain the impact of bullying on student learning motivation. This research method is qualitative with a descriptive approach. The number of informants involved was six people consisting of 4 victims of bullying, 2 Civics teachers, and Guidance Counselling teachers. Data collection using observation, in-depth interviews, and document analysis. Analyses data using interactive model analysis. The results of this study show the impact of bullying on student learning motivation. Namely, students have the embarrassment of communicating with classmates because they are constantly ridiculed, learning is uncomfortable, triggers conflicts between groups/gangs of students, likes to be alone, and has a psychological impact on children. Efforts made to avoid the impact of bullying on learning motivation in schools are preventive efforts by the police, the TNI in providing socialization of the adverse effects of bullying, local governments formulate policies that regulate bullying in schools, families play an essential role in controlling and supervising children's associations, schools continue to play a role by campaigning for the adverse effects of bullying, and community involvement to participate in supervising and controlling School Performance.</em></p> 2023-09-30T00:00:00+08:00 Copyright (c) 2024 CIVICUS : Pendidikan-Penelitian-Pengabdian Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan //ojs-upgrade.ummat.ac.id/index.php/CIVICUS/article/view/21403 Pendidikan Sebagai Ilmu Pengetahuan: Kajian Ontologis, Epistemologi dan Aksiologis Pedagogik 2024-01-14T17:51:15+08:00 Hafsah M.Pd [email protected] Saddam Saddam [email protected] Sri Endang [email protected] <p>Selama pandemi perguruan tinggi beralih dari pendidikan tatap muka ke jarak jauh melalui pembelajaran hybrida. Akibatnya, siswa pendidikan tinggi harus menggunakan sistem online tanpa persiapan yang memadai untuk berhasil dalam lingkungan belajar baru mereka karena tidak semua memiliki keterampilan mengatur diri yang cukup untuk pembelajaran online. Tujuan kajian ini adalah untuk menjelaskan pendidikan sebagai ilmu pengetahuan: kajian ontologis, epistemologi dan aksiologis pedagogik. Studi literatur review terkait filsafat pedagogik. Data yang dikumpulkan sebanyak 83 artikel terkait pendidikan sebagai ilmu pengetahuan: kajian ontologis, epistemologi dan aksiologis pedagogic. Artikel internasional terindeks sebanyak 26 artikel, artikel terakreditasi nasioanl 37 artikel dan prosiding nasional 5 artikel dan prosiding internasional 10 artikel. Pengumpulan data menggunakan observasi dan analisis dokumen. Analisis data dilakukan dengan tahapan mengumpulkan data, verifikasi data, reduksi data dan penarikan kesimpulan. Hasil kajian ini menunjukkan bahwa  perspektif ontologi, pedagogik berfokus pada esensi pendidikan, menggali hakikat dari fenomena pendidikan terkait asal-usul, eksistensi, dan tujuan hidup manusia.  Epistemologis mendasari nilai-nilai kebenaran dimana menjadi acuan dalam pengembangan ilmu, juga estimologi Pedagogik berfungsi sebagai dasar utama dalam pengembangan potensi intelektual. Aksiologi merupakan cabang filsafat yang membahas nilai-nilai baik dan buruk serta aspek-aspek keindahan, memiliki relevansi penting dalam konteks pendidikan. Jadi kajian pedagogik sebagai pengembangan pembelajaran dalam filsafat pendidikan.</p><p> </p><p><em>During the pandemic, colleges shifted from face-to-face to remote education through hybrid learning. As a result, higher education students must use online systems without adequate preparation to succeed in their new learning environment. Not all have sufficient self-organizing skills for online learning. This study aims to explain education as a science: ontological studies, epistemological and pedagogic axiological. Review literature study related to educational philosophy. Data collected from as many as 83 articles related to education as a science: ontological studies, epistemological, and pedagogic axiological. International articles indexed as many as 26 articles, nationally accredited articles 37 articles, national proceedings five articles, and international proceedings ten articles. Data collection using observation and document analysis. Data analysis is carried out in the stages of collecting, verifying, reducing, and drawing conclusions. The results of this study show that the ontological and pedagogic perspective focuses on the essence of education, exploring the nature of educational phenomena related to the origin, existence, and purpose of human life. Epistemology underlies the values of truth, which are references in the development of science. Also, Pedagogical etymology serves as the primary basis for the development of intellectual potential. Axiology is a branch of philosophy that discusses good and bad values and aspects of beauty that are significantly relevant to education. So, academic studies as the development of learning in educational philosophy</em></p> 2023-09-30T00:00:00+08:00 Copyright (c) 2024 CIVICUS : Pendidikan-Penelitian-Pengabdian Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan //ojs-upgrade.ummat.ac.id/index.php/CIVICUS/article/view/21481 Sosio-Kultural Tradisi Wedi Ruha dalam Perkawinan Masyarakat Manggarai 2024-01-14T17:51:15+08:00 Sri Rejeki [email protected] Isnaini Isnaini [email protected] Heryanto Heryanto [email protected] <p>Masyarakat manggarai merupakan komunitas local yang memiliki beragam budaya, tradisi, adat istiadat yang kompleks dalam kegiatan social kemasyarakatan. Namun, Sebagian masyarakat tidak memahami tradisi yang hidup sejak nenek moyang terdahulu yang hingga saat ini aktif dan masyarakat selalu melakukan ritualisasi sebagai bentuk pelestarian budaya local dalam perkawinan. Tujuan kajian dalam artikel ini adalah untuk menjelaskan sosio-kultural tradisi wedi ruha dalam perkawinan masyarakat Manggarai. Penelitian ini study etnhografi. Subyek penelitian dalam penelitian ini adalah berjumlah 6 orang yang terdiri atas 1 tokoh adat, 1 tokoh agama, 1 tokoh pemuda, 1 kepala desa dan 2 orang pelaku budaya wedu ruha. Pengumpulan data menggunakan observasi, interview mendalam dan analisis dokumentasi. Analisis data menggunakan tahapa pengumpulan data, reduksi data, verifikasi data, dan penarikan simpulan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa nilai budaya dalam kebudayaan Wedi Ruha dalam masyarakat Manggarai telah berkembang lama di masyarakat desa, sehingga adanya tradisi wedi tuha ini memiliki nilai-nilai sakral dalam perkawinan adat, nilai agama, nilai kesusilaan, dan nilai kebahagiaan. Nilai sociocultural dalam budaya local wedi ruha dalam Masyarakat manggarai adalah nilai kebersamaan, nilai gotong royong, dan nilai kebahagiaan. Sosio-kultural dalam tradisi perkawinan masyarakat manggarai memiliki kontribusi pada aspek kebersamaan, gotong-royong dan kebahagiaan. </p><p> </p><p><em>The Manggarai community is a local community that has a variety of cultures, traditions, and complex customs in social activities. However, some people do not understand the traditions that they have lived since their previous ancestors who are active until now, and the community always performs ritualization to preserve local culture in marriage. The purpose of the study in this article is to explain the sociocultural tradition of Wedi Ruha in the marriage of the Manggarai community. This research is an ethnographic study. The research subjects in this study were six people consisting of 1 traditional figure, one religious’ figure, one youth figure, one village head, and two Wedi Ruha cultural actors. Data collection using observation, in-depth interviews, and documentation analysis. Data analysis uses data collection, reduction, verification, and conclusion stages. The results of this study show that cultural values in Wedi Ruha culture in Manggarai society have long developed in village communities. Hence, this wide tradition has sacred values in traditional marriages and religious, moral, and happiness values. Sociocultural values in the local culture of Wedi Ruha in the Manggarai Society are the value of togetherness, mutual cooperation, and happiness. Sociocultural, the marriage tradition of the Manggarai community has contributed to aspects of togetherness, cooperation, and happiness</em></p> 2023-09-30T00:00:00+08:00 Copyright (c) 2024 CIVICUS : Pendidikan-Penelitian-Pengabdian Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan